Sudah Divaksin Tidak Mungkin Tertular Covid-19? Berikut Penjelasan Ahli Epidemiologi
Sudah divaksin tidak mungkin tertular Covid-19 Menjawab pertanyaan ini ahli epidemiologi, dr Riris Andono Ahmad memberikan penjelasan
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Sudah divaksin tidak mungkin tertular Covid-19? Menjawab pertanyaan ini ahli epidemiologi , dr Riris Andono Ahmad memberikan penjelasannya.
Dosen Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM ini mengatakan, program vaksinasi Covid-19 yang saat ini sedang berjalan mampu melindungi orang-orang yang diintervensi vaksin.
Meskipun demikian, belum dapat mencapai herd immunity atau kekebalan komunitas.
Sebab, herd immunity Covid-19 salah satunya baru dapat tercapai jika jumlah populasi yang telah divaksinasi berjumlah minimal 70 persen.
Ia menjelaskan, herd immunity merupakan kekebalan sebagian populasi.
Baca juga: Deretan Tokoh hingga Publik Figur yang Tolak Vaksin Covid-19, Politikus hingga Adik Supermodel
Ketika sebagian populasi itu mempunyai kekebalan terhadap suatu penyakit, maka mereka akan melindungi kelompok lain yang belum memiliki kekebalan.
"Kekebalan kelompok Covid-19 sekitar 70 persen, artinya kalau ada 70 persen populasi punya imunitas, maka 30 persen lainnya akan terlindungi dan penyakit sudah tidak bisa menular dan akan berhenti," kata Riris saat dihubungi Tribun Jogja, Selasa (19/1/2021).
"Kenapa itu bisa terjadi? Karena penyakit punya periode penularan, ketika dia kesulitan mencari orang yang belum punya imunitas dia tidak bisa menularkan kasus baru. Jadi kalau sebagian besar orang sudah bisa punya imunitas dalam periode penularan, dia (virus penyakit) akan kesulitan mencari orang yang belum punya imunitas," sambungnya.
Adapun sebagaimana diketahui, vaksinasi tahap pertama termin pertama di DIY yang sedang berlangsung baru ditujukan kepada sekitar 14-15 ribu tenaga kesehatan.
Angka tersebut masih jauh dari populasi keseluruhan warga DIY yang berkisar 3 juta orang.
"(Herd immunity) masih panjang, vaksin (saat ini) itu baru melindungi orang yang terkena vaksin, tetapi belum mencapai kekebalan kelompok," ungkapnya.
Riris menambahkan, ada beberapa catatan agar herd immunity bisa terbentuk.
Baca juga: Dr Tirta Beri Selamat Kepada Ribka Ciptaning yang Posisinya Digeser Setelah Menolak Vaksin Covid-19
Yakni, selain menjangkau minimal 70 persen populasi, efikasi vaksin harus 100 persen dan mereka yang tidak tervaksinasi harus tersebar secara acak, tidak mengelompok menjadi satu.
"Itu catatannya karena kalau efikasi 65 persen berarti itu harus lebih tinggi lagi," imbuhnya.
Riris juga mengingatkan, setiap orang yang telah mendapat vaksinasi Covid-19 harus tetap menerapkan protokol kesehatan.
"Protokol kesehatan harus tetap dilakukan karena efikasi vaksin 65 persen. Sebagian dari relawan uji klinis (vaksin) di Bandung juga ada yang terkena Covid-19. Jadi masih harus memakai 3M itu. Kedua, agar orang lain merasa bahwa masih harus tetap pakai, 3M masih harus dilakukan," terangnya.
Bagi orang yang telah divaksin pun, Riris menjelaskan, kekebalan tubuh baru akan mencapai level yang memadai pada 1-2 minggu setelah orang tersebut menerima vaksinasi kedua
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Epidemiolog UGM: Masih Ada Kemungkinan Tertular Covid-19 Setelah Divaksin
(Tribunjogja.com/ Maruti Asmaul Husna)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.