Bunuh Kakak dan Kubur Mayat di Kontrakan, Adik Juga Habisi Tetangga yang Ajak Hubungan Sesama Jenis
Juana nekat membunuh kakaknya, Dendi, dan mengubur mayat di kontrakan Sawangan, Depok. Ia juga membunuh Didin karena dipaksa hubungan sesama jenis.
Penulis: Ifa Nabila
Editor: Whiesa Daniswara

TRIBUNNEWS.COM - Pria bernama Juana nekat membunuh kakaknya, Dendi, dan mengubur jenazahnya di bawah lantai keramik kontrakan di Sawangan Baru, Kota Depok.
Mayat dalam kontrakan di Gang Kopral Daman, Jalan Raya Muchtar, itu ditemukan pada Rabu (18/11/2020).
Sebelum membunuh Dendi, ternyata Juana sudah membunuh korban lain diduga karena paksaan untuk hubungan sesama jenis.
Kini kasus ini ditangani oleh Polsek Sawangan, Polresta Depok, hingga Polres Bogor.
Baca juga: Mayat Pria Dikubur di Lantai Kontrakan Ternyata Dibunuh Adik, Sebelumnya Sudah Kubur Korban Lain
Baca juga: Kubur Kakaknya di Kontrakan Gara-gara Dihalangi Menikah, Sang Adik Juga Bunuh Korban Lain di Bogor
Berikut fakta selengkapnya:
1. Kronologi penemuan
Temuan mayat pria yang belakangan diketahui sebagai Dendi itu berawal dari kecurigaan pemilik kontrakan, Sukiswo (60), pada Rabu malam.
Dikutip Tribunnews.com dari TribunJakarta.com, istrinya merasa aneh dengan warna keramik yang tidak senada.
"Ibu Nunung istri Pak Sukiswo curiga karena ada keramik yang warnanya berbeda," ungkap Kapolsek Sawangan AKP Sutrisno.
Nunung kemudian memberitahu sang suami dan memanggil tukang untuk membongkar lantai.
Betapa terkejutnya mereka ada kaki mayat manusia di balik keramik itu.
"Selanjutnya Pak Sukiswo dan saksi Jeki Maulana membongkar keramik tersebut, dan ditemukan kaki diduga mayat manusia," imbuh Sutrisno.
Kemudian Sukisno melaporkan ke Bhabinkamtibnas yang dilanjutkan ke Polsek Sawangan.
Pihak Polsek Sawangan dan Satreskrim Polresta Depok pun menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP).
Baca juga: Suami Tega Tikam Istri hingga Tewas, Korban Sempat Lompat dari Rumah untuk Hindari Pelaku
Baca juga: Istri Tewas Ditikam Suami, Sempat Dilerai Orang Tua Saat Keduanya Terlibat Cekcok
2. Bekas penganiayaan
Diberitakan TribunJakarta.com, kondisi jenazah itu seperti sempat mengalami kekerasan fisik.
Kapolres Metro Depok, Kombes Pol Azis Andriansyah menyebut, ada memar pada bagian dada korban.
"Ditemukan di bagian (dada) memar," jelas Azis sambil menunjuk lubang bekas jasad tersebut dalam kamar kontrakan, Kamis (19/11/2020).
Selain itu, ada kekerasan fisik pada mulut korban, beberapa gigi rontok seperti bekas hantaman benda tumpul.
"Kemudian ada juga di bagian gigi rontok," ujar Azis.
3. Penghuni kontrakan
Seorang tetangga kontrakan bernama Dimas (20), mengaku terkejut dengan adanya temuan mayat.
Ia menyebut, orang yang terakhir mengontrak di sana adalah pedagang bakso.
"Pedagang bakso, ada dua orang. Baru sekira tiga bulan ngontrak di sini," kata Dimas, Kamis.
Dimas menuturkan tak pernah ada tindakan atau suara mencurigakan dari kontrakan itu.
"Enggak pernah dengar suara berisik-berisik atau ketok-ketok ubin," ujarnya.
Sementara itu, warga bernama Didik Sugiarto menyebut, dua tukang bakso itu dikenal pendiam.
"Dia mengontrak dari tanggal 17 Juli 2020. Hal yang aneh itu karena orangnya pendiam," ujar Didik.
Baca juga: Suami Histeris Temukan Istri Tewas di Dalam Rumah, Polisi Tangkap Tetangga yang Bergelagat Aneh
Baca juga: Ibu Menjerit Histeris 3 Anaknya Tewas dalam Kecelakaan: Sia-sia Semua Pengorbananku, Mereka Hartaku
4. Dibunuh adik sendiri
Diberitakan Kompas.com, sosok Dendi ternyata dibunuh oleh adiknya sendiri, yakni Juana.
Yang dimaksud dua orang tukang bakso oleh tetangga kontrakan adalah Dendi dan Juana.
Juana nekat membunuh sang kakak karena tidak merestui rencana pernikahannya dengan pacarnya.
Juana ditangkap polisi di kawasan Gunung Pongkor, Kabupaten Bogor, Kamis sore.
Sebelum membunuh Dendi, ternyata Juana sudah melakukan hal yang sama terhadap korban lain di Bogor.
"Ada hasil keterangan yang mencengangkan, ternyata dia juga melakukan kejahatan yang sama beberapa saat yang lalu," ujar Azis.
Juana mengaku sudah menyembunyikan atau mengubur korban yang lain.
"Dia juga mengaku telah menyembunyikan korban kedua tersebut, (polisi) sudah proses pencarian lokasi penguburan yang kedua di wilayah Bogor, dan saat ini sedang proses penggalian," terang Azis.
"Yang pertama kali dibunuh justru korban kedua yang ditemukan," imbuhnya.
5. Hubungan sesama jenis
Sosok yang dibunuh sebelum Dendi adalah Muhamad Syarifudin alias Didin yang sempat dikabarkan hilang sejak Agustus 2020.
Dikutip dari TribunJakarta.com, Juana nekat menghabisi Didin yang tak lain adalah tetangga kontrakan lantaran kesal dipaksa meladeni Didin.
Dendi mengaku ia dan temannya dipaksa korban untuk melakukan hubungan sesama jenis.
"Dia memaksa saya sama teman saya untuk melayani dia berbuat itu, hubungan itu (badan)," ungkap Juana saat digiring ke Polres Metro Depok, Kamis malam.
Juana menghantam kepala Didin dengan knalpot sepeda motor dan batu.
"Dipukul kepalanya pakai knalpot bekas terus pakai batu. Bajunya dia terus dikubur di dekat rumah sekitar 200 meteran berdua sama teman saya yang sering diajak gitu," ujarnya.
Peristiwa itu terjadi di Bogor ketika Didin mengunjungi Juana hingga memaksanya melakukan hubungan sesama jenis.
"Di salah satu tempat pondok kosong dengan alasan ingin mencari sinyal. Sampai di sana dengan bujuk rayu korban merayu Juana untuk melakukan hubungan antar sesama jenis," kata Kasatreskrim Polres Metro Depok, AKBP I Made Bayu Sutha, Jumat (20/11/2020).
Juana kemudian menguburkan jasad Didin di daerah Gunung Pongkor dan kini jasadnya dibawa ke RS Polri Kramat Jati.
(Tribunnews.com/ Ifa Nabila) (TribunJakarta.com/ Dwi Putra Kesuma) (Kompas.com/ Vitorio Mantalean)