Gunung Semeru Meletus, PVMBG: Status Masih Waspada
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan status Gunung Semeru masih dalam level II atau 'Waspada'.
Penulis: Ranum KumalaDewi
Editor: Pravitri Retno W
Sedangkan material lontaran berukuran abu dapat tersebar lebih jauh tergantung arah dan kecepatan angin.
Potensi ancaman bahaya lainnya berupa awan panas guguran dan guguran batuan dari kubah/ujung lidah lava ke sektor tenggara dan selatan dari puncak.
Jika terjadi hujan, dapat terjadi lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di daerah puncak.
Berdasarkan hasil analisis oleh PVMBG, kegempaan masih berfluktuatif, didominasi oleh gempa-gempa permukaan.
Jumlah kejadian gempa guguran, gempa Letusan, gempa hembusan, dan getaran tremor harmonik dalam periode ini masih tinggi, hal ini mengindikasikan pergerakan magma ke permukaan masih terjadi.
Tidak hanya itu, jumlah kejadian getaran banjir mulai meningkat, mengindikasikan mulai meningkatnya kejadian lahar di aliran Besuk Kobokan seiring meningkatnya curah hujan di wilayah ini.
Dikutip dari Kompas.com, dampak erupsi Gunung Semeru mengakibatkan sejumlah tempat di Lumajang mengalami hujan abu.
Hal ini dijelaskan oleh Kabid Penanggulangan Bencana dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Wawan Hadi.
"Untuk dampaknya hanya terjadi hujan abu di kawasan Pronojiwo, Candipuro, dan Pasrujambe," ungkapnya, Sabtu (16/1/2021) malam.
Di daerah yang mengalami hujan abu, BPBD telah menurunkan tim.
"Tim sudah kita turunkan ke sana untuk asesmen dan memantau," ujar dia.
Wawan menyebutkan, apabila aktivitas vulkanik di kawah Semeru terus meningkat, pihak BPBD membuka kemungkinan untuk mendirikan posko pengungsian.
"Lihat perkembangan nanti malam, bagaimana Semeru, karena gunung api itu fluktuatif. Tim sudah kami kirim ke sana untuk memantau dan mengamati," pungakasnya.
(Tribunnews.com/Ranum Kumala Dewi) (Kompas.com/Andi Hartik)