Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ganjar Angkat Pemulung Jadi Teladan Kejujuran Jateng

Mereka diangkat menjadi tokoh teladan kejujuran karena kisah kejujurannya yang sungguh membanggakan.

Penulis: Yulis
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Ganjar Angkat Pemulung Jadi Teladan Kejujuran Jateng
Ist
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengangkat dua orang pemulung menjadi Teladan Kejujuran Jawa Tengah. 

TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Ganjar Pranowo melakukan hal menarik pada Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2020 yang diperingati pada Rabu (9/12/2020) ini.

Gubernur Jawa Tengah itu mengangkat dua orang pemulung menjadi Teladan Kejujuran Jawa Tengah.

Dua pemulung yang diangkat menjadi Teladan Kejujuran Jawa Tengah itu adalah Mulyadi (45) dan Tan Le Hok Fuk alias Kakek Afuk (50).

Mulyadi adalah pemulung asal Sukoharjo, sementara Kakek Afuk berasal dari Solo.

Mereka diangkat menjadi tokoh teladan kejujuran karena kisah kejujurannya yang sungguh membanggakan.

Baca juga: Melalui Pakta Integritas Kementerian LHK Pertegas Jajarannya Anti-Korupsi

Mulyadi adalah pemulung yang jujur dan memiliki integritas tinggi. Selain mencari barang rongsok, ia juga kadang menambal sejumlah jalan berlubang yang dilihatnya.

Kisah kejujuran Mulyadi terjadi pada 2018 silam.

Berita Rekomendasi

Saat itu Mulyadi yang tengah mencari barang rongsokan menemukan sebuah tas yang berisi uang tunai sekitar Rp15 juta.

Bukannya senang dan membawa pulang tas berisi uang belasan juta itu untuk memenuhi keperluannya,

Mulyadi malah memilih mencari tas tersebut. Karena tak kunjung menemukan sang pemilik tas, Mulyadi pun rela duduk di pinggir jalan tempat tas itu jatuh sambil menunggu pemiliknya tiba.

"Akhire kulo nunggu sing duwe ning pinggir dalan nganti magrib (saya nunggu pemiliknya di pinggir jalan sampai magrib)," kata Mulyadi.

Mulyadi yakin uang yang ditemukannya itu pasti ada pemiliknya.

Ia sama sekali tidak berkeinginan memiliki uang itu karena merasa itu bukanlah haknya.

Ia berpikir, mungkin si pemilik uang itu ingin menggunakan uang itu untuk keperluan mendesak.

"Kui dudu nggone kulo (itu bukan punya saya), akeh sing ngomong ngopo ora digawe wae (banyak yang bilang kenapa tidak dipakai), kulo ajrih kalih gusti Allah (saya takut pada Allah)," ucapnya.

Kisah Kakek Afuk tak kalah heroiknya dengan Mulyadi. Pemulung asal Solo ini nekat bersepeda dari Solo menuju Pasuruan, Jawa Timur, hanya untuk mengembalikan sebuah dompet kepada pemiliknya.

Kepada Ganjar, Kakek Afuk menceritakan pengalamanya itu. Awalnya ia sedang mencari barang rongsokan di jalanan.

Saat itulah ia menemukan dompet berisi STNK dan KTP yang menunjukkan bahwa pemiliknya ada di Pasuruan.

"Dalam hati saya seperti ada yang membisiki, kui balekno, dudu nggonmu (itu dikembalikan, bukan milikmu). Lalu, saya berniat mengembalikan," ucapnya.

Kakek Afuk bahkan rela menjual handphone miliknya untuk memperbaiki sepeda dan ongkos ke Pasuruan. Akhirnya, dompet itu bisa ia kembalikan ke pemiliknya dengan bersepeda ke Pasuruan.

"Senang sekali bisa ketemu orangnya. Artinya perjuangan saya tidak sia-sia," jelasnya.

Selain kepada dua pemulung itu, Ganjar juga memberikan penghargaan kepada orang-orang jujur lainnya. Mereka adalah Widiyanti,33, penjual sayur dan gorengan asal Kebumen yang mengembalikan uang yang ditemukannya di jalan sebesar Rp6 juta.

Ada pula driver ojek online bernama Dian Ramadhan asal Purwokerto yang mengembalikan uang kelebihan pembayaran Rp100.000. Kemudian penghulu asal Klaten bernama Abdurrahman M Bakri yang tidak pernah mau menerima amplop.

Lalu Ernita Sihono yang lupa membayar pesanan ojek online dan mencari pengemudi sampai ketemu. Serta Muhsono dan Nur Azizah asal Wonosobo yang mengembalikan handphone serta dompet kepada pemiliknya.

Kepada orang-orang jujur itu Ganjar memberikan piagam penghargaan sebagai Tokoh Teladan Kejujuran Jawa Tengah.

Piagam bertuliskan kalimat 'Balekake Yen Dudu Duweke' itu ditandatangani langsung oleh Ganjar.

"Banyak cerita bagus tentang kejujuran dan integritas. Saya bangga, nilai-nilai seperti inilah yang ingin kita wujudkan dalam kehidupan sehari-hari sampai pada masyarakat tingkat bawah," katanya.

Ganjar meyakini, masih banyak orang baik di Jawa Tengah dan di Indonesia. Dari cerita orang-orang yang dipanggilnya itu, ia mendengar bahwa mereka juga terinspirasi dari orang lain, ada dari orang tuanya, pemuka agama, dan lainnya.

"Ada banyak orang yang melakukan seperti ini, saya meyakini itu. Maka saya berharap berikanlah cerita-cerita kebaikan dan kejujuran pada dunia. Kepada orang-orang baik di luar sana, saya memberikan hormat setinggi-tingginya pada mereka, dan mari kita meniru," kata Ganjar.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas