Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Warga di Zona Bahaya Erupsi Gunung Merapi Diminta untuk 'Manut' Instruksi Pemerintah

BPPTKG Yogyakarta dan BPBD Kabupaten Klaten mengimbau agar masyarakat yang berada di zona bahaya erupsi Gunung Merapi untuk menaati instruksi.

Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Gigih
zoom-in Warga di Zona Bahaya Erupsi Gunung Merapi Diminta untuk 'Manut' Instruksi Pemerintah
Tribunjogja.com/Almurfi Syofyan
Penampakan Gunung Merapi dari Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jumat (6/11/2020). 

TRIBUNNEWS.COM - Masyarakat yang berada di kawasan zona bahaya erupsi Gunung Merapi diminta untuk menaati instruksi pemerintah.

Hal ini diungkapkan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, Hanik Humaida.

"Masyarakat tentunya kami ingatkan status (Gunung Merapi) sudah siaga, tas siaga untuk disiapkan."

"Selalu kewaspadaan ditingkatkan dan ikuti apa yang sudah disampaikan pemerintah, dari BPPTKG dan pemerintah daerah," ungkap Hanik dalam program Overview Tribunnews.com, Kamis (12/11/2020).

Menurut Hanik, penanggulangan bencana harus dilakukan bersama-sama oleh seluruh komponen.

Baca juga: Prakiraan Cuaca Sekitar Puncak Merapi BMKG per Tanggal 13-14 November 2020

Mulai dari pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat.

"Bersama stakeholder kami bekerja mati-matian, tanpa tindak lanjut dari pemerintah daerah tidak ada artinya."

BERITA TERKAIT

"Begitu pula jika pemerintah daerah mempersiapkan dengan bagus, kami harus terus melakukan evaluasi," ujar Hanik.

Hal senada diungkapkan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klaten Sip Anwar.

Anwar mengimbau agar masyarakat mengikuti petunjuk dari otoritas yang berwenang.

"Kami mengimbau masyarakat untuk tetap menaati petunjuk dari yang berwenang, dukung kami dan relawan," ungkap Anwar.

"Jika kami menginstruksikan untuk evakuasi, maka evakuasi," lanjutnya.

Baca juga: Warga Dusun Gowok Sabrang Beraktivitas Normal Meski Sering Mendengar Suara Gemuruh Gunung Merapi

Anwar mengungkapkan, segala fasilitas dan sarana prasarana pengungsian telah dimaksimalkan.

Selain itu Anwar meminta masyarakat untuk mengupdate informasi dari sumber terpercaya.

"Ikuti berita yang dipercaya, banyak berita yang tidak jelas."

"Beberapa waktu yang lalu ada info Gunung Merapi meleleh, itu tidak benar," ujarnya.

Warga Siap Lakukan Evakuasi Mandiri

Anwar juga mengungkapkan warga yang berada di kawasan zona bahaya erupsi Gunung Merapi siap melakukan evakuasi mandiri.

Anwar menyebut BPBD telah melakukan sosialisasi hingga simulasi terkait evakuasi mandiri jika nantinya Gunung Merapi erupsi.

"Di Kabupaten Klaten telah ada SOP untuk evakuasi mandiri. Warga bersama keluarga akan turun dengan fasilitas yang sudah disediakan," ungkapnya.

Anwar menyebut banyak kendaraan bermotor baik roda empat maupun roda dua yang bisa digunakan masyarakat untuk evakuasi mandiri.

Baca juga: Kepala BPPTKG : Terdengar 9 Kali Suara Guguran dari Puncak Gunung Merapi Sepanjang Rabu

"Roda empat cukup, sepeda motor juga hampir semua memiliki dan sudah disosialisasikan," ungkapnya.

"Bahkan parkir kendaraan setiap hari sudah menghadap jalan," imbuhnya.

Selain itu, jalur evakuasi juga disebut Anwar sudah dipetakan.

"Dalam arti nanti sudah ditetapkan titik kumpul di mana, evakuasi di mana, jalur turun di mana, itu sudah disepakati bersama-sama," ungkapnya.

Anwar mengungkapkan hal ini dilakukan berdasar pengalaman erupsi Merapi 2010.

Baca juga: Stafsus Presiden: Semua Skenario Baik Telah Disusun Antisipasi Korban Erupsi Merapi

Anwar menyebut saat itu, terjadi kerumitan dan kekacauan di jalan.

"Karena jalan sempit, yang bawah naik, yang atas turun," ungkapnya.

"Oleh sebab itu diadakan evakuasi mandiri, dari saudara-saudara relawan di atas, masing-masing desa pasti ada relawannya," sebut Anwar.

Anwar menyebut relawan-relawan tersebuyt yang nantinya akan mengomunikasikan kepada BPBD.

Kesiapan Warga

Puncak Merapi dari Pos Babadan
Puncak Merapi dari Pos Babadan (Tribun Jogja/Setya Krisna Sumargo)

Sementara itu Anwar juga menyebut persiapan sudah dilakukan masyarakat.

Para relawan dan perangkat desa setempat sering melakukan pertemuan menyosialisasikan kepada warga masyarakat.

"Karena berada di KRB (Kawasan Rawan Bencana) III, maka mitigasinya harus seperti apa sudah disampaikan," ungkapnya.

Bahkan, Anwar menyebut warga di zona bahaya sudah mengemas surat-surat berharga hingga pakaian ganti di wadah khusus.

"Di sana itu sampai sekarang, surat-surat berharga sudah dikemas di satu tas," ungkapnya.

"Bahkan pakaian ganti untuk evakuasi sudah dikemas di tas khusus," ujarnya.

Selain itu petunjuk jalur evakuasi telah dipasang.

"Simulasi jelas sudah dilakukan, termasuk titik kumpul hingga jalur evakuasi," kata Anwar.

Diketahui sebanyak 9 dukuh di 3 desa di Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, masuk dalam wilayah zona bahaya erupsi Gunung Merapi.

Yaitu Pajekan, Canguk, dan Sumur di Desa Tegal Mulyo.

Kemudian Petung, Kembangan, dan Deles di Desa Sidorejo.

Lalu Sambungrejo, Ngipiksari, dan Gondang di Desa Balerante.

Diketahui setelah lebih dari dua tahun berstatus waspada atau level II, Gunung Merapi naik status menjadi level III atau siaga mulai Kamis (5/11/2020).

(Tribunnews.com/Gilang Putranto)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas