Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bayi Imanuel Ditemukan di Antara Pepohonan Pisang, Berikut Identitas Korban Banjir Medan

Sang bayi ditemukan dalam kondisi penuh lumpur, dan langsung dibersihkan tim dengan air kemudian dimasukkan ke dalam kantong Jenazah.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Bayi Imanuel Ditemukan di Antara Pepohonan Pisang, Berikut Identitas Korban Banjir Medan
Danil Siregar/Tribun Medan
Petugas BPBD Sumut dan relawan membantu mengevakuasi barang korban banjir di Perumahan De Flamboyan, Medan, Sabtu (5/12). Banjir bandang yang terjadi di Tanjung Selamat, mengakibatkan lima orang meninggal dunia dan ratusan rumah rusak berat tertimbun material lumpur. 

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN -- Tim SAR akhirnya menemukan Imanuel Jonatan Sihaloho, bayi 2 tahun yang jadi korban banjir Medan, Sumatera Utara pada Minggu (6/12/2020).

Imanuel menjadi korban yang terseret banjir bandang di perumahan De Flamboyan, Kelurahan Tanjung Selamat, Medan Tuntungan, Medan, Sumatera Utara pada Jumat (4/12/2020) dini hari.

Ibunya, Juwita Simanjuntak (29) dan bibinya Arista Simanjuntak ditemukan dua har sebelumnya

Sekitar pukul 11.00 WIB Tim SAR Medan yang telah menyusuri lokasi selama tiga hari berturut-turut di seputaran bantaran sungai Belawan menemukan Imanuel diantara pepohonan pisang.

Sang bayi ditemukan dalam kondisi penuh lumpur, dan langsung dibersihkan tim dengan air kemudian dimasukkan ke dalam kantong Jenazah.

Baca juga: Pematangsiantar Banjir, Seorang Nenek Lumpuh Pasrah Saat Air Merendam Rumahnya

Sementara itu, dua kakak beradik Juwita Simanjuntak (29) dan Arista Simanjuntak (24) telah dibawa ke Jambi, Sabtu (5/12/2020) kemarin.

Hal ini disampaikan ke keluarga korban (Bapak Uda) Risdo Sihaloho, bahwa keduanya dibawa ke kampung halaman di Jambi untuk dimakamkan.

Berita Rekomendasi

Risdo menyebutkan bahwa suami dari Juwita dan ayah dari korban bayi dua tahun bekerja di Kalimantan. "Suaminya kerja di Kalimantan," tuturnya.

Imanuel merupakan korban yang dibawa ibunya Juwita Simanjuntak (29) dan bibinya, Arista Simanjuntak (24) yang terlebih dahulu ditemukan pada Jumat (4/12/2020) malam.

Baca juga: Rusun Rawa Buaya dan Bangunan Pabrik Tak Terpakai Dipersiapkan Jadi Tempat Pengungsian Banjir

Paman korban, Risdo Sihaloho menyebut, Imanuel bersama ibu dan bibinya saat itu terjebak banjir di jembatan perumahan De Flamboyan.

"Di jembatan itulah rupanya kena hantam dari sungai itu," katanya kepada tribunmedan.id, Sabtu (5/12/2020) di lokasi.

Petugas BPBD Sumut dan relawan membantu mengevakuasi barang korban banjir di Perumahan De Flamboyan, Medan, Sabtu (5/12).

Baca juga: Video Detik-detik Penyelamatan Nenek Korban Banjir di Medan, Kedinginan hingga Bibir Biru dan Trauma

Banjir bandang yang terjadi di Tanjung Selamat, mengakibatkan lima orang meninggal dunia dan ratusan rumah rusak berat tertimbun material lumpur.

Berikut sementara nama-nama korban yang ditemukan:

1. Julita Simanjuntak (29),

2. Arista Simanjuntak (24),

3. Satria Eka Winarya (18),

4. Nur Fitri (29),

5. Robert Hutapea (72),

6. Imanuel Jonatan Sihaloho (2),

7. Herman Asmen (49). (Belum ditemukan).

Berharap sang Suami Selamat

Sementara itu, Evawaty Sri Ulina (48), istri dari korban Herman Asmen (49), masih menantikan kepulangan suami tercintanya, yang saat ini masih belum ditemukan akibat banjir bandan tersebut.

Di hadapan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, ia meminta agar suaminya segera dicari dan ditemukan.

Evawaty menceritakan, suaminya adalah sosok yang baik bahkan sebelum hilang dia sempat menolong evakuasi orangtua dan anak-anak.

Petugas BPBD Sumut dan relawan membantu mengevakuasi barang korb
Petugas BPBD Sumut dan relawan membantu mengevakuasi barang korban banjir di Perumahan De Flamboyan, Medan, Sabtu (5/12). Banjir bandang yang terjadi di Tanjung Selamat, mengakibatkan lima orang meninggal dunia dan ratusan rumah rusak berat tertimbun material lumpur.

"Umur saya 48, suami saya 49. Saya tinggal dirumah ini. Bapak (Suami Eva) mau bantu orang. Dia awalnya keluar pukul 22.30 dan setelah itu tidak kembali lagi," tuturnya.

Eva menyebutkan ia dan suaminya terakhir kontak pada jam 12 malam saat kejadian dan mendapatkan informasi bahwa suaminya di jembatan Flamboyan Island.

"Saya kurang tahu, karena awalnya keluar dari rumah untuk mengecek lokasi separah apa kondisinya. Terakhir komunikasi pukul 12.00 Wib. Air sudah tinggi dan dia suruh saya evakuasi orang tua ke atas. Sejak itu tidak ada kabar lagi," ungkapnya.

Mendengar cerita Eva, Edy pun langsung memberikan peneguhan agar keluarga tetap tabah dalam menghadapi peristiwa yang terjadi.

"Ibu tetap berdoa semoga selamat. Kalau pun tidak selamat itu kehendak Tuhan yang mahakuasa," jelasnya.

Edy pun langsung menugaskan Kepala BPBD Sumut Riadil Khair Lubis yang hadir untuk segera membantu ibu tersebut untuk mencari suaminya.

"Ini rumah Pak Herman itu, jadi segera sebagian tentara ini membantu membersihkan rumah ini. Terus sebagian cari dan telusuri pasti ada di sekitar sini. Insya Allah ketemu," bebernya.

Tim Sar Masih Lakukan Pencarian

Tim SAR melanjutkan pencarian terhadap dua korban yang masih hilang dari perumahan De Flamboyan, Kelurahan Tanjung Selamat, Medan Tuntungan, Medan, Sabtu (5/12/2020).

Humas SAR Kota Medan, Sariman Sitorus menyebut bahwa pencarian dilakukan mulai dari jembatan perumahan De Flamboyan.

"Saat ini tim masih melakukan pencarian korban hilang. Pencarian dilakukan mulai dari jembatan perumahan De Flamboyan menuju hilir sungai," tuturnya dikonfirmasi tribunmedan.id, Sabtu (5/12/2020).

Ia menyebutkan pihaknya juga melakukan pencarian di sekitaran daratan di wilayah perumahan De Flamboyan.

"Sekitaran pinggiran sungai juga tidak luput dilakukan pencarian, dikhawatirkan bilamana korban tersangkut di darat yang diakibatkan luapan air sungai tersebut. Namun hingga saat ini korban belum diketemukan. Bilamana perkembangan di lapangan sudah ada akan kami informasikan kembali," tutur Sariman.

Sebelumnya, para korban berhasil ditemukan petugas Basarnas pada waktu yang berbeda-beda dimana ditemukan pada subuh, pagi, hingga sore hari.

Tim Basarnas dan gabungan dibantu warga menyusuri pinggiran aliran Sungai Pantai Bokek.

Para korban terlebih dahulu dievakuasi ke Rumah Sakit Bina Kasih.

Informasi yang dihimpun tribunmedan.id, hingga saat ini tim Basarnas Kota Medan masih melakukan pencarian terhadap korban banjir di seputaran Sungai Tanjung Selamat.

Bila semua sudah ditemukan, maka maka total jumlah korban jiwa meninggal di Kelurahan Tanjung Selamat, Medan Tuntungan, sebanyak 7 orang, termasuk pria yang ditemukan meninggal pertama kali di Perumahan Griya Nusa III Tanjung Selamat.

Berdasarkan data yang diperoleh Tribun-Medan.com, korban yang ditemukan merupakan warga yang tinggal di perumahan De Flamboyan.

Selain korban meninggal, sebanyak 331 warga dari perumahan tersebut telah dievakuasi dan ditempatkan di dua posko penampungan, yakni di Aula kantor Desa Tanjung Selamat dan posko penampungan di Batalion Arhanud.

Tampak beberapa bantuan baik dari pemerintah setempat maupun dari dermawan telah disalurkan ke para pengungsi seperti pakaian dan makanan ringan siap saji.

(Victory Arrival Hutauruk/tribunmedan.com)

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul INILAH Nama-nama dan Jumlah Korban Banjir Bandang di Tanjung Selamat Medan

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas