Dirjen Perhubungan Darat Sebut Mobil Elf yang Alami Kecelakaan Merupakan Travel Gelap
Kecelakaan di Cipali mirip yang terjadi sehari sebelumnya di ruas Tol Cileunyi KM 150+500, Minggu (29/11) dini hari yang menewaskan 7 orang
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Budi Setiyadi angkat bicara terait kecelakaan ini melibatkan kendaraan Mitsubishi Elf yang menabrak bagian belakang kendaraan Hino Tronton berplat nomor R 1857 GC.
Kecelakaan di Cipali serupa dengan kecelakaan yang terjadi sehari sebelumnya di ruas Tol Cileunyi KM 150+500, Minggu (29/11) dini hari yang memakan korban sebanyak 7 orang termasuk 1 balita.
"Kedua kecelakaan ini menimpa travel gelap. Penyebab kecelakaan salah satunya karena masyarakat memaksa menggunakan travel gelap," ucap Budi Setiyadi, Senin (30/11/2020).
Resikonya kalau travel gelap, lanjut Budi, tidak ada izin operasionalnya dan sopirnya tidak dijamin,
kemampuan mengemudinyajuga tidak pasti.
Kecelakaan di Cipali ini menabrak truk yang Over Dimension dan Overload (ODOL) dan memuat bata hebel.
Baca juga: Cerita Ibu Korban Kecelakaan Maut di Tol Cipali KM 78, Terbangun seperti Mendengar Suara sang Anak
Budi Setiyadi menjelaskan, kronologis kejadian saat kendaraan Elf datang dari arah Jakarta menuju
Cirebon dan kemudian menabrak Hino Tronton yang datang dari arah yang sama dan berada di
depannya.
"Kemudian kecelakaan beruntun, melibatkan Hino Trailer dengan plat nomor B 9010 UEJ yang berada di
depan Hino Tronton R 1857 GC," ucap Budi dalam keterangannya, Senin (30/11).
"Kecelakaan di Cipali tersebut juga salah satunya karena faktor jalanan yang gelap, cuaca gerimis.
Truk juga tidak menggunakan Alat Pemantul Cahaya (APC), ditambah kendaraan travel tersebut melaju
dengan kecepatan tinggi," kata Budi.
Baca juga: Kecelakaan di Tol Cipali Renggut 10 Nyawa, Ini Daftar Identitas Mereka
Lebih lanjut Budi mengimbau, kepada para pengusaha agar memperhatikan muatan truknya sehingga
tidak melebihi ambang batas yang ditentukan dan tidak terjadi kecelakaan seperti ini lagi.
"Nantinya di jalan Tol juga kita akan berlakukan transfer muatan, jadi nanti kalau muatannya lebih dari
50 persen akan diberhentikan dan diturunkan muatannya lalu diberlakukan transfer muatan. Termasuk di penyeberangan juga akan kita terapkan," ucap Budi.
Kepada para pengusaha, Budi juga menegaskan, agar tidak memaksakan muatannya.
Saat ini pihaknya telah gencar melakukan pemberantasan truk ODOL dan menekan angka kecelakaan di jalan tol.
"Kemudian bagi masyarakat, kami juga mengimbau agar tidak memilih travel gelap sebagai sarana
transportasi karena rendahnya faktor keselamatan dari pengemudi, selain itu tidak ada izin operasional
dan tidak ada jaminan asuransinya," kata Budi Setiyadi.
Korban Meninggal
1. Afrizal (45) alamat Jorong Koto Tuo, Salimpaung (meninggal)
2. Topan Pangestu (20) alamat RT 5/2, Karangtalok, Ampelgading
3. Sudirjo (47) alamat Sukorejo, RT 13/7, Kecamatan Kesesi (meninggal)
4. Kiswoyo (38) alamat Desa Petanjungan, RT 4/3, Kecamatan Petarukan (meninggal)
5. Rasbo Wibowo (54) alamat Dusun Semangu, Sidomulyo, Kesesi (meninggal)
6. Perempuan (45) (meninggal)
7. Laki-laki (40) (meninggal)
8. Wina (4) (meninggal)
9. Perempuan (50) (meninggal)
10. Saefudin Juhri (41) alamat Desa Sidomulyo, Kesesi, Pekalongan
Luka-Luka
11. Laki-laki (30)
12. Ehwan (43)
(nandi/hari/tribunnetwork/cep)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.