Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Meteor Temuan Josua Hutagalung Disebut Laku Rp26 Miliar, Jared Collins si Perantara Membantah

Viralnya penemuan bongkahan batu meteor di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara viral karena dibeli dengan harga fantastis dibantah.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Meteor Temuan Josua Hutagalung Disebut Laku Rp26 Miliar, Jared Collins si Perantara Membantah
DOK. HANDOUT/kompas
Jared Collins bersama Josua Hutagalung menunjukkan batu meteor miliknya yang diakuinya hanya dibayar Rp 200 juta (lebih), namun dikabarkan laku terjual dan dibeli seorang kolektor meteor di Amerika senilai Rp 26 miliar. 

Tertarik dengan kisah Joshua Hutagalung dan memiliki pengetahuan serta minat pada meteorit, Jared Collins setuju untuk membantu koleganya di Amerika.

Jared Collins kemudian ditugaskan untuk memeriksa keaslian meteorit yang ditemukan oleh Josua Hutagalung, melindungi meteorit tersebut dari kemungkinan kerusakan dan kontaminasi yang mungkin terjadi akibat penanganan meteorit yang tidak tepat, serta menyampaikannya dengan aman kepada koleganya di Amerika.

Nilai transaksi telah disetujui oleh Josua Hutagalung dan orang Amerika di luar negeri melalui komunikasi langsung yang sebelumnya dilakukan oleh kedua belah pihak, tanpa melibatkan Jared Collins. J

osua menetapkan harga yang kemudian disetujui oleh orang Amerika yang tinggal di luar negeri.

Baik Josua maupun orang Amerika yang tinggal di luar negeri sepakat bahwa prosesnya adil dan diterima dengan baik oleh kedua belah pihak.

Jared Collins kemudian berangkat ke Sumatera Utara dan bertemu dengan Josua Hutagalung untuk melihat keaslian meteorit tersebut dan melindungi meteorit tersebut untuk pengiriman yang aman kepada koleganya itu.

Jared Collins menerima penggantian untuk biaya perjalanan dan untuk waktunya yang dihabiskan untuk kepentingan membantu kolega ini.

Berita Rekomendasi

Dia tidak memiliki meteorit ini dan juga tidak menjual meteorit tersebut kepada pihak lain yang memiliki meteorit tersebut saat ini.

Tujuan akhir dari keterlibatan Jared Collins sebagai penggemar meteorit adalah kesempatan sekali seumur hidup untuk secara pribadi menyaksikan dan secara fisik memeriksa meteorit yang penting secara ilmiah ini.

Jared Collins pun tidak mengenal dan berkomunikasi dengan pembeli Amerika Serikat yang selama ini diberitakan karena komunikasi dilakukan hanya dengan koleganya di Amerika.

Versi Josua
Josua menceritakan, proses transaksi jual beli batu meteornya itu terjadi sekitar tiga pekan setelah batu itu ditemukan dan kabarnya viral di berbagai media.

Saat itu, Josua menerima pesan lewat Facebook Messenger dari seseorang yang diakuinya bernama Jared Collins, warga negara asing yang tinggal di Bali.

"Orang bule, iya namanya Jared. Dia yang mengirim pesan lewat Facebook Messenger," ucap Josua.


Josua menerangkan, dalam pesan itu Jared berminat atas batu tersebut dan akan mendatangi Josua di kediamannya.

Mulanya Josua ragu, tetapi rupanya benar.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas