Tak Terima Kerabatnya Dirawat di Ruang Covid-19, Keluarga Kerahkan Ormas Geruduk RSUD Cengkareng
Keluarga pasien mengerahkan anggota Ormas menggeruduk Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cengkareng, Jakarta Barat.
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keluarga pasien mengerahkan anggota Ormas menggeruduk Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cengkareng, Jakarta Barat.
Mereka mendesak pihak rumah sakit mengeluarkan kerabat mereka yang sedang dirawat di ruang penanganan pasien Covid-19 di RSUD Cengkareng.
Pantauan TribunJakarta.com di lokasi, ada puluhan anggota Ormas serta kerabat pasien yang menggeruduk RSUD Cengkareng.
Bahkan, sempat terjadi cekcok saat anggota Ormas membuka paksa gerbang masuk ke dalam tempat perawatan pasien Covid-19.
Baca juga: Epidemiolog: Belum Ada Fakta Ilmiah Dalam Jurnal Vaksin Covid-19 Telah Selesai Uji Klinik Fase III
Pihak Polsek Cengkareng pun turun tangan untuk meredam emosi di lokasi.
"Sudah sudah tenang, tenang. Satu komando," pekik seorang anggota keluarga pasien coba menenangkan emosi, Rabu (21/10/2020).
Emosi para anggota Ormas baru mereda setelah perwakilan keluarga pasien memastikan bahwa pasien bisa dibawa pulang hari ini.
Baca juga: BKKP Gencar Sosialisasi Prokes Covid-19 dan Bagikan Wastafel di Indramayu
"Tenang saudara-saudara, tadi sudah mediasi alhamdulilah kakak saya abang Muhammad sudah bisa dibawa pulang hari ini," kata Rozak, keluarga pasien.
Rozak lantas menjelaskan yang membuatnya mengerahkan keluarga dan rekan-rekannya di Ormas menggeruduk RSUD Cengkareng.
Hal itu karena pihak keluarga tak tega melihat Muhammad (53) ditempatkan di ruang Covid-19 meski hasil rapid test dinyatakan nonreaktif dan hasil swab test belum keluar.
Rozak menegaskan pihak keluarga mengkhawatirkan kondisi psikologis pasien yang ditempatkan di ruang Covid-19.
Baca juga: Bawaslu Terbitkan 6 Rekomendasi Diskualifikasi Calon Petahana Karena Politisasi Bansos Covid-19
"Karena disini jauh dari rumah enggak bisa dibesuk cuma video call aja. Itu kan ganggu psikologis pasien," kata Rozak.
Karenanya, setelah membuat surat pernyataan dengan pihak rumah sakit, Rozak menegaskan pihaknya siap menerima risiko dengan apa yang diderita pasien.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.