TRIBUNNEWS.COM - Seorang bocah tunawicara yang wajahnya dibakar ayah kandung hingga kini masih trauma.

Bocah tersebut lebih banyak diam ketika diminta memberikan keterangan.

“Saat ditanya penyidik untuk dimintai keterangan dalam kasus tersebut, bocah tersebut lebih banyak diam tak mau memperagakannya,” ujar Kapolres Aceh Utara, AKBP Tri Hadiyanto, melalui Kasat Reskrim, AKP Rustam Nawawi kepada Serambinews.com, Minggu (22/11/2020).

Diberitakan sebelumnya, ayah kandung korban tega membakarnya menggunakan bara api dari seikat daun kelapa kering.

Baca juga: Wajah Bocah Tunawicara Dibakar Ayah Kandung, Korban Trauma hingga Ahli Bahasa Sulit Gali Informasi

Baca juga: Dibakar Oleh Ayah Sendiri, Bocah Tunawicara di Aceh Utara Ini Trauma

Kasus tersebut terjadi pada 16 September 2020 lalu.

Nenek dari ibu korban lantas melaporkan kejadian itu pada 20 September 2020.

Pelaku kemudian ditangkap petugas di kawasan Simpang Ulim, Aceh Timur pada 5 November 2020.

Kini, cerita kasus penganiayaan tersebut justru lebih banyak diperagakan oleh adik korban.

Baca juga: Polisi ke TKP Temuan Bayi yang Dibakar di Jember, Mulai Periksa 4 Orang yang Diduga Tahu Kejadian

Baca juga: Duduk di Depan Kios, Wanita Ini Tiba-tiba Disiram Bensin dan Dibakar Sosok Misterius

Baca juga: Duduk di Depan Kios Bareng Pegawai, Wanita Ini Tiba-tiba Disiram Bensin Lalu Dibakar

Sementara itu, korban lebih banyak diam tak bersedia bercerita karena bocah bisu tersebut mengalami trauma setelah kejadian itu.

“Karena korban bisu, kita menghadirkan saksi ahli bahasa dari SLB Aneuk Nanggroe untuk menerjemahkan keterangan dari korban,” ujar Kasat Reskrim AKP Rustam Nawawi.

Saksi ahli bahasa tersebut juga dihadirkan ketika pemeriksaan ibu korban sebagai saksi karena rupanya ibu korban juga bisu.

Dalam kasus itu, polisi sudah memeriksa korban, saksi, dan ayahnya sebagai terlapor.

Baca juga: Gelapkan Rp 60 Miliar, Rumah Pemilik Investasi BMW Cash Digeruduk Ratusan Korban, Nyaris Dibakar

Bahkan, RD selaku ayah korban juga sudah ditetapkan menjadi tersangka dalam kasus itu.

“Jadi saksi ahli bahasa tersebut menerjemahkan keterangan korban dan ibu korban."

"Keduanya menceritakan dengan cara memperagakan kejadian tersebut,” pungkas Kasat Reskrim. (*)

(Serambinews.com/Jafaruddin)

Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Bocah Bisu yang Dibakar Ayahnya Masih Trauma, Lebih Banyak Diam Saat Ditanya Ahli Bahasa