Sumatera Utara Kini Miliki 21 Laboratorium Covid-19
Pemerintah pusat menyebutkan, kondisi pemeriksaan PCR/swab sudah baik dan perlu dipertahankan.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Provinsi Sumatera Utara kini telah memiliki sebanyak 21 laboratorium Covid-19.
Semakin banyaknya laboraturium ini akan mempermudah penanganan para pasien Covid-19.
Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) RI Luhut Binsar Pandjaitan mengapresiasi Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Provinsi Sumatera Utara, terkait keberadaan laboratorium yang telah menguji SWAB.
Sejauh ini, jumlah spesimen mencapai 2.356 spesimen per hari, atau melebihi angka standarisasi yang ditetapkan organisasi kesehatan dunia atau World Health Organization (WHO).
Baca juga: Bertambah 4.262 Kasus Baru per 7 November, Total Konfirmasi Positif Covid-19 Sebanyak 433 Ribu Orang
Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Sumut Arsyad Lubis menyampaikan, saat ini telah tersedia sebanyak 21 laboratorium yang siap menangani spesimen Covid-19.
Pemerintah pusat menyebutkan, kondisi pemeriksaan PCR/swab sudah baik dan perlu dipertahankan.
“Jadi upaya mempertahankan itu kan ada beberapa stakeholder yang terkait dengan penanganan laboratorium. Yang pertama peralatannya dan laboratoriumnya.
Sekarang kita sudah mempunyai 21 laboratorium di Sumut dan ada tujuh yang tidak berbayar (gratis),” sebut Ars
Baca juga: Pekerja Sosial sebagai Pahlawan Pemelihara Kesehatan Mental di Masa Pandemi COVID-19
yad di Rumah Dinas Gubernur, Jalan Sudirman, Kota Medan, Sabtu (7/11/2020).
Apresiasi dimaksud, lanjut Arsyad, berkaitan dengan kapasitas pemeriksaan spesimen yang diperiksa setiap harinya di laboratorium yang ada. Sebagaimana standarisasi WHO, targetnya sebesar 1.000 orang setiap 1 juta penduduk per pekan.
“Berarti kalau penduduk kita 14 juta lebih, setidaknya harus ada 2.100 spesimen yang harus kita periksa setiap hari.
Per 30 Oktober 2020, rata-rata pemeriksaan laboratorium per hari di Provinsi Sumatera Utara mencapai angka 2.356 per hari. artinya kapasitas kita sudah melebihi itu (standar who),” jelasnya.
Selain itu, agar pemeriksaan bisa berjalan cepat, maka sumber daya manusia (SDM) harus terpenuhi.
Untuk itu, pihaknya mengambil kebijakan menempatkan staf dari Dinas Kesehatan provinsi di laboratorium. terutama menangani administrasi, agar spesimen yang keluar masuk bisa berjalan baik.