ASDP Resmi Melayani Long Distance Ferry Rute Ketapang-Lembar
Total akan ada 7 kapal yang akan beroperasi di Ketapang-Lembar dengan jarak tempuh sejauh 125 mil, sailing time 12,5 jam dan waktu pelayanan 3 jam.
Penulis: Hari Darmawan
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), siap melayani layanan long distance ferry atau LDS untuk rute Ketapang, Banyuwangi menuju Lembar, Lombok.
Direktur PT ASDP Ira Puspadewi menyebutkan, LDF ini adalah lintasan ketiga yang dilayani oleh ASDP setelah rute Surabaya-Lembar dan Jakarta-Surabaya.
"Pengoperasian LDF Ketapang-Lembar ini sebagai upaya pengembangan konektivitas dari Jawa-Nusa Tenggara Barat, dalam mendukung pembangunan daerah dan penurunan biaya logistik," kata Ira dalam keterangannya, Sabtu (26/12/2020).
Baca juga: Waduh, Laba ASDP Diprediksi Turun Hingga 40 Persen
Menurut Ira, ASDP tentunya juga mendukung program pemerintah memajukan sektor pariwisata dan dukungan terhadap kebijakan Gubernur Bali untuk mengurai kepadatan lalu lintas di Gilimanuk- Denpasar.
"Total akan ada 7 kapal yang akan beroperasi di Ketapang-Lembar ini, ASDP akan melayani dengan KMP Portlink VII dengan jarak tempuh sejauh 125 mil, sailing time 12,5 jam dan waktu pelayanan 3 jam," ucap Ira.
Ira juga mengharapkan lintas Ketapang-Lembar ini dapat menjadi layanan penyeberangan yang efektif dan efisien, baik dari segi waktu dan biaya dan kini semakin mempunyai alternatif transportasi yang lebih baik dan dapat diandalkan.
Baca juga: Jumlah Penumpang ASDP Periode Libur Natal dan Tahun Baru 2021 Diprediksi Turun 39,4 Persen
Sementara itu Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi mengharapkan dengan beroperasinya lintas Ketapang–Lembar dapat mendukung pembangunan daerah sekitar
"Selain itu lintasan ini juga dapat mendukung pertumbuhan dan pelayanan sektor lainnya seperti pariwisata, di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat dan sekitarnya serta memberikan multiplier effect pada perekonomian di Jawa Timur dan NTB," ucap Budi Setiyadi.
Lebih lanjut Budi juga menyebutkan, lintasan ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi waktu dan penurunan biaya logistik.