Hartina Meninggal Setelah Sempat Kejang Saat akan Melahirkan, Rumah Sakit Beri Penjelasan
Di usia kehamilan 9 bulan, Hartina sempat kejang saat akan melahirkan. Namun akhirnya meninggal.
Editor: Dewi Agustina
Terakhir, Hartina dibawa ke RS Wahidin.
Sesaat setelah dipindahkan ke ruangan bersalin, Hartina menghembuskan napas terakhir.
"Dari kampung sudah terkatung-katung hingga ke Kota Makassar. Pihak RS tidak punya hati nurani, bagaimana perasaannya kalau keluarganya yang mengalami hal yang sama," kata dia.
Ia menyebut ada tujuh rumah sakit yang menolak Hartina yakni RSUD Bantaeng, RSUD Jeneponto, RSUD Takalar, RS Labuang Baji, RS Kartini, RS Ananda, dan RS Pelamonia.
Darah tinggi dan kejang
Saat tiba di rumah sakit terakhir, kondisi Hartina sudah memburuk. Hartini kejang-kejang dan kondisi tekanan darah tinggi.
Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Sub Bagian Humas RS Wahidin, Aulia.
Ia mengatakan Hartina tiba di RS Wahidin pada Rabu malam sekitar pukul 20.45 Wita.
Petugas langsung memasang oksigen, pemasangan gudel, pemeriksaan tanda vital, USG, pasang monitor, resusitasi jantung oleh tim codeblue.
"Namun kondisi pasien terus memburuk dan akhirnya dinyatakan meninggal jam 20.58 Wita," kata Aulia.
Sementara itu Manajer Pelayanan Medis RS Ananda, Fira mengatakan pihaknya tidak memiliki fasilitas intensive care yang memadai untuk Hartina.
Menurutnya saat tiba di RS Ananda, Hartina dalam kondisi darah tinggi serta kejang.
Ia menyebut, kondisi tersebut berlangsung sejak Hartina dibawa dari Puskesmas di Bulukumba hingga perjalanan ke Makassar.
"Ketika pasien tiba di RS Ananda, dokter datang memeriksa di mobil dan didapatkanlah kondisi pasien dengan kesadaran menurun, napas mulai dalam. Dan kalau begini, sudah butuh perawatan intensive care yang lebih bagus," ujar dokter Fira saat dihubungi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.