Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Berikut Penjelasan BMKG Soal Banjir di Kalsel, Sebut Ada Curah Hujan Ekstrim yang Terjadi

Kepala BMKG Syamsudin Noor Banjarmasin melalui prakirawan yang bertugas Uli Mahanani melaporkan, ada curah yang ekstrim di wilayah Kalimantan Selatan

Editor: Endra Kurniawan
zoom-in Berikut Penjelasan BMKG Soal Banjir di Kalsel, Sebut Ada Curah Hujan Ekstrim yang Terjadi
Humas Polda Kalsel untuk BPost
Personel Sat Brimob Polda Kalsel saat mengevakuasi warga korban banjir di Kalsel - Berikut Penjelasan BMKG Soal Banjir di Kalsel, Sebut Ada Curah Hujan Ekstrim yang Terjadi 

TRIBUNNEWS.COM - Kepala BMKG Syamsudin Noor Banjarmasin melalui prakirawan yang bertugas Uli Mahanani melaporkan, ada curah hujan yang ekstrim di wilayah Kalimantan Selatan (Kalsel).

Uli mengatakan, curah hujan dengan intensitas tinggi tercatat pada tanggal 13 Januari 2021 sebesar 51 mm

Sedangkan untuk tanggal 14 Januari sebesar 249 mm di Stasiun Meteorologi Syamsudin Noor Banjarmasin, serta sebesar 15,9 mm dan 255,3 mm di Stasiun Klimatologi Banjarbaru.

Berdasarkan data tersebut, terlihat bahwa akumulasi jumlah curah hujan selama 2 hari di Stasiun Meteorologi Syamsudin Noor berjumlah 300 mm, yang jika dibandingkan pada normal jumlah curah hujan bulanan Januari sebesar 394 mm.

"Berdasarkan curah hujan tersebut, maka hujan kali ini tergolong dalam kondisi ekstrim,"terangnya, Kamis (14/1/2021).

Cuaca ekstrim ini dipicu oleh kondisi dinamika atmosfer di wilayah Kalsel yang labil.

Baca juga: Kepala Basarnas dan Panglima TNI Akan Tinjau Banjir di Kalimantan Selatan Besok

Adanya pergerakan suplai uap air dari Pasifik Timur ke Pasifik Barat (La Nina) serta suhu muka laut yang lebih hangat dari normalnya, mengakibatan aktivitas potensi pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia terutama di wilayah Kalsel menjadi lebih signifikan.

Berita Rekomendasi

Selain itu, adanya pusaran angin tertutup (Eddy) di sekitar Kalimantan mengakibatkan terbentuknya daerah pertemuan angin (konvergensi) di wilayah Laut Jawa hingga Kalimantan bagian Selatan dan Timur.

Kondisi ini berpotensi memupuk massa uap air dari Laut Jawa yang menyebabkan terjadinya pertumbuhan awan-awan konvektif yang masif di sekitar Kalimantan Selatan.

Petugas gabungan saat bantu evakuasi sekaligus salurkan makanan ke warga yang terdampak banjir
Petugas gabungan saat bantu evakuasi sekaligus salurkan makanan ke warga yang terdampak banjir (polsek haruai via Banjarmasinpost)

Secara umum bulan Desember 2020 dan Januari 2021 merupakan puncak musim hujan di wilayah Kalimantan Selatan.

"Sehingga hujan yang terjadi pada bulan-bulan tersebut merupakan hujan yang turun secara kontinu," katanya.

Prospek tiga hari ke depan, hampir seluruh wilayah Kalimantan Selatan masih berpotensi terjadi hujan dengan intensitas yang bervariasi dari ringan hingga lebat.

Namun, yang perlu diwaspadai adalah daerah-daerah Kalimantan Selatan bagian Selatan dan Barat seperti wilayah Banjarmasin, Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Tanah Laut, Barito Kuala, Tapin dan Hulu Sungai Selatan.

"Wilayah-wilayah ini berpotensi terjadi hujan lebat terutama pada dini hari menjelang pagi,"ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas