Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ingin Selesaikan Masalah, 3 Pemuda Ini Malah Dikeroyok Preman Kampung hingga Babak Belur

Tiga orang pemuda, warga Desa Cadangpiggan, Kecamatan Sukagumiwang, Kabupaten Indramayu menjadi korban pengeroyokan yang dilakukan perman kampung.

Editor: Nanda Lusiana Saputri
zoom-in Ingin Selesaikan Masalah, 3 Pemuda Ini Malah Dikeroyok Preman Kampung hingga Babak Belur
ISTIMEWA
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM - Tiga orang pemuda, warga Desa Cadangpiggan, Kecamatan Sukagumiwang, Kabupaten Indramayu menjadi korban pengeroyokan yang dilakukan perman kampung.

Ketiga korban tersebut yakni, Rendi Anggara, Sigit Eka Saputra, dan Sifan Ali Ikhwan.

Akibatnya, mereka mengalami sejumlah luka hingga harus dilarikan ke rumah sakit.

Sementara pelaku yang terdiri dari delapan orang telah berhasil diamankan polisi.

Dua orang di antaranya merupakan warga Desa/Kecamatan Kertasemaya, yakni EHP alias Acil (18) dan MF alias Paol (19).

Sementara itu, 6 orang lainnya berasal dari Desa Tenajar, Kecamatan Kertasemaya, yakni AP alias Took (31), RI alias Iwan (23), Sub alias Blekok (22), NS alias Tiplok (19), RB alias Rizal (23), dan HP alias Pentut (23).

Saat dikonfirmasi, Paur Subbag Humas Polres Indramayu Iptu Iwa Mashadi membenarkan peristiwa tersebut.

Berita Rekomendasi

Lebih lanjut, Iptu Iwa Mashadi menjelaskan kronologi kejadiannya.

Baca juga: Terlibat Cekcok, Pria Ini Tewas setelah Dikeroyok oleh Satu Keluarga, Pelaku Kabur Pakai Speedboat

"Peristiwa dugaan penganiayaan dan pengeroyokan bermula dari laporan korban kepada petugas di Mapolsek Sukagumiwang pada Jumat (23/10/2020) kemarin," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Senin (26/10/2020).

Berdasarkan keterangan korban, sebelum kejadian, mereka mengaku hendak menyelesaikan masalah yang terjadi di antara keduanya agar tidak terjadi kesalahpahaman.

Hal itu dikarenakan pada hari sebelumnya antara korban dan pelaku terlibat cekcok.

Pada Jumat 23 Oktober 2020 sekira pukul 14.30 WIB, korban lalu mendatangi tempat yang dijadikan lokasi pertemuan di perlintasan Kereta Api Blok Cigentus, Desa/Kecamatan Kertasemaya.

Hanya sama saja, saat hendak mengajak damai, pelaku berinisial MF tiba-tiba marah besar dan menolak ajakan damai tersebut.

Seketika, masing-masing pelaku justru mengeluarkan alat berupa double stik yang terbuat dari kayu.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas