Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Front Pembela Pancasila Tolak Kedatangan Rizieq Shihab di Medan

Front Pembela Pancasila (FPP) Sumut melakukan aksi protes terhadap rencana kehadiran Rizieq Shihab di Kota Medan.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Front Pembela Pancasila Tolak Kedatangan Rizieq Shihab di Medan
Danil Siregar/Tribun Medan
Massa yang tergabung dalam Front Pembela Pancasila (FPP) Sumut melakukan aksi penolakan kehadirian Rizieq Shihab, di Pemprov Sumut, Medan, Jumat (20/11/2020). Dalam aksinya mereka menolak terhadap rencana kehadiran Rizieq Shihab di Kota Medan, karena dianggap oknum pemecah belah bangsa. (TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR) 

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Front Pembela Pancasila (FPP) Sumut melakukan aksi protes terhadap rencana kehadiran Rizieq Shihab di Kota Medan.

Aksi dilakukan di Lapangan Merdeka Medan, Jumat (20/11/2020).

Amatan tribun-medan.com di lokasi, massa tampak membawa poster bertuliskan pengecaman terhadap sikap Rizieq yang dinilai kerap berkata kasar.

"Islam tidak pernah mengajarkan untuk saling menghina, menghasut, dan menebar kebencian," tulis satu dari beberapa poster yang dibawa massa.

"Masyarakat Sumut menolak oknum provokator pemecah belah bangsa!" tulis poster lainnya.

Baca juga: TNI Turunkan Baliho Rizieq Shihab, Wagub DKI Bilang Sudah Sesuai Aturan

Ratusan massa ini terdiri dari berbagai aliansi islam yang ada di Medan.

Perwakilan dari Aliansi Islam Rahmatan Lil Alamin, Zulkarnain mengatakan bahwa aksi ini dilakukan untuk menolak rencana kehadiran Rizieq Shihab di Medan.

BERITA REKOMENDASI

"Aksi ini kami buat untuk menolak kehadiran Rizieq.

Karena, kami menilai kehadiran nya bisa merusak kesatuan NKRI," ujar Zul kepada tribun-medan.com, Jumat (20/11/2020).

Baca juga: Fakta Baliho Rizieq Shihab Dicopot TNI: Pengakuan Pangdam Jaya hingga Reaksi FPI

Dikatakannya, saat ini pihaknya tengah menunggu ratusan massa untuk dapat berkumpul di Lapangan Merdeka.

"Target kami massa mencapai ribuan. Untuk diketahui bahwa kesatuan itu harga mati," katanya.

Hingga berita ini diturunkan, massa masih berkumpul di Pendopo Lapangan Merdeka sembari mengangkat spanduk dan poster.

Baca juga: Deretan Pernyataan Pangdam Jaya: Beri Peringatan pada Habib Rizieq Shihab hingga Usul FPI Dibubarkan


Kapolda Metro Jaya dan Kapolda Jabar Dicopot karena Tak Tegakkan Protokol Kesehatan

Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana dan Kapolda Jawa Barat Irjen Rudy Sufahriadi dicopot dari jabatannya karena dinilai lalai dalam menegakkan protokol kesehatan.

“Ada dua kapolda yang tidak melaksanakan perintah dalam menegakkan protokol kesehatan.

Maka diberikan sanksi berupa pencopotan yaitu Kapolda Metro Jaya, kemudian Kapolda Jawa Barat,” ucap Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono di Gedung Bareskrim, Jakarta Selatan, Senin (16/11/2020).

Pencopotan itu tertuang dalam surat telegram Kapolri tertanggal 16 November 2020.

Dalam telegram itu, Nana akan menduduki jabatan baru, yaitu Koorsahli Kapolri.

Jabatan Nana selaku Kapolda Metro Jaya akan diemban oleh Kapolda Jawa Timur Irjen Muhammad Fadil Imran.

Massa yang tergabung dalam Front Pembela Pancasila (FPP) Sumut
Massa yang tergabung dalam Front Pembela Pancasila (FPP) Sumut melakukan aksi penolakan kehadirian Rizieq Shihab, di Pemprov Sumut, Medan, Jumat (20/11/2020). Dalam aksinya mereka menolak terhadap rencana kehadiran Rizieq Shihab di Kota Medan, karena dianggap oknum pemecah belah bangsa. (TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR)

Sementara itu, Rudy dimutasi menjadi Widyaiswara Tingkat I Sespim Lemdiklat Polri.

Posisi Kapolda Jabar akan diisi oleh Irjen Ahmad Dofiri.

Argo tak menjelaskan secara lebih terperinci mengenai alasan pencopotan kedua jenderal polisi berbintang dua tersebut.

Namun, diketahui terjadi sejumlah kerumunan massa belakangan ini di daerah Jakarta dan Jawa Barat yang melibatkan Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab.

Diperiksa 9,5 Jam soal Kerumunan Rizieq, Anies: Sudah Dijawab Sesuai Fakta...

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah selesai memenuhi panggilan dari Polda Metro Jaya.

Pantauan Kompas.com, Anies berada di dalam Gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya selama 9,5 jam.

Dia datang pukul 09.43 WIB dan baru keluar dari ruang pemeriksaan pada pukul 19.30 WIB.

Dia mengaku telah menjawab pertanyaan polisi sesuai dengan fakta di lapangan.

"Alhamdulillah saya tadi telah selesai memenuhi undangan untuk memberikan klarifikasi dan prosesnya berjalan baik," kata Anies di Mapolda Metro Jaya, Selasa (17/11/2020).

"Semuanya sudah dijawab sesuai dengan fakta yang ada, tidak ditambah tidak dikurangi," tutur dia.

Adapun, Anies dipanggil polisi untuk mengklarifikasi terjadinya kerumunan beberapa hari ini dalam acara yang digelar pimpinan ormas FPI Rizieq Shihab.

Anies tidak menceritakan lebih lanjut mengenai detail pemeriksaan.

Dia beralasan, seluruh keterangan akan disampaikan oleh pihak Polda Metro Jaya.

Sepanjang pemeriksaan, Anies mengaku diberi 33 pertanyaan.

Seluruh pertanyaan tersebut terangkum menjadi laporan sepanjang 23 halaman.

"Ada 33 pertanyaan yang disampaikan menjadi sebuah laporan sepanjang 23 halaman," ucap Anies.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus menyampaikan, ada 14 orang yang dipanggil guna memberikan klarifikasi.

Adapun daftar orang yang dipanggil antara lain, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Kepala Biro Hukum DKI Jakarta Yayan Yuhanah, Kepala Satpol PP DKI Jakarta Arifin.

Kemudian, Wali Kota Jakarta Pusat Bayu Meghantara, Camat Tanah Abang Yassin Pasaribu, Lurah Petamburan Setiyanto, Kepala KUA Tanah Abang, Bhabinkamtibmas.

Serta perangkat RT dan RW terkait. Lurah Petamburan Setiyanto awalnya telah hadir untuk memenuhi panggilan.

Namun, setelah dites swab antigen, Setiyanto terkonfirmasi reaktif Covid-19 dan langsung dirujuk ke RS Kramatjati.

(Rechtin Hani Ritonga/tribun-medan.com)

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul FRONT PEMBELA PANCASILA Tolak Kehadiran Rizieq Shihab, FPP: Kehadirannya Bisa Merusak Kesatuan NKRI

Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas