Odong-odong Bawa Rombongan Pengantin Masuk Jurang, Keluarga Sopir Bingung Kendaraan Itu Masih Kredit
Rondiah semakin bingung, manakala mendengar kabar ada korban meninggal dunia dalam kejadian tersebut.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, BATANG - Tohari, pengemudi odong-odong yang terperosok ke jurang di wilayah Dukuh Sipule, Desa Kluwih Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang, hanya bisa berbaring sambil terus memegang perut serta pinggul bagian belakang. Dia juga sesekali mengerang kesakitan.
Raut wajahnya seolah menunjukkan sakit yang ia rasakan usai mengalami insiden terperosoknya odong-odong pembawa rombongan pengantin itu.
Ia berbaring di kursi panjang yang ada di Polsek Bandar, sembari menunggu datangnya tim medis.
Sementara itu, beberapa orang nampak duduk di kursi plastik halaman Polsek Bandar.
Mereka adalah sanak saudara dari Tohari, yang kebingungan melihat kondisi saudaranya tersebut.
Tak lama Tohari pun ditangani tim medis, untuk kemudian petugas membawanya ke Polres Batang menggunakan mobil.
Baca juga: Seorang Pria Terpanggang di Mobil saat Kecelakaan di Tol, Warga Tak Bisa Bantu Padamkan Api
"Saya titip yang penting kondisi saudara saya sehat," kata Safudin yang mengaku saudara Tohari ke petugas, Jumat (18/12/2020) malam.
Selain Safudin, kakak pertama Tohari, yaotu Rondiah, juga nampak pasrah melihat adiknya dibawa oleh petugas.
"Saya juga ikut bingung, karena keluarga adik saya ekonominya juga kekurangan, kendaraan yang dipakai juga masih kredit. Tapi mengalami musibah seperti ini," katanya.
Rondiah semakin bingung, manakala mendengar kabar ada korban meninggal dunia dalam kejadian tersebut.
"Entah bagaimana kelanjutannya, rasanya campur aduk, saya bingung juga sedih," ucapnya.
Rondiah menuturkan, Tohari sudah empat tahun mengemudi odong-odong dan sering disewa untuk mengantar rombongan pengantin.
"Rumah adik saya di Condong, Kelurahan Tambahrejo, Kecamatan Bandar. Ia dapat pesanan untuk mengantar rombongan dari Sipule ke Karangdadap Kabupaten Pekalongan. Baru pertama kali ini mengalami kecelakan, padahal biasanya lancar saja," imbuhnya.
Rondiah menambahkan, Tohari punya tiga anak yang harus dicukupi kehidupannya.
"Saya kasian sama adik saya dan anak-anaknya, nanti siapa yang menafkahi tiga anaknya," tambahnya.
Baca juga: 8 Remaja Lakukan Prank Pocong Demi Konten, Sopir Truk Ketakutan, Kendaraannya Alami Kecelakaan
Korban 13 Orang, 3 Meninggal
Enam korban dalam insiden kecelakan odong-odong pembawa pengiring pengantin dirujuk ke RSUD Kalisari.
Hal itu karena kondisi korban tak memungkinkan dirawat di Puskesmas Bandar I.
Sementara empat korban dirawat di Puskesmas Bandar I.
Dipaparkan Agus Riyanto, Pelaksana Rawat Inap Puskesmas I Bandar, total korban ada 13 orang.
"Yang meninggal ada tiga orang, satu balita dan dua manula," katanya saat ditemui Tribunjateng.com di Puskesmas Bandar I, Jumat (18/12/2020).
Dilanjutkannya, korban meninggal tersebut bernama Andra (4), Turiah (65), dan Sutiah (60).
"Semua korban warga Dukuh Sipule, Desa Kluwih, Kecamatan Bandar," paparnya.
Agus menjelaskan, usai kejadian 13 korban dilarikan ke Puskesmas I Bandar.
"Rata-rata korban mengalami luka berat, selain benturan di kepala, beberapa juga mengalami patah tulang," kata Agus.
Ia menambahkan, hingga pukul 22.00 WIB, tiga korban yang dirawat di Puskesmas Bandar I telah dipulangkan.
"Yang ada di Puskesmas tinggal satu, namun yang dirawat di RSUD Kalisari ada enam," tambahnya.
Untung Gemetar
Diberitakan sebelumnya, insiden kecelakan odong-odong pembawa pengiring pengantin menggegerkan warga Kabupaten Batang.
Pasalnya, 13 orang tercatat jadi korban dalam insiden tersebut.
Baca juga: Odong-odong Rombongan Pengantin Masuk Jurang, 3 Orang Tewas, 10 Lainnya Luka-luka
Bahkan 3 di antaranya dinyatakan meninggal dunia.
3 korban tersebut dua manula berusia 60 dan 65 tahun, serta satu balita berusia 4 tahun.
Beberapa warga yang menyaksikan tragedi tersebut pun sampai gemetar mana kala menceritakan insiden itu.
Lantaran mayoritas kondisi korban mengalami luka berat di sejumlah bagian tubuh.
Menurut penuturan warga, yang paling mengenaskan kondisi balita berusia 4 tahun.
"Bilita itu meninggal di lokasi kejadian karena kepalanya terhimpit besi dari bagian kendaraan," terang Untung, warga Dukuh Sipule, Desa Kluwih Kecamatan Bandar yang ikut mengevakuasi korban, Jumat (18/12/2020) malam.
Ia menjelaskan, odong-odong yang ditumpangi rombongan pengiring pengantin terperosok di jurang sedalam 100 meter.
"Jurangnya memang dalam, untung saja bodi kendaraan tersangkut di pohon. Kalau tidak, semua penumpang pasti meninggal dunia," ujarnya.
Dikatakan Untung, sebelum odong-odong terperosok karena tak kuat menanjak, pengemudi melompat dan melarikan diri.
"Entah lari kemana, namun warga menemukannya di Polsek Bandar," terang Untung.
Untung menuturkan, insiden tersebut terjadi sore hari saat hujan turun.
"Rombongan usai mengiring pengantin dari Karangdadap Kabupaten Pekalongan, dan saat kembali ke Dukuh Sipule kendaraan tak kuat menanjak, kondisinya juga sedang hujan," imbuhnya.
Ia menambahkan, tanjakan Sipule memang acap kali terjadi kecelakan yang sama.
"Beberapa waktu lalu truk box juga masuk ke jurang karena tak kuat menanjak. Namun tidak ada korban seperti kejadian kali ini," tambahnya.
Adapun hingga pukul 23.00 WIB, odong-odong tersebut masih berada dilokasi kejadian.
Beberapa alas kaki milik korban juga nampak berceceran di sekitar lokasi kejadian.
Tanjakan tersebut juga terjal, pasalnya saat Tribunjateng.com berada di lokasi banyak kendaraan roda empat mogok karena tak kuat menanjak. (bud)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Saksi Mata Gemetar Melihat Odong-odong Bawa Rombongan Pengantin Masuk Jurang, 3 Meninggal