Anak Yatim Piatu Jadi Korban Komplotan Emak-emak, Niat Layani Pembeli Malah Dirampok
Gadis yatim piatu tersebut bekerja di Toko Emas Sumber Mas Jalan Pungkuran, Kauman, Semarang Tengah, Kota Semarang.
Editor: Ifa Nabila
![Anak Yatim Piatu Jadi Korban Komplotan Emak-emak, Niat Layani Pembeli Malah Dirampok](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/tunawisma-ya-akarta-barat-terek-g.jpg)
Pasalnya hal itu sudah menjadi kebijakan perusahaan.
Untuk dilaporkan ke pihak Polisi pun akan sulit dideteksi karena tak terlihat wajahnya.
"Saya terpaksa mengganti gelang itu dengan memotong gaji," katanya.
Padahal, Nova yang sudah menjadi yatim piatu sejak kelas 1 SD ini harus bekerja keras menghidupi neneknya.
Gajinya bekerja di Toko Emas tergantung omzet atau penjualan emas yang berhasil dijual.
Dalam sebulan penghasilnya tak menentu, rata-rata tiap bulan dia mampu menghasilkan uang Rp 2 juta.
"Rencana nanti gaji dipotong Rp 1 juta perbulan.
Nanti setelah sembilan bulan bekerja baru lunas," ujar warga Mlatibaru, Semarang Timur ini.
Dia pun mengaku, ikhlas dari musibah tersebut.
Dia tidak lantas kapok lalu keluar dari pekerjaan.
Menurutnya, langkah itu malah akan menambah susah.
Apalagi mencari pekerjaan di tengah Pandemi Covid-19 tak mudah.
Dia kini fokus bekerja lebih keras agar hutang emas karena dicuri komplotan emak-emak di tempatnya bekerja segera lunas.
"Memang sudah risiko, saya tentu sekarang lebih berhati-hati dalam bekerja.