Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Lagi, Kecelakaan Kerja di Pabrik Smelter, Dua TKA di Bantaeng Meninggal

Saat ini polisi juga masih mengumpulkan keterangan saksi-saksi di lokasi kejadian.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Lagi, Kecelakaan Kerja di Pabrik Smelter, Dua TKA di Bantaeng Meninggal
Handover
PT Huadi Nickel Alloy Indonesia di Desa Papanloe, Kecamatan Pajukukang, Bantaeng. 

Laporan Wartawan TribunBantaeng.com, Achmad Nasution

TRIBUNNEWS.COM, BANTAENG - Dua tenaga kerja asing di PT Huadi Nickel Alloy di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan meninggal dunia usai mengalami kecelakaan kerja.

Kecelakaan kerja terjadi pada Minggu (8/11/2020).

"Benar, ada dua tenaga kerja PT Huadi yang meninggal akibat kecelakaan kerja," kata Kapolres Bantaeng melalui Paur Humas Aipda Sandri kepada TribunBantaeng.com, Senin (9/11/2020).

Namun, kata dia, penyebab dan krononogis kejadian itu belum diketahui.

Saat ini masih dalam proses olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) oleh Tim Indonesia Automatic Finger Print Identification System (INAFIS) Polres Bantaeng.

Polisi juga masih mengumpulkan keterangan saksi-saksi di lokasi kejadian.

BERITA TERKAIT

"Informasi sementara hanya itu, saat ini masih dalam dalam proses olah TKP dan mengumpulkan keterangan saksi-saksi," ujarnya.

Mahasiswa Training Meninggal

Sebelumnya, Minggu (27/9/2020) kecelakaan kerja juga terjadi yang mengakibatkan seorang mahasiswa training di PT Huadi tewas.

Baca juga: Mahasiswa Meninggal akibat Kecelakaan Kerja di Pabrik Smelter Kabupaten Bantaeng

Korban adalah Aidul Fitra (19), mahasiswa dari Akademi Komunitas Industri Manufaktur (AKOM) Bantaeng.

Bau Aidul Fitra (19), seorang mahasiswa dari Akademi Komunitas Industri Manufaktur (AKOM) Bantaeng meninggal saat sedang praktik di PT Huadi Nickel Alloy, Minggu (27/9/2020).

PT Huadi Nickel Alloy adalah pabrik smelter berlokasi di Kecamatan Pajukukang, Kabupaten Bantaeng.

Ia meninggal akibat hantaman besi pada bagian dada saat bekerja.

Paur Humas Polres Bantaeng, Aipda Sandri membenarkan penyebab tewasnya Aidul akibat hantaman besi saat bekerja.

"Pada saat besi diangkat dengan crane yang diikat menggunakan tali sling, korban yang sedang membantu memperbaiki posisi besi terlempar karena terdorong oleh besi," kata Sandri kepada TribunBantaeng.com, Senin (28/9/2020).

Ia menjelaskan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 16.30 Wita ketika memindahkan batangan besi Hot Rollet (H) panjang 12 meter, lebar 0.5 meter, tinggi 0,65 meter dari atas mobil truk container.

Saat itu, ia menggunakan alat bantu crane yang dikemudikan oleh rekannya.

Atas kejadian itu, Aidul menderita luka lebam pada dada dan siku tangan sebelah kanan, dan dibawa oleh rekan kerjanya ke Poliklinik di PT Huady.

"Selanjutnya korban mendapatkan penanganan medis oleh dokter di poliklinik PT Huady. Kemudian korban dibawa ke RSUD Bantaeng menggunakan ambulans BSB, dan pada saat dalam perjalanan korban meninggal dunia," jelasnya.

Setelah kejadian, personel Polres Bantaeng dan Polsek Pa'jukukang mendatangi lokasi untuk melakukan olah TKP dan melakukan identifikasi.

Baca juga: Menaker Pastikan Tenaga Medis Hingga Relawan Covid -19 Dilindungi Program Jaminan Kecelakaan Kerja

Selain melakukan identifikasi, personel Sat Sabhara Polres Bantaeng melaksanakan pengamanan TKP untuk mengantisipasi kecelakaan berulang.

"Saat ini dilakukan penyelidikan terhadap saksi-saksi yang berada di lokasi pada saat kecelakaan kerja untuk mengungkap fakta-fakta kecelakaan, yang mengakibatkan korban meninggal dunia," tuturnya.

Sementara itu PT Huady hingga berita ini diunggah masih enggan memberikan keterangan terkait meninggalnya Aidul.

Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul BREAKING NEWS: Kecelakaan Kerja Kembali Terjadi, 2 Tenaga Kerja Asing PT Huadi Nickel Alloy Tewas

Sumber: Tribun Timur
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas