Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengakuan Tukang Sulap Keliling di Banyumas Pagari Rumah Pakai Seng Karena Takut Covid-19

Lantaran takut Covid-19, tukang sulap keliling di Banyumas pagari rumah pakai seng, pasang CCTV hingga tidak sembarangan terima tamu.

Penulis: Theresia Felisiani
zoom-in Pengakuan Tukang Sulap Keliling di Banyumas Pagari Rumah Pakai Seng Karena Takut Covid-19
KOMPAS.COM/FADLAN MUKHTAR ZAIN
Rumah Sabar Suharno (46) Warga RT 2 RW 10, Desa Ajibarang Wetan, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah dipagari dengan seng karena takut terpapar Covid-19. 

TRIBUNNEWS.COM, BANYUMAS - Rumah Sabar Suharno (54) kini menjadi perhatian warga Desa Ajibarang Wetan, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas

Bagaiamana tidak, pria yang sebelum pandemi Covid-19 berprofesi sebagai tukang sulap keliling ini memasang pagar seng mengelilingi rumahnya untuk mencegah virus menyerang keluarga.

Menerapkan 3M (memakai masker, mencuci tangan memakai sabun, dan menjaga jarak) di anggap Sabar tak cukup untuk melindungi diri dan keluarga dari penularan Covid-19.

Sabar pun mengakui dirinya sangat khawatir tertular virus corona.

Itu sebabnya, dia memasang seng berukuran 12 x 9 meter mengelilingi depan dan samping halaman rumah, sejak dua pekan lalu.

rumah dipagasi seng
Rumah Sabar Suharno (46) Warga RT 2 RW 10, Desa Ajibarang Wetan, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah dipagari dengan seng karena takut terpapar Covid-19.

Selain Pagari Rumah dengan Seng, Sabar Juga Pasang CCTV

Bahkan, untuk memantau pergerakan orang luar yang akan masuk dan berlalu-lalang di depan rumahnya, Sabar memasang kamera pengawas atau CCTV di setiap sudut rumah.

Berita Rekomendasi

Jendela-jendela rumah yang langsung menghadap keluar rumah juga ditutup seng.

Untuk kebutuhan makan sehari-hari, dia membeli dari pedagang keliling dari dalam seng.

Sementara anaknya, membeli secara daring.

Sabar berkomitmen memagari rumahnya menggunakan seng sampai wabah Covid-19 dinyatakan terkendali.

"Dikatakan sumpek, ya sumpek. Tapi, saya tetap menyediakan ruang terbuka untuk saya berjemur saat pagi hari," ujarnya kepada Tribunbanyumas.com, Jumat (8/1/2021).

Sabar mengungkapkan, ketakutannya tertular Covid-19 ini bukan tanpa alasan.

Dia berpatokan pada data yang disuguhkan pemerintah dan kondisi di Banyumas, dimana jumlah kasus Covid-19 terus menanjak.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas