Kisah Nenek Rumah di Tikungan Tajam Sering Ditabrak Mobil hingga Nyaris Runtuh: Tidak Mau Pindah
Rumah itu persis berada di pinggir jalan lintas tengah (Jalinteng) Palembang-Lubuklinggau, di Dusun 3, Desa Ngulak, Kecamatan Sanga Desa, Muba
Editor: Ifa Nabila
TRIBUNNEWS.COM - Seorang nenek bernama Khodijah (78) memiliki tempat tinggal di pinggir jalan dan tepat di sebuah tikungan.
Karena letaknya tersebut, rumah itu sering menjadi sasaran tertabrak mobil yang lewat.
Rumah itu persis berada di pinggir jalan lintas tengah (Jalinteng) Palembang-Lubuklinggau, tepatnya di Dusun 3, Desa Ngulak, Kecamatan Sanga Desa, Kabupaten Muba tampak begitu mencolok lantaran berada tak jauh dari bahu jalan.
Tikungan tajam, yang diberi nama oleh warga dengan tikungan pangeran itu, begitu curam, dan rumah sang nenek tepat berada di ujung siku pertikungan.
Baca juga: VIRAL Video TikTok Cucu Temukan Rapor Jadul SD Milik Sang Nenek Tahun 1955
Akibatnya, rumah permanen yang terbuat dari papan dan kayu lawas ini kerap menjadi langganan ditabrak oleh kendaraan yan terjebak di tikungan pangeran.
Tak heran, nenek Khodijah seakan sudah terbiasa dengan tabrakan mobil yang menghantam rumahnya, pernah suatu hari ketika sebuah mobil minibus menghantam rumahnya seakan mau runtuh.
Genteng-genteng berhamburan tiang-tiang rumah bergoyang akibat hantaman mobil.
"Sudah puluhan tahun saya tinggal di rumah ini, saya sendiri sudah lupa berapa banyak mobil yang menabrak rumah saya," kata nenek Khodijah saat dibincangi Kamis (26/11/2020).
Nenek Khodijah mengaku, bahkan belum lama ini kamar mandi yang ada di bagian belakang rumahnya hancur ditabrak mobil.
"Rumah saya bergoyang hebat, bahkan gentengnya sering jatuh kalau ada mobil yang menabrak rumah saya, tapi Alhamdulillah masih diberikan Tuhan keselamatan dan kesehatan," kata nenek Khodijah.
Karena sudah terlalu sering rumahnya ditabrak, saat ini dirinya sudah terbiasa dan tidak merasa aneh lagi.
Baca juga: Dua Kali Operasi Karena Saraf Terjepit, Nenek Elma: Untung Saya Jadi Peserta JKN-KIS
Hanya saja, dia tetap waspada meskipun dirinya tidak memilih pindah dari rumah tersebut ketimbang harus selalu hidup dihantui oleh kendaraan yang terperosok di tikungan pangeran.
"Saya tidak mau pindah, karena rumah ini warisan dari orangtua saya. Beliau sudah berpesan agar rumah ini dijaga dan jangan dijual, makanya saya tetap mau tinggal disini," jelasnya.
Dirinya berharap kepada pemerintah untuk dapat memasang rambu-rambu atau penghalang agar tabrakan tidak terjadi lagi.
“Saya minta kepada raja-raja (sebutan untuk pemimpin zaman dahulu) dipasang penghalang, kalau pindah saya tidak mau sudah pesan dari orangtua rumah ini jangan dijual,” tutupnya. (Sripoku.com/Fajeri Ramadhoni)
Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul Kisah Nenek Khodijah yang Kekeh Enggan Jual Rumah Warisan Ortu Meski Sudah Sering Tertabrak Mobil