Laporan Wartawan Serambi, Fikar W Eda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Muhammad Nazar, mantan wakil gubernur Aceh dan Irwandi Yusuf mantan Gubernur Aceh bertemu di LP Sukamiskin Bandung, Rabu (25/11/2020).

LP Sukamiskin adalah tempat Irwandi Yusuf menjalani hukuman kurungan selama tujuh tahun penjara, karena terbukti bersalah melakukan tindak pidana korupsi.

Lalu, apa yang dibahas dalamm pertemuan itu?

"Saya bersilaturahmi karena sudah lama tidak ketemu sejak bang gubernur senior Aceh itu ditahan. Selain itu ya namanya sudah ketemu tentu kami memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk menyinggung tentang keadaan pembangunan Aceh dan keadaan Aceh secara umum, termasuk politik," kata Nazar ketika dikonfirmasi Serambinews.com terkait isi pertemuan melalui telepon seluler.

Sebelumnya Irwandi Yusuf dan Muhammad Nazar memimpin Aceh pada 2007-2012.

Apakah juga dibicarakan isu pemilihan wagub pengganti setelah Nova Iriansyah yang sebelumnya menjadi wagub dan Plt kini telah didefinitifkan sebagai gubernur Aceh beberapa minggu lalu.

"Urusan pemilihan wagub Aceh pengganti dari dulu saya sudah menyarankan ke sebahagian pimpinan partai yang ada kursi di DPRA Aceh, termasuk dalam rapat koalisi KAB agar kekosongan wagub segera disiapkan, meskipun waktu itu belum ditetapkan gubernur definitif oleh pemerintahan pusat," kata Nazar.

"Hal itu urgen dan krusial. Aceh itu selain memiliki jumlah dana APBA yang cukup besar saat ini, juga bebannya sangat besar, masih ketinggalan banyak hal dengan provinsi lain dan ditambah juga dengan kepentingan pembangunan serta keberlanjutan perdamaian Aceh secara umum, maka sangat perlu wagub, mutlak dibutuhkan. Juga itu amanah undang-undang jika waktu untuk melakukan itu masih ada, meskipun singkat," ujar Nazar.

Baca juga: Jokowi Cabut Status Gubernur Irwandi Yusuf, Kapan Nova Iriansyah Dilantik Menjadi Gubernur Aceh?

Pemimpin SIRA Aceh itu sering menyampaikan, agar para tokoh tidak merusak panggung dan tidak larut dalam potensi pemunculan konflik eksekutif legislatif.

"Yang tidak kalah penting juga wagub pengganti harus yang mampu membantu gubernur dan ikut menutupi serta mengatasi kekurangan-kekurangan yang ada selama ini dengan pemikiran, perbaikan program pembangunan, keseriusan pelaksanaan kewenangan, komunikasi dan pemahaman yang memadai," ujarnya.

"Jadi jabatan wagub itu tidak boleh untuk coba-coba, karena suatu pemerintahan itu bukan tempat pemagangan jangka pendek untuk sekadar belajar.

Dalam bahasa Aceh Nazar menyebut, "Hanjeuet sikada galak dan hawa jeuet wagub tapi leumoh."

Sementara kondisi pembangunan Aceh pasca penahanan gubernur Irwandi dapat dikatakan tidak berjalan baik, tidak berjalan normal.

Berbagai isu dan manuver berseliweran, memungkinkan Aceh terjebak terus dalam kelambanan dan hal-hal yang merugikan.

Baca juga: Mahkamah Agung Tolak Kasasi Gubernur nonaktif Aceh Irwandi Yusuf

"Waktu terus berjalan, bahkan kehabisan waktu antar komponen pemerintahan hingga sadar atau tidak sadar menjebak diri mereka sendiri dalam hal-hal yang merugikan pembangunan. Ini harus diperbaiki dan semoga kita doakan masih sempat mengejar pemilihan wagub pengganti," ujarnya.

"Semua tokoh dan orang harus punya niat baik dan ikhlas memperbaiki Aceh, selain tentu kapasitas dan talenta dalam berbagai hal untuk menjalankan pembangunan menjadi persyaratan inti juga," harap Nazar.

Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Irwandi Yusuf-Muhammad Nazar Bertemu di LP Sukamiskin, Bahas Calon Wagub Aceh?