PSHT Solo Tanggapi Fenomena Ketakutan Masyarakat terhadap Pendekar Silat
Adanya sejumlah gesekan yang melibatkan perguruan silat membuat munculnya ketakutan di masyarakat. Begini tanggapan Dewan Pertimbangan PSHT Solo.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Tiara Shelavie
"Misalnya ada perkelahian di sebuah lokasi, sebenarnya perkelahian itu biasa saja, tapi media sosial ini menggambarkannya atau membumbuinya dengan bumbu-bumbu yang menjadi luar biasa."
"Sehingga kemudian menyulut adanya ketakutan di tengah masyarakat," ungkap Sugeng.
Baca juga: Mantan Pelatih Timnas Pencak Silat Rony Syaifullah: Anak Muda Jangan Takut Jadi Pesilat
Kemudian, kata Sugeng, yang mendapat sorotan bukan orang yang berkelahi namun organisasi yang ada di belakangnya.
"Kalau di belakangnya ada organisasi silat, ya organisasi silat itu yang kena."
"Kalau di belakangnya ormas, ya ormas itu yang kena," ungkap Sugeng.
Sugeng menyebut publik menangkap tidak secara obyektif, namun melihat dari apa yang tampak di media sosial.
"Pada prinsipnya organisasi silat pasti yang diajarkan adalah sesuatu yang mengarah pada kebaikan, mengarah pada prestasi, mengarah pada kontribusi."
"Siswa itu diajari bela diri bukan untuk membuat onar, tapi membela dirinya pada saat terdesak, atau membela orang lain saat orang lain dizalimi, itulah salah satu prinsip ajarannya," ungkap Sugeng.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto)