Viral Warga Indramayu Ancam Seluruh Kepala Desa jika Ikut Campur Urusan Kuwu Dadap, Siap Perang
Viral video berisi nada ancaman dari seorang warga kepada kepala desa saat melakukan aksi unjuk rasa soal transparansi dana desa.
Editor: Miftah
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNNEWS.COM - Viral video berisi nada ancaman dari seorang warga kepada kepala desa saat melakukan aksi unjuk rasa soal transparansi dana desa.
Warga tersebut meminta agar kepala desa lain tak ikut campur urusan Kuwu Dadap.
Apabila nekat, ia siap untuk berperang.
Ancaman tersebut dilontarkan warga tersebut saat melakukan aksi unjuk rasa soal transparansi penggunaan dana desa di Desa Dadap, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu pada Kamis (12/11/2020) kemarin.
Dalam video berdurasi 25 menit 34 detik yang diunggah chanel youtube All In One Indramayu itu, awalnya hanya mempertontonkan aksi unjuk rasa warga yang meminta agar Kuwu Dadap mundur dari jabatannya.
Namun, karena adanya keterlibatan kuwu dari desa lain, salah seorang warga dalam video itu lalu melontarkan nada ancaman.
Pria itu juga menantang perang bilamana para kuwu dari desa lain di Kabupaten Indramayu tetap ikut campur soal masalah yang ada di desanya tersebut.
"Setiap kuwu yang diluar Dadap jangan ikut campur, apalagi sekarang mendatangkan kuwu-kuwu. Saya sebagai masyarakat mengecam kalau saja seluruh kuwu yang ada di sini selain Kuwu Dadap akan saya habisi, akan saya usir siapapun, apapun alasannya, kalaupun perang, saya perang," ujar dia dalam rekaman video.
Baca juga: VIRAL Kisah Anak Rantau Terpaksa Bohong saat Ditelepon Ibu, Mengaku Makan Daging Padahal Mie Instan
Baca juga: Frustasi Diputus Pacar, Gadis Ini Jalani Operasi Plastik dan Tambah Cantik, Kisahnya Viral
Baca juga: KPK Tetapkan Anggota DPRD Jabar Tersangka Suap Dana Bantuan untuk Pemkab Indramayu
Adanya ancaman itu pun memicu reaksi dari Asosiasi Kuwu Seluruh Indramayu (AKSI), mereka melaporkan tindakan tersebut ke Polres Indramayu.
"Kami hanya memberi saran, sebagai sesama kuwu, agar tetap mengedepankan kepentingan masyarakat. Jangan sampai ada tindakan-tindakan yang melawan hukum," ujar Ketua Umum AKSI, Tarkani kepada Tribuncirebon.com seusai membuat laporan di Mapolres Indramayu, Selasa (17/11/2020).
Tarkani menilai, perbuatan yang dilakukan warga itu serius dan terlalu provokatif.
Ia mengkhawatirkan, jika tidak ditanggapi maka akan menganggu konduktivitas daerah.
Terlebih, sebentar lagi Kabupaten Indramayu akan melaksanakan Pilkada Serentak 2020.