Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Lanjutkan Pencarian Korban di Manado, Tim SAR Gabungan Waspadai Longsor dan Banjir Susulan

Bagus mengatakan pencarian sudah dilakukan sejak Sabtu malam, tetapi karena faktor cuaca, pencarian dihentikan sementara.

Penulis: Reza Deni
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Lanjutkan Pencarian Korban di Manado, Tim SAR Gabungan Waspadai Longsor dan Banjir Susulan
Kolase Tribun Manado
Foto-foto banjir dan longsor di sejumlah wilayah di kota Manado. Bencana longsor yang terjadi di Kota Manado akibat curah hujan yang tinggi memakan korban jiwa. Sebanyak 6 Orang Jadi Korban, 5 Meninggal 1 Masih Dalam Pencarian. Satu di antara korban jiwa adalah anggota kepolisian. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim SAR Manado dan seluruh personel gabungan dari TNI, Polri, BPBD, hingga PMI kembali melanjutkan pencarian korban musibah Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Manado.

Pencarian sendiri dilakukan pukul 6.00 pagi waktu setempat.

"Seluruh tim SAR gabungan melanjutkan pencarian korban yang saat ini masih dalam pencarian yang tertimbun reruntuhan  disertai matrial bangunan, sehingga memerlukan alat berat untuk pencarian korban," kata Kepala Basarnas Marsekal Madya Bagus Puruhito dalam keterangannya, Minggu (17/1/2021).

Bagus mengatakan pencarian sudah dilakukan sejak Sabtu malam, tetapi karena faktor cuaca, pencarian dihentikan sementara.

"Pada saat proses evakuasi menggunakan alat berat, ada pergeseran tanah dari atas, dan pagi ini dilanjutkan proses pencarian kembali menggunakan alat berat untuk memper mudah pencarian dan penemuan korban," lanjutnya.

Baca juga: Bencana Alam Awal Tahun 2021: Longsor Sumedang, Gempa Sulbar, Banjir Kalsel, Gunung Semeru Meletus

"Seluruh tim SAR gabungan saat ini tetap mewaspadai apabila ada longsor susulan di lokasi yang baru, seluruh laporan masuk semua akan kami tindaklanjuti dikarenakan menyangkut keselamatan jiwa manusia," pungkas Bagus.

Diketahui, banjir dan tanah longsor terjadi di Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara akibat hujan dengan intensitas tinggi dan struktur tanah yang labil. 

BERITA REKOMENDASI

Peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu (16/1) pukul 15.09 WITA dengan tinggi muka air sekitar 50 sampai 300 sentimeter. 

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati mengatakan, peristiwa ini menyebabkan lima orang meninggal dunia, satu orang hilang masih dalam pencarian, serta 500 jiwa mengungsi yang masih dalam proses pendataan.

"Sejumlah kecamatan terdampak peristiwa ini antara lain Kecamatan Tikala, Kecamatan Paal Dua, Kecamatan Malalayang, Kecamatan Sario, Kecamatan Bunaken, Kecamatan Tuminting, Kecamatan Mapanget, Kecamatan Singkil dan Kecamatan Wenang," ujar Raditya dalam keterangannya, Jakarta, Minggu (17/1/2021).

Berdasarkan data Pusat Pengendali Operasi BNPB, kerugian materil yakni dua unit rumah rusak berat dan 10 unit rumah rusak sedang.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Utara dan Kota Manado melakukan kaji cepat dan evakuasi bersama SAR, TNI/Polri, masyarakat dan relawan. 


Selain itu, BPBD Kota Manado juga memberikan bantuan makanan siap saji kepada para pengungsi.

BPBD Kota Manado memantau banjir saat ini telah berangsur surut.

Pantauan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Kota Manado berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat atau petir.

"BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan siaga ditengah musim hujan yang akan terjadi di sejumlah wilayah hingga Februari 2021," paparnya. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas