Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

FAKTA Gempa M 6,2 di Majene, Sulbar: 8 Orang Meninggal, 300 Rumah Rusak, Kantor Gubernur & RS Ambruk

Gempa bumi magnitudo 6,2 mengguncang beberapa daerah di Sulawesi Barat pada Jumat (15/1/2020) sekira pukul 02.28 Wita.

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Gigih
zoom-in FAKTA Gempa M 6,2 di Majene, Sulbar: 8 Orang Meninggal, 300 Rumah Rusak, Kantor Gubernur & RS Ambruk
IST
Gedung kantor Gubernur Sulawesi Barat akibat gempa kuat susulan yang terjadi di Majene, Sulawesi Barat, Jumat (15/1/2021) dini hari pukul 01.20 WITA. 

TRIBUNNEWS.COM - Gempa bumi magnitudo 6,2 mengguncang beberapa daerah di Sulawesi Barat pada Jumat (15/1/2020) sekira pukul 02.28 Wita.

Diketahui pusat gempa berada di Kabupaten Majene dengan kedalaman 10 meter.

Gempa tersebut dirasakan di wilayah Mamuju, Mamuju Tengah, Mamuju Utara, Polewali Mandar, Pinrang, Pare-pare, Mamasa, Makassar dan Gowa.

Akibat gempa tersebut, delapan orang meninggal dunia karena tertimpa puing reruntuhan bangunan.

Sejumlah bangunan seperti kantor pemerintahan hingga rumah sakit mengalami kerusakan parah.

Baca juga: Update Gempa Sulbar: 2 Orang Masih Terjebak di Bawah Reruntuhan Bangunan Kantor Gubernur

Berikut fakta-fakta terkait gempa yang mengguncang Sulawesi Barat pada Jumat dini hari, sebagaimana dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com dan Tribun Timur:

Gempa susulan

Berita Rekomendasi

Sebelumnya, gempa magnitudo 5,9 terjadi di Majene pada Kamis (14/1/2021) dan terasa di beberapa kabupaten.

Kemudian, pada Jumat dini hari terjadi gempa susulan berkekuatan 6,2 magnitudo.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Majene mengatakan, warga merasakan gempa kuat selama 5 hingga 7 detik.

Gempa yang berpusat 6 km timur laut Majene, Sulbar membuat warga panik. Kepanikan membuat mereka keluar rumah.

"Laporan yang diterima Pusat Pengendali Operasi BNPB pada dini hari tadi menyebutkan masyarakat masih berada di luar rumah mengantisipasi gempa susulan, " Kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Dr. Raditya Jati sebagaimana dikutip dari Tribun Timur.


Hal serupa dirasakan warga Kabupaten Polewali Mandar. BPBD setempat menginformasikan gempa dirasakan warga cukup kuat sekitar 5 hingga 7 detik.

Baca juga: VIRAL Video Anak Terjebak di Reruntuhan Minta Tolong saat Terjadi Gempa di Majene, Ini Kata Tim SAR

Baca juga: Gempa Mamuju Runtuhkan Kantor Gubernur, Rusak Puluhan Rumah dan Putus Akses Jalan

8 orang meninggal, 300 rumah rusak

Melansir Kompas.com, BPBD Sulawesi Barat mencatat ada sekitar 300 rumah warga di Kabupaten Majene yang mengalami kerusakan akibat gempa magnitudo 6,2.

Kepala BPBD Sulbar Darno Majid mengatakan bahwa selain kerusakan, ada 8 warga yang dinyatakan meninggal dunia dari gempa tersebut.

Warga yang meninggal akibat tertimpa puing reruntuhan bangunan.

"Kalau terdampak banyak tapi menurut laporan dari BPBD Majene 300 rumah yang rusak berat dan ringan kemudian meninggal 8 orang," kata Darno kepada Kompas.com melalui telepon, Jumat siang.

Akibat gempa tersebut, warga masih trauma untuk kembali ke tempat tinggalnya.

Mereka pun saat ini mengungsi di tempat-tempat yang dirasa aman seperti daerah pesisir dan bangunan.

"Kalau di Majene tidak tertentu pengungsian karena rata-rata di pesisir dan gunung," imbuh Darno.

Sudah 28 kali diguncang gempa

Masih dari Kompas.com, Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah IV Makassar mencatat telah terjadi 28 kali gempa bumi di Sulbar sejak Kamis (14/1/2021).

Staf Pusat Gempa Regional IV Makassar, Syarifuddin dalam keterangan tertulisnya, Jumat (15/1/2021) menyebutkan, 28 kali gempa bumi itu tercatat setelah gempa berkekuatan 5,9 magnitudo terjadi.

"Kalau sejak dari gempa 5.9, tanggal 14 Januari 2021 jam 14:35.49 WITA sudah ada kejadian gempa 28 kali."

"Gempa bumi (pusatnya) terletak pada koordinat 2,99 LS dan 118,89 BT atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 4 kilometer arah Barat Laut Majene, Sulawesi Barat pada kedalaman 10 km," kata Syarifuddin dalam keterangan tertulisnya, Jumat (15/1/2021).

Gempa bumi dengan kekuatan besar kembali terjadi pada Jumat sekira pukul 02.28 Wita dengan kekuatan 6,2 magnitudo.

"Hingga Jumat pagi pada pukul 08.25 Wita, masih terus terjadi gempa dengan kekuatan 4,4 magnitudo, (pusat gempa) berlokasi 2.99 LS - 119.03 BT, 14 Km Timur Laut Majene- Sulbar dengan kedalaman 8 kilometer," sebutnya.

Syarifuddin menjelaskan, gempa bumi yang terjadi di Majene, Sulbar itu merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal.

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan, gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).

"Gempa bumi yang berkali-kali terjadi di Majene, Sulawesi Barat ini tidak berpotensi tsunami," tegasnya.

Suasana setelah terjadi gempa di Mamuju
Suasana setelah terjadi gempa di Mamuju (TRIBUN-TIMUR.COM/NURHADI)

Kantor Gubernur Sulbar ambruk

Akibat gempa susulan M 6,2 tersebut, Kantor Gubernur Sulbar ambruk.

Dalam sebuah video singkat yang diterima Tribun Timur, tampak warga mendatangi Kantor Gubernur Sulbar yang tampak rusak cukup parah.

"Kantor Gubernur Sulbar ambruk, hancur. Alhamdulillah masih diberi keselamatan. Hotel Matos (Mamuju) hancur," kata warga yang merekam gambar yang tersiar, Jumat dini hari.

RS Mitra Manakkara ambruk

Diberitakan Tribun Timur, gempa susulan tersebut juga berdampak paka RS Mitra Manakkara, bangunannya ambruk dan enam orang terjebak reruntuhan.

Untuk sementara waktu para pasien dirawat di tenda darurat milik BPBD Mamuju.

Manajemen RS Mitra Manakarra dr. Harman Haba mengatakan, pihaknya untuk sementara terpaksa membangun tenda darurat karena para pasien dan medis trauma.

"Kita bangun tenda karena ada gempa dengan pusat gempa di Majene."

"Jadi kita evakuasi pasien agar terhindar hal-hal yang tidak diinginkan, baik perawat dan tenaga kesehatan yang lain," kata Harman Haba kepada wartawan.

Ia mengaku, sejumlah bangunan milik RS mengalami retak serta beberapa atap ruangan ambruk akibat gempa.

Harman menuturkan, kemungkinan pasien akan dikembalikan ke kamar masing-masing apabila situasi betul-betul kondusif dan aman.

Baca juga: Panik Akibat Gempa, Seorang Wanita Tertabrak Motor saat Lari Keluar Rumah Selamatkan Diri

Baca juga: FOTO-FOTO Struktur Beton Gedung Gubernuran Sulbar Remuk Pasca Diguncang Gempa

Seorang wanita tertabrak motor saat lari keluar rumah selamatkan diri

Masih dari Tribun Timur, detik-detik seorang perempuan tertabrak motor saat terjadi gempa terekam kamera CCTV.

Korban ditabrak motor saat lari keluar rumah karena panik akibat gempa.

Namun tiba-tiba motor melintas dengan laju kencang saat lari menyebrangi jalan di depan rumahnya.

Peristiwa terjadi di Kompleks Perumahan Axuri, Kelurahan Rimuku, Kecamatan Mamuju.

Kejadin tersebut terekam CCTV Rumah Ketua DPRD Mamuju Tengah. Karena kejadian tepat di depan rumahnya.

Kasatlantas Polresra Mamuju, AKP Kemas Aidil Fitri membenarkan kejadian tersebut.

Baca juga: Garasi Rumah Jabatan Ketua DPRD Sulawesi Barat Ambruk Akibat Gempa, Menimpa 8 Sepeda Motor

Ia menuturkan kejadian itu terjadi sesaat setelah terjadi gempa yang menggoncang Mamuju dan sekitarnya.

"Iya benar di Mamuju, kejadian pada saat panik terjadi gempa," kata AKP Kemas, via whatsapp, Kamis,(14/1/2021) malam.

Saat ini korban dirawat di RS Bhayangkara Mamuju, dan menderita luka lecet akibat kejadian ITU.

Sementara sampai saat ini, pihak kepolisian masih mencari pengendara motor yang menabrak perempuan tersebut.

"Saat ini sudah ditangani pihak laka lantas, sementara berdasarkan laporan dari rekan-rekan kondisi (korban) dalam kondisi stabil, dengan luka lecet," ujar AKP Kemas

Dari Informasi yang dihimpun Tribun Timur, korban berinisial S, mahasiswi berumur 20 tahun.

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunTimur.com/Nurhadi, Kompas.com/Himawan/Hendra Cipto)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas