Cerita Ustadz Das'ad Latif Selamat dari Gempa Sulbar
Di kantor gubernur, 2 petugas jaga bernama bernama Isra dan Rahman dilaporkan tertimpa reruntuhan.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, MAMUJU - Gempa bumi 6,2 SR yang mengguncang Majene, Sulawesi Barat, Jumat (15/2/2021) dini hari, menyebabkan sejumlah bangunan di Mamuju, ambruk.
Majene dan Mamuju, ibu kota Sulawesi Barat, adalah dua kabupaten yang bertetangga.
Bangunan ambruk, antara lain Kantor Gubernur Sulbar dan Hotel Matos atau Maleo Town Square.
Di kantor gubernur, 2 petugas jaga bernama bernama Isra dan Rahman dilaporkan tertimpa reruntuhan.
Sementara di Hotel Matos, belum diketahui jumlah korban.
Baca juga: Korban Gempa Sulbar Terus Bertambah, Terbaru 27 Orang Ditemukan Meninggal Dunia
Baca juga: Kondisi Gadis Cilik yang Terjebak di Bawah Reruntuhan Bangunan Ambruk Akibat Gempa Sulbar
Dai kondang, Ustadz Das'ad Latif nyaris jadi korban gempa di Mamuju.
Rencananya, dosen Ilmu Komunikasi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik atau FISIP Universitas Hasanuddin ( Unhas ) itu akan menginap di Hotel Matos.
"Rencananya sy tdi mlam nginap di hotel maleo," demikian ditulis Ustadz Das'ad Latif di grup WhatsApp Geng Makassar, saat berbagi kabar tentang kondisi dirinya di Mamuju, Jumat pagi.
Namun, sekitar 20 menit sebelum tiba di hotel, di Jl Yos Sudarso, Mamuju, gempa 6,2 SR yang berpusat di Majene mengguncang Sulawesi Barat dan menyebabkan bangunan hotel ambruk.
"Gempa dini hari tadi sy masih dijalan skitr 20 mnit lagi tiba dihotel ... subhanallah, ada saja kuasa Allah dlm melindungi saya dan tim," tulis Ustadz Das'ad Latif.
Ustadz Das'ad Latif terlambat tiba di Mamuju karena sempat mampir di rumah orangtuanya di Bungi, Kecamatan Duampanua, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan.
"Krena singgah lihat org tua dikampung akhirnya slamat dari runtuhan hotel maleo," tulis Ustadz Das'ad Latif.
Ustadz kondang asal Makassar, Sulawesi Selatan itu rencananya pada Jumat siang ini akan menjadi khatib shalat Jumat di Masjid Baitul Anwar, kompleks Kantor Gubernur Sulawesi Barat, di Mamuju.
Diberitakan sebelumnya, gempa bumi susulan di Majene kembali terjadi.
Setelah gempa Majene 5,9 SR, kali ini terjadi 6,2 SR.
Gempa berkekuatan 6,2 magnitudo mengguncang Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, dan sekitarnya pada Jumat (15/1/2021) sekitar pukul 02.28 Wita atau 01:28 WIB.
Badan Meteorologi, Klimatolog, dan Geofisika ( BMKG ) menyatakan, pusat gempa berada di 6 kilometer timur laut Majene.
Pusat gempa berkedalaman 10 kilometer.
Menurut BMKG, gempa ini tidak berpotensi menimbulkan gelombang tsunami.
Namun, sejumlah bangunan dilaporkan ambruk, termasuk Kantor Gubernur Sulbar di Mamuju dan bangunan hotel.
Warga yang panik kemudian berlarian menyelamatkan diri ke dataran tinggi untuk menghindari terjadinya tsunami kendati ada penyampaikan dari BMKG jika guncangan gempa kali ini tak berpotensi tsunami.
Sebelumnya, pada Kamis (14/1/2021) sekitar 14.35 Wita, Majene juga diguncang gempa dengan kekuatan 5,9 magnitudo.
Guncangan terasa hingga ke sejumlah daerah di Sulawesi Selatan dan beberapa daerah di Pulau Kalimantan.
Gempa ini juga dilaporkan menyebabkan sejumlah gedung roboh dan longsor di kawasan perbukitan.
Tujuh tips selamatkan diri saat gempa bumi
Gempa bumi bisa terjadi di mana saja.
Oleh karena itu, kita perlu melakukan antisipasi saat gempa bumi terjadi.
Berikut tindakan yang perlu kamu lakukan saat gempa terjadi.
1. Tetap tenang
Saat gempa terjadi, berusahalah untuk tidak panik dan tetap tenang!
Tarik napas dalam-dalamnya, lalu lihatlah keadaan sekitar dan pilihlah spot yang aman untuk berlindung.
2. Di dalam rumah
Jika pada saat gempa sedang berada di dalam penginapan, berusahalah menyelamatkan diri dan orang yang ada di sekitarmu.
Meja adalah tempat terbaik untuk berlindung dari benda-benda yang berjatuhan akibat gempa.
Setelah itu, lindungi kepala dengan benda empuk.
Misalnya bantal, helm, papan, atau yang paling praktis kamu bisa menggunakan kedua tangan dengan posisi tertelungkup.
3. Di luar ruangan
Jika pada saat gempa terjadi kamu sedang berada di luar ruangan tindakan pertama yang harus dilakukan adalah bergerak menjauhi gedung dan tiang lantas menuju daerah terbuka.
Tetap tenang dengan menarik napas dalam-dalam dan jangan lakukan apapun.
Sebab, biasanya setelah gempa pertama akan terjadi gempa susulan.
4. Di kerumunan
Gempa bisa terjadi kapan saja.
JIka saat itu kamu sedang berada di kerumunan, biasanya akan terjadi kepanikan.
Untuk mengindari hal tersebut. kamu bisa perhatikan arahan petugas penyelamat dan usahakan langsung menuju ke tangga darurat untuk menuju ke daerah terbuka.
5. Di gunung atau dataran tinggi
Jika gempa terjadi saat kamu sendang berada di gunung, bergeraklah menuju daerah lapang untuk berlindung.
Hidari daerah dekat lereng karena dipastikan akan menimbulkan longsor dan mengancam keselamatan jiwa.
6. Di laut
Gempa di bawah laut bisa menimbulkan gelombang tsunami.
Jika gempa itu terjadi, bergeraklah ke dataran yang lebih tinggi.
7. Di dalam kendaraan
Bagi yang sedang melakukan perjalanan saat terjadi gempa, berpeganglah erat agar tak terjatuh.
Berhentilah di tempat yang lapang dan berhentilah di sana.(*)