Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sakit Hati, Motif Teror Penyemprotan Air Keras kepada Pesepeda Wanita di Yogyakarta

Sejak beberapa bulan terakhir, warga di Sleman, Yogyakarta, dibuat resah dengan aksi teror penyemprotan cairan diduga air keras kepada para pesepeda.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Sakit Hati, Motif Teror Penyemprotan Air Keras kepada Pesepeda Wanita di Yogyakarta
dw.com
ILUSTRASI Air keras - 

TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Teror penyemprotan air keras  pada pesepeda wanita terjadi dalam beberapa waktu terakhir.

Motif penyemprotan air keras tersebut diduga lantaran pelaku sakit hati.

Sejak beberapa bulan terakhir, warga di Sleman, Yogyakarta, dibuat resah dengan aksi teror penyemprotan cairan diduga air keras kepada para pesepeda.

Dari sejumlah kasus yang dilaporkan kepada pihak kepolisian, rata-rata para korbanya adalah perempuan.

Akibat ulah yang dilakukan pelaku tersebut, tak sedikit kulit korban mengalami luka bakar dan celananya rusak.

Mendapat laporan itu, polisi langsung melakukan upaya penyelidikan.

Hingga akhirnya, terduga pelaku berhasil ditangkap pada Minggu (27/12/2020) pagi.

Berita Rekomendasi

Pelaku diketahui berinisial J (37), yang merupakan warga Temanggung, Jawa Tengah.

Baca juga: Anak Guru Besar UGM Disiram Air Keras saat Naik Sepeda sampai Kulit Terkelupas Ada Bekas Terbakar

Baca juga: Kronologi Pembunuhan Kusir Delman di Majalaya Bandung, Berawal dari Pesta Minuman Keras

Alami luka bakar dan celana rusak

Salah satu korban penyiraman cairan yang diduga air keras itu adalah putri dari Guru Besar UGM Prof Prof Budi Wignyosukarto.

Peristiwa itu terjadi pada Kamis (24/12/2020) sekitar pukul 05.40 WIB di depan Masjid Suciati Sleman.

Saat kejadian itu, Budi bersama putrinya sedang bersepeda menuju Candi Borobudur.

Namun, saat tiba di lokasi kejadian ada seorang pengendara sepeda motor berjalan pelan terlihat menyemprotkan cairan ke arah paha kaki putrinya.

“Orangnya naik motor, setelah anak saya kena, orang tersebut tidak lari tetapi tetap pelan seperti tidak terjadi apa-apa,” ujar dia.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas