Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Akses Jalan Sulit, Pengungsi Gempa Majene di Desa Sambabo Belum Terima Bantuan

Pascagempa yang melanda Sulawesi Barat pada Jumat (15/1/2021) kemarin, warga Kecamatan Ulumanda belum terima bantuan dari Pemerintah.

Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Akses Jalan Sulit, Pengungsi Gempa Majene di Desa Sambabo Belum Terima Bantuan
DOK. Pribadi
Rumah-rumah di Desa Sambabo, Dusun Rura, Kecamatan Ulumanda, Kabupaten Majene, rusak parah akibat gempa yang terjadi Jumat (15/1/2021) dini hari. 

TRIBUNNEWS.COM - Gempa berkekuatan magnitudo 6,2 telah mengguncang sejumlah wilayah di Sulawesi Barat pada Jumat (15/1/2021) pukul 02.28 WITA.

Kabupaten Majene menjadi kabupaten terparah akibat guncangan gempa tersebut.

Kecamatan Ulumanda jadi satu di antara daerah terparah yang terdampak gempa Majene.

Warga mengatakan gempa membuat semua rumah dan fasilitas umum di Desa Sambabo, Dusun Rura, Kecamatan Ulumanda, Kabupaten Majene, rusak parah.

"Semua rumah warga roboh, fasilitas umum seperti Masjid juga rusak," ujar Wiwis (23), warga Desa Sambabo, yang dihubungi Tribunnews.com pada Sabtu (16/1/2021), malam.

Tak hanya itu, gempa juga menyebabkan longsor di ruas jalan menuju desa.

Walau sempat terputus karena longsor, kini jalan tersebut sudah bisa diakses kembali.

Jalan longsor akibat gempa Majene
Gempa Majene sebabkan akses jalan ke Desa Sambabo terputus. (DOK. Pribadi)

Baca juga: UPDATE: Korban Meninggal Akibat Gempa di Sulawesi Barat Mencapai 56 Orang

Baca juga: FAKTA Video Viral Bantuan Gempa Sulbar Diduga Dijarah Warga, BPBD Majene hingga Risma Angkat Bicara

BERITA REKOMENDASI

Beruntungnya, tidak ada korban jiwa dalam musibah gempa tersebut.

"Kalau di Desa Sambabo tidak ada korban, tapi untuk di Desa Sabiraan dan Desa Salutambung, ada lima korban luka berat dan sudah dibawa ke Rumah Sakit Umum Majene," imbuh Wiwis.

Setelah gempa melanda, mayoritas warga memilih untuk mengungsi karena takut adanya gempa susulan.

Sampai saat ini, bahkan ada warga yang masih takut pulang ke rumah dan tetap bertahan di pengungsian.

Ada sekitar 600 warga yang mengungsi, terdiri dari orang dewasa dan anak-anak.


Warga mengungsi di tenda darurat yang dibuat seadanya dari hasil gotong royong warga setempat.

Tenda Pengungsian Gempa Majene
Warga Ulumandu mengungsi di tenda seadanya karena belum mendapatkan bantuan dari pemerintah. (DOK.Pribadi

Diketahui, gempa juga membuat listrik masih padam sampai sekarang.

Saat malam hari, warga terpaksa menggunakan penerangan seadanya seperti senter.

"Setelah gempa jaringan listrik padam sampai sekarang. Kalau malam warga pakai penerangan seadanya saja. Jalur komunikasi juga kurang lancar karena sinyal jelek," kata Wiwis.

Wiwis mengungkapkan belum ada saluran bantuan logistik yang diberikan pihak pemerintah hingga saat ini.

Baca juga: 27 Bangunan Sekolah Rusak akibat Gempa di Sulawesi Barat, Paling Banyak Ada di Kabupaten Mamuju

Baca juga: Antisipasi Penjarahan, Penyaluran Bantuan kepada Korban Gempa Diminta Berkoordinasi dengan Posko

Kecamatan Ulumanda berada di daerah pegunungan, sekitar 70-80 kilometer dari pusat kota Majene.

Lokasi desa yang berada di pegunungan dan akses jalan yang sulit, menjadi alasan mengapa belum ada bantuan logistik yang diterima.

"Sampai sekarang belum dapat bantuan dari pemerintah. Bantuan yang didapat baru berupa dana yang dikumpulkan relawan," terang Wiwis.

Wiwis juga menambahkan stok makanan untuk para pengungsi mulai menipis.

Rencananya, hari ini Wiwis bersama pemuda desa, dibantu oleh rekan mahasiswa dari Makassar, akan menggunakan dana bantuan tersebut untuk belanja bahan logistik yang diperlukan pengungsi.

Saat ini, warga Desa Sambabo sangat membutuhkan bantuan berupa tenda, terpal, selimut, dan bahan makanan.

Selain itu, mereka membutuhkan tenaga medis dan obat-obatan, karena ada anak-anak yang mengaku mengalami gatal-gatal di pengungsian.

Ketersedian air bersih juga sangat dibutuhkan warga selama mengungsi di pos pengungsian.

Diberitakan sebelumnya, Kabupaten Majene dan Mamuju telah diguncang gempa berkekuatan 6,2 magnitudo pada Jumat (15/1/2021) pukul 02.28 WITA.

Pusat gempa berada di empat kilometer Timur Laut Kabupaten Majene, Sulawesi Barat.

Baca juga: Viral di FB, Jenazah Belum Dimandikan dan Dikubur karena Tetangga Takut Gempa Susulan

Baca juga: Kemendikbud Terjunkan Tim Bantu Korban Gempa di Sulawesi Barat

Namun, getaran gempa terasa hingga Mamuju, Makasar hingga Palu.

Pusat Pengendali Operasi, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, hingga Sabtu (16/1/2021) pukul 20.00 WIB, terdapat 56 korban meninggal dunia, akibat gempa di Sulawesi Barat.

"Rinciannya 47 orang meninggal dunia di Kabupaten Mamuju dan sembilan orang di Kabupaten Majane," ungkap Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati, melalui keterangan tertulis, Minggu (17/1/2021).

Untuk Kabupaten Majene, terdapat 637 korban luka-luka, dengan rincian 12 orang luka berat, 200 orang luka sedang dan 425 orang luka ringan.

Raditya menambahkan, BPBD Kabupaten Majene akan terus melakukan pendataam dan berkoordinasi dengan TNI-Polri, Basarnas, serta relawan maupun instansi lainnya dalam mengevakuasi masyarakat terdampak gempa.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Fandi Fahlevi)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas