Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Heboh Babi Hutan Berkeliaran di Perkampungan, Warga Mengaku Temukan Keanehan, Dipukul Diam Saja

Babi hutan berkeliaran di tengah perkampungan buat heboh warga RT 29/RW 09 Dusun Hajaresik, Desa Karangpawitan, Kecamatan Padaherang

Editor: Endra Kurniawan
zoom-in Heboh Babi Hutan Berkeliaran di Perkampungan, Warga Mengaku Temukan Keanehan, Dipukul Diam Saja
Tribun Jabar/ Padna
Heboh Babi Hutan Berkeliaran di Perkampungan, Warga Mengaku Temukan Keanehan, Dipukul Diam Saja 

TRIBUNNEWS.COM - Seekor babi hutan berkeliaran di tengah perkampungan buat heboh warga RT 29/RW 09 Dusun Hajaresik, Desa Karangpawitan, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran.

Diketahui hewan yang biasa disebut bagong itu pertama kali ditemukan pada Senin (11/1/2021) sekitar pukul 07.30 WIB.

Tidak lama berselang, seorang warga bernama Haeni (52) bersama warga lainnya berusaha menangkap babi hutan itu.

"Saat warga berteriak, kita langsung mengepung bagong itu," kata Haeni saat ditemui Tribun Jabar.

Baca juga: Dua Ekor Babi Milik Warga Tabanan Mati Secara Misterius dengan Usus Terburai, Polisi Turun Tangan

Haeni melanjutkan, perkampungannya jauh dari pegunungan dan anehnya saat bagong itu dikepung dan dipukul, diam sama sekali tidak ada perlawanan.

"Kan aneh, kang, kita malah berfikir mistis seperti bukan bagong biasanya yang sering ditemukan di hutan," ucapnya.

Setelah dipukuli, kata ia, sebelum mati bagong itu sempat pingsan dan tidak berdaya.

Berita Rekomendasi

"Saat tidak berdaya, bagongnya sempat dibuang ke sungai belakang rumah, tapi katanya ada yang mencarinya. Tak lama kemudian, dirinya bersama warga mengambil lagi dari sungai," katanya.

Haeni menjelaskan, bagong tadi diambil lagi dari sungai karena katanya bagong itu ada yang mencari, tapi tidak tahu siapa orangnya.

Akhirnya Dikubur

Warga akhirnya berinisiatif mengubur bagong tersebut setelah sejak kemarin menunggu pemiliknya yang tak kunjung tiba.

Seorang warga sekaligus Ketua RT 29, Haeni (52) menyampaikan, mulai dari kemarin sampai tadi pagi dirinya bersama warga menunggu pemilik Bagong tersebut .

"Tapi, pemilik belum juga datang, makanya kita inisiatif mengubur bagong itu, karena sudah dalam keadaan mati," kata Haeni saat ditemui Tribun Jabar di rumahnya, Selasa (12/1/2021).

Kata Haeni, Bagong itu dikubur karena sudah mulai mengeluarkan bau menyengat dan juga mulai banyak lalat.

Baca juga: Mengenal Ajag, Anjing Hutan Langka Asli Indonesia yang Mangsa Puluhan Ekor Ternak di Kuningan

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas