23 Warga Diduga Tertimbun Longsor di Sumedang, Polisi Kerahkan Anjing Pelacak
Kapolres Sumedang AKBP Eko Prasetyo Robbyanto, mengatakan, selain menurunkan anjing pelacak, pihaknya juga menerjunkan
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, SUMEDANG - Sebanyak 23 warga di Perum Pondok Daud, Kampung Bojongkondang, RT 3/10, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang belum diketahui nasibnya setelah terjadinya longsor pada Selasa (12/1/2021).
Mereka diperkirakan tertimbun dalam longsoran tersebut.
Polisi pun mengerahkan anjing pelacak untuk mencari korban yang tertimbun longsor tersebut.
Seperti diketahui, hingga saat ini total jumlah korban yang sudah terdata sebanyak 64 orang dengan rincian 25 orang selamat, 16 orang meninggal dunia dan 23 orang masih dalam pencarian.
Kapolres Sumedang AKBP Eko Prasetyo Robbyanto, mengatakan, selain menurunkan anjing pelacak, pihaknya juga menerjunkan, 250 personel untuk melakukan pencarian para korban tersebut.
Baca juga: Satu Lagi Korban Longsor di Sumedang Ditemukan, Jasad Seorang Pria Dipenuhi Lumpur
"Hari ini ada dua anjing pelacak yang diturunkan untuk membantu evakuasi pencarian jenazah akibat tertimbun longsor," ujarnya saat ditemui di Posko SAR Cimanggung, Selasa (12/1/2021).
Sementara untuk mengantisipasi longsor susulan kembali terjadi, warga yang tinggal di area longsor untuk mematuhi petunjuk dari petugas.
"Ketika terjadi hujan deras, warga diminta untuk tidak mendekat ke lokasi, karena masih ada retakan-retakan yang sudah teridentifikasi. Area tersebut masih berpotensi longsor, sehingga dapat mengantisipasi hal yang tidak diinginkan kembali terjadi," katanya.
Baca juga: Detik-detik Kapolres Sumedang Nyaris Tertimbun Longsor, Berdiri di Samping Danramil yang Tewas
Ia mengatakan, hingga saat ini proses pencarian korban masih terus berlangsung dan pihaknya terus mengikuti petunjuk saran dari Basarnas, lantaran karakteristik tanah di lokasi masih bergerak.
Selain itu, pihaknya juga selalu meminta update prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dalam melakukan proses pencarian tersebut.
Baca juga: Sebagian Jalan Tertutup Tebing Longsor, Hati-hati Melintas di Jalur Tasikmalaya-Garut via Salawu
"Setiap per 6 jam, kami selalu meminta update prakiraan cuaca dari BMKG, karana curah hujan diatas 100 ml. Kemungkinan tanah turun lagi akan ada, sehingga proses evakuasi dihentikan saat turun hujan berlangusng," ucap Eko. (Hilman Kamaludin)
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul 23 Orang Belum Ditemukan, Polisi Terjunkan Anjing Pelacak untuk Cari Korban Longsor Cimanggung