Banten Jadi Model Program Transformasi Keinsinyuran sesuai Amanat UU Keinsinyuran
Program kerja yang sudah dicanangkan oleh FIM PII Pusat, yaitu dapat menjadi jembatan dalam memberikan sertifikasi keinsinyuran kepada para insinyur
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Banten merupakan sebuah provinsi baru yang belum genap 20 tahun dengan luas sekitar 9,6 juta KM2 dengan penduduk hamper 13 juta jiwa, memiliki berbagai macam potensi terbentang dari Kota Tangerang Selatan hingga Kabupaten Lebak mulai darisektor industri, pariwisata, pertambangan, pelayaran, pertanian dan sektor-sektor ekonomi lainnya.
Fakta-fakta ini mendorong para Insinyur Muda yang tergabung dalam Forum Insinyur Muda Persatuan Insinyur Indonesia (FIM PII) Banten siap membantu pembangunan, khususnya pada wilayah-wilayah tertinggal.
"Apalagi saat ini Banten mengutamakan investasi dan pembangunan khususnya di wilayah Pandeglang, Lebak dan sekitarnya untuk peningkatan kualitas infrastruktur dan kualitas ekonomi masyarakatnya," kata Ketua FIM PII Banten, Pilar Saga Ichsan usai dilantik menjadi Ketua FIM PII Banten, Kamis (19/11/2020).
Tidak hanya menggarap pasar baru, banyak industri besar kecil dan menengah di daerah Bojonegara, Cikande, Cilegon, Balaraja, Pulo Ampel yang jumlahnya belasan ribu merupakan potensi luar biasa yang bisa diambil oleh insinyur muda.
Pilar Saga Ichsan berharap FIM PII Banten dapat menjadi mitra strategis Pemerintah Kota Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah Provinsi Banten ataupu Kampus-kampus di Provinsi Banten khususnya ITI sebagai rumah besar FIM PII Banten.
FIM PII Banten akan menjalani program-program kerja yang sudah dicanangkan oleh FIM PII Pusat, yaitu dapat menjadi jembatan dalam memberikan sertifikasi keinsinyuran kepada para insinyur muda di Provinsi Banten.
Baca juga: Bung Karno Pernah Tantang Insinyur untuk Bikin Baju dari Batu
"Kami juga akan melakukan pendataan para tenaga keteknikan dan Insinyur Muda di Provinsi Banten dalam kekuatan pembangunan di daerah Banten dan siap untuk melakukan event-event nasional di Banten," katanya.
Pilar Saga Ichsan pun mengharapkan agar FIM PII Banten ini menjadi role model untuk dijadikan contoh pengurus FIM PII di Provinsi lainnya, dan dapat menjadi barometer serta dapat memberikan dampak besar dunia keinsinyuran di Indonesia.
Ketua FIM PII Banten juga berterima kasih dan mengapresiasi kehadiran dari perwakilan pemerintah kota Tangerang Selatan dan perwakilan pemerintah provinsi Banten di kegiatan Pelantikan Pengurus FIM PII Banten ini.
Diharapkan kedepannya akan terus dapat terjalin silahturahmi dan sinergitas pembangunan yang baik antara FIM PII Banten dengan Pemerintah Kota Tangerang Selatan dan Pemerintah Provinsi Banten, khususnya masalah ketenagakerjaan.
Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII), Heru Dewanto ingin menjadikan Propinsi Banten sebagai model bagi program transformasi keinsinyuran sesuai amanat UU Keinsinyuran.
Di Propinsi Banten ada ITI yang merupakan bagian dari PII, ada banyak industri yang kuat, Pemerintah Daerah yang mendukung, ada PII Wilayah Banten yang aktif dan kini kita punya FIM PII Banten yang dapat menjadi ujung tombak program ini.
Kita Insinyurkan semua Sarja Teknik (S.T.) yg berpraktek keinsinyuran di Banten, lalu kita sertifikasikan semua Insinyur hingga menjadi Insinyur Profesional (IP), dan akan kita registrasikan juga untuk mendapatkan Surat Tanda Registrasi Insinyur (STRI).
ITI dapat kita maksimalkan fungsinya untuk pelaksanaan Program Studi Program Studi Program Profesi Insinyur (PSPPI) agar para lulusan Sarjana Teknik bisa mendapat gelar Insinyur.
Bahkan ITI dapat dijadikan pusat matrikulasi sarjana terapan D4, sarjana sains dan pendidikan teknik yang bergelut didunia keinsinyuran hingga dapat gelar Insinyur.
Kita bawa IPM Banten ke tingkat ASEAN melalui ACPE. Lebih jauh, PII siap bekerjasama dengan Pemda dan industri di Banten untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Banten.
Pemerintah Provinsi Banten berharap FIM PII Banten dapat menjadikan semakin banyak jumlah Insinyur Muda dan yang lebih utama peningkatan jumlah Insinyur Profesional Madya (IPM) di wilayah Banten.
Wakil Gubernur Provinsi Banten H. Andika Hazrumy, S.SOS., M.A.P. yang diwakilkan oleh Asisten Daerah 1 Pemprov Banten, Septo berharap FIM PII Banten dapat menjadikan keinsinyuran Indonesia Berjaya, mandiri, berdaya saing global, dan khusus insinyur di Banten dapat menjadi former dalam membangun daerah dengan kompetensi handal memegang prinsip think locally act globally serta tetap mengusung prinsip kearifan lokal.
"Sinergitas FIM PII Banten dengan pemerintah daerah, pelaku industri, akademisi, dan Asosiasi di luar PII perlu terus ditingkatkan dalam rangka membangun program-program kerja keinsinyuran yang dibutuhkan masyarakat Provinsi Banten.
Pemerintah Provinsi Banten senantiasa mendukung program-program PII dalam program pengembangan keprofesian, sertifikasi insinyur, serta pemanfaatan hasil kerja keinsinyuran bagi masyarakat," katanya.
Ketua PII Banten, Eden Gunawan mengatakan, sudah melantik 8 cabang kabupaten dan kota se-Banten, yang terakhir adalah di Kabupaten Lebak di bulan september.
Baca juga: Komisi V DPR Apresiasi Pembangunan Rusunawa Institut Ilmu Alquran di Banten
Ketua PII Banten mengamati bahwa pergerakan FIM PII yang sekarang sangat progressive dan berpikir bukan lagi one step ahead tetapi sudah beyong that all dan Pak Eden mengapresiasi kemajuan FIM PII Pusat dibawah pimpinan Haudhi dan Didit.
Rektor Institut Teknologi Indonesia Marzan Aziz Iskandar menyatakan, Indonesia baru saja beranjak dari lower middle income country naik kelas menjadi higher middle income country (4000-12.000 USD).
Indonesia saat ini pendapatannya disekitar 4000 USD, sehingga untuk meningkatkan pendapatan Negara harus mengubah dari Sistem Efisiensi Driven Economy menjadi Inovasi Driven Economy.
"Jadi pembangunan bukan lagi didasarkan pada kekayaan sumber daya alam melainkan didasarkan aktor intellectual kemampuan mengembangkan produk baru dan disinilah peran insinyur dalam membangun negara," katanya.