Pengakuan Mengejutkan Pemuda di Samarinda Berbuat Amoral ke Pacarnya
Pelaporan kejadian asusila ini berawal dari orang tua SAM, yang melaporkan pelaku lantaran perubahan sikap sang anak yang jarang pulang
Editor: Eko Sutriyanto
Ditanya pernah bertemu orang tua korban dan perihal hubungan asmara dengan sang gadis, SAM mengaku tiga kali bertemu.
Pertemuan pertama dan kedua saat itu korban dijemput orang tuanya saat pulang dari rumah makan (tempatnya bekerja).
Ia pun sempat menyampaikan keseriusan hubungannya pada ayah korban, dan pernah juga saat bertemu ibunya menyampaikan hal sama.
Namun, bukan restu yang didapat, malah orang tua sang gadis tidak menyetujui hubungan keduanya, hingga nekat menyewa kost untuk memadu kasih.
Persetujuan hubungan keduanya didapat jika pelaku bisa menyiapkan mahar yang diminta orang tua sang gadis.
Namun dianggap sang pria memberatkan dirinya.
"Jadi setelah tidak kerja, kalau bertemu di kost. Saya ketemu orang tuanya untuk meminta restu, tapi karena permintaannya terlalu tinggi, orang tua mintanya rumah," ungkapnya.
Pertemuan ketiga kalinya dengan orang tua sang gadis, sebelum pelaku dibawa ke Polresta Samarinda.
Sesaat sebelum dibawa kepolisian, pelaku mengaku bahwa korban sudah hamil.
"Kalau dia hamil saya siap bertanggung jawab. Sudah mengaku itu (tindakan asusila) pacar saya, dan bertemu orang tuanya sempat 3 kali. Saya mau bertanggung jawab. Ketiga kalinya ketemu itu pas pacar (korban) saya sudah hamil. Minta restu, tapi saya justru dilaporkan," ucap Pelaku.
Kini SAM pun justru harus mempertanggung jawabkan perbuatannya di mata hukum.
Kepolisian menjeratnya dengan pasal perlindungan anak, akibat keberatan yang diajukan oleh orang tua sang gadis.
Artikel ini telah tayang di tribunkaltim.co dengan judul Pemuda di Samarinda Berbuat Amoral ke Pacarnya, Mengaku Hubungan tak Direstui Orangtua Sang Gadis