Update Gempa Majene: Kepala Desa Sambabo Keluhkan Penyaluran Bantuan yang Tidak Merata
Penyaluran bantuan tidak merata, Kepala Desa Sambabo minta pemerintah membuat kebijakan agar semua pengungsi korban gempa Majene bisa dapat bantuan.
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Sri Juliati
Obat-obatan hanya ada di posko induk, tetapi tidak memungkinkan jika semua warga yang sakit harus datang sendiri ke posko induk karena jaraknya sangat jauh.
Nurdin menambahkan, tenaga medis sempat datang ke pos pengungsian di Desa Sambabo.
Namun hanya untuk meninjau situasi dan kondisi di pengungsian.
Saat ini kondisi warga masih sangat memprihatinkan, semua warga masih berada di luar rumah.
Warga masih merasa kurang aman dan nyaman jika berada di dalam rumah.
Terdapat total 283 KK yang mengungsi di Desa Sambabo sejak gempa mengguncang Kabupaten Majene, pada Jumat (15/1/2021).
Baca juga: Presiden Tinjau Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang Remuk Diguncang Gempa
Warga Butuh Bantuan Tenda Besar untuk Mengungsi
Nurdin mengatakan, warga sangat membutuhkan tenda besar berukuran 6x8 meter untuk menampung pengungsi yang ada di Desa Sambabo.
Saat ini sudah ada sekitar 30 tenda yang didirikan, untuk menampung seluruh pengungsi di Desa Sambabo.
Warga terpaksa berdesak-desakan dalam tenda pengungsian karena memang ketersediaan tenda yang sangat terbatas.
Tenda tersebut ada yang berasal dari bantuan pemerintah dan sebagian berasal dari swadaya warga Desa Sambabo.
Sebenarnya pemerintah memfasilitasi penyediaan tenda untuk para pengungsi, tapi stok tenda di Kecamatan Ulumanda dan Malunda saat ini sudah habis.
Baca juga: Sempat Terputus akibat Material Longsor, Jalan Poros Majene - Mamuju Sudah Bisa Dilewati
Rumah Warga dan Fasilitas Umum Rusak Akibat Gempa
Akibat gempa, rumah-rumah penduduk mengalami kerusakan mulai dari rusak sedang hingga rusak berat.