Kronologi Pasien Suspek Covid-19 di Majalengka Meninggal Dunia, Tak Dapat Ruang Perawatan
Seorang pasien suspek Covid-19 di Majalengka meninggal dunia pada Selasa (8/12/2020). Pasien tersebut tidak mendapatkan ruang perawatan di 2 RS.
Editor: Miftah
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNNEWS.COM- Seorang pasien suspek Covid-19 di Majalengka meninggal dunia pada Selasa (8/12/2020).
Pasien tersebut tidak mendapatkan ruang perawatan di dua rumah sakit rujukan karena penuh.
Pasien merupakan warga Desa Argalingga, Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka.
Bahkan, ketika dibawa ke rumah sakit swasta di Cirebon, pasien tersebut mengalami hal serupa.
"Saya jadi prihatin dengan kondisi pasien yang terpaksa bolak-balik namun tidak sampai tertangani medis karena full-nya bed atau ruang isolasi," ujar Kepala Dinas Kesehatan Majalengka, Alimudin, Kamis (10/12/2020).
Ali menjelaskan, yang bersangkutan sendiri mulai mengeluh demam sejak empat hari pada Rabu (2/12/2020) atas laporan masuk dari dari Puskesmas Maja.
Bahwasanya, ada pasien dengan keluhan demam sejak 4 hari disertai batuk pilek dan nyeri tenggorokan.
"Selanjutnya, pasien dipulangkan (tidak dirawat) dari Puskesmas Maja dikarenakan puskesmas akan lockdown. Saat diperiksa di pelayanan pertama itu rapid tes non reaktif. Kemudian koordinasi dengan bidan desa setempat untuk pemantauan pasien secara berkala," ucapnya.
Baca juga: BREAKING NEWS Update Corona 10 Desember: Bertambah 6.033 Positif, Total Kasus 598.933
Baca juga: 79 Ribu Petugas KPPS Reaktif Corona
Baca juga: Perdagangan Saham di Jepang Naik Pesat Terutama Terkait Vaksin Corona
Keesokan harinya, masih kata Jubir Satgas Covid-19 Majalengka ini, pada Kamis (3/12/2020) hasil laporan dari bidan desa bahwa keluhan tersebut akhirnya berkurang.
Namun, dua hari kemudian atau Sabtu (5/12/2020) pasien mengeluh perut terasa perih dan panas.
Keesokan harinya kembali membaik setelah diberi obat dengan kondisi demam tidak adak, batuk pilek berkurang.
Akan tetapi, dua hari setelah itu atau kemarin Selasa (8/12/2020) informasi dari bidan desa bahwa pasien mengeluhkan ada sesak nafas dan sempat dibawa oleh keluarga ke RS Sumber Waras dan dokter di Leuwikidang namun penuh, yang mana akhirnya pasien dibawa pulang kembali ke rumahnya.
"Pukul 10.35 WIB pasien dikunjungi oleh tim TGC Puskesmas Argapura. Ada keluhan tampak sesak, nafas cepat (respirasi tidak dapat dinilai) dan saat kembali di rapid tes hasilnya reaktif.
Tim sempat berkonsultasi dengan RSUD Cideres untuk merujuk pasien namun masih penuh untuk ruang isolasi IGD dan ruang isolasi perkutut," lanjutnya.
Pasien kemudian disarankan untuk mencari rumah sakit dengan fasilitas ICU Covid-19.
Tim lantas mencari rumah sakit rujukan lain di wilayah Cirebon namun tidak ada.
Selain itu, tim kesehatan juga sempat menghubungi call center Dinkes untuk minta dicarikan RS rujukan.
Info dari call center RSUD Cideres full bed.
Sementara, RSUD Majalengka tutup, begitu juga RS Waled full bed.
Sedangkan, di RSD Gunung Jati Cirebon minta hasil swab sebelum merujuk.
"Konsultasi terus kami lakukan dengan RSUD Majalengka untuk merujuk pasien namun untuk sementara tidak menerima pasien dikarenakan IGD terisi pasien suspek yang belum masuk ke ruang isolasi Covid-19," jelas dia.
Pihaknya juga kemudian menghubungi RS Mitra Plumbon Cirebon, namun kondisi yang sama juga terjadi karena full bed baik di IGD maupun ruang Isolasi Covid-19.
Kemudian, berupaya melalui konsultasi dengan RSUD Cideres dan meminta dimasukan ke dalam daftar waiting list isolasi Covid-19.
"Siangnya kembali konsultasi dengan RSUD Majalengka dan meminta dimasukkan ke dalam waiting list Isolasi Covid-19. Bahkan sorenya kami mendapatkan info dari call center bahwa RSUD Gunung Jati meminta pemeriksaan penunjang (lab, rontgen, swab) dilengkapi dulu, jika belum lengkap disarankan ke RS wilayah pasien dulu untuk melengkapi data penunjang," terang Ali.
Lebih jauh Ali menjelaskan, selanjutnya Dinas Kesehatan kembali menghubungi Puskesmas Maja meminta untuk perawatan.
Namun, saat itu juga masih ada pasien suspek yang belum bisa dirujuk.
"Kita terus mencari informasi tentang kekosongan bed isolasi di setiap rumah sakit terdekat namun tetap tidak ada. Hingga akhirnya pasien tersebut meninggal dunia pada Rabu (9/12). Kita akan terus melakukan evaluasi bagaimana agar pasien yang benar-benar gawat ini segera ditangani tim medis," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul KRONOLOGI Pasien Suspek Covid-19 di Majalengka Meninggal, Tak Dapat Ruang Perawatan