Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

POPULER Mantan Anak Punk Wajah Bertato Hijrah Jadi Muazin | Dokter Polisikan Direktur Rumah Sakit

Anak punk berhijrah setelah bertahun-tahun hidup di jalanan | Dokter di Aceh polisikan direktur RS gara-gara dimutasi | Gadis 17 tahun dirudapaksa

Penulis: Ifa Nabila
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
zoom-in POPULER Mantan Anak Punk Wajah Bertato Hijrah Jadi Muazin | Dokter Polisikan Direktur Rumah Sakit
Tiktok.com/@terdalam__
Cerita mantan anak punk dengan wajah penuh tato viral di media sosial, kini anak tersebut memilih menjadi muazin di Semarang. 

Pemuda yang akrab disapa Yuda itu mengaku ingin dianggap keren oleh teman-temannya.

Setelah kabur, muncul keinginan untuk menato tubuhnya dan langsung pada bagian wajah.

Kemudian, Yuda tak bisa lepas dari keinginan menato tubuh hingga ke sekujur tubuhnya.

Yuda mengalami lika-liku kehidupan di jalanan yang seperti tanpa tujuan.

Menginjak usia 20 tahun, Yuda akhirnya kembali menemui keluarganya.

Berikut berita selengkapnya.

Baca juga: Anak Punk Hijrah Jadi Muazin, Pernah Kabur dari Rumah Usia 12 Tahun, Lulus SD Tato di Wajah

Baca juga: Kondisi Abu Bakar Baasyir saat Bebas, Ditjen Lapas: Bahagia dan Sehat

2. Dokter Polisikan Direktur Rumah Sakit

Direktur RSU Datu Beru Takengon, dr Hardi Yanis SpPD.
Direktur RSU Datu Beru Takengon, dr Hardi Yanis SpPD. (Serambinews.com/Mahyadi)
Berita Rekomendasi

dr M Yusuf melaporkan atasannya ke Sentra Pelayanan Terpadu Polda Aceh pada Selasa (5/1/2021).

Ia memidanakan Direktur RSU Datu Beru lantaran sudah memutasinya ke puskesmas.

Pelapor dinilai melanggar kode etik sehingga terjadi keputusan mutasi tersebut.

Sementara itu, kuasa hukum dr M Yusuf, Dedi Suheri, menyebut proses mutasi itu melanggar hukum dan tidak memenuhi prosedur di dunia medis.

"Klien kami membuat laporan ke Polda Aceh atas dugaan pelanggaran tindak pidana 266 KUHPidana, yang dilakukan Direktur RSU Datu Beru, dengan surat yang dikirimnya ke Bupati Aceh tengah."

"Di mana dalam surat tersebut seolah-olah klien kami telah melakukan pelanggaran etik kedokteran, dan atas hal itu klien kami dipindahkan dari RSU Datu Beru ke puskesmas," kata Dedi Suheri kepada Serambi, Rabu (6/1/2021).

Berikut berita selengkapnya.

Baca juga: Kasus Pramugari Tewas di Bak Mandi: Terdakwa Bantah Tuduhan Pemerkosaan, Mengaku Suka Sesama Jenis

Baca juga: Wanita Tuna Wisma Ditemukan Tewas di Kolong Jembatan 2 Penjaringan, Polisi: Tak Ada Tanda Kekerasan

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas