10 Jam Operasi Pemisahan Kembar Siam di RSUP H. Adam Malik, Waktu Cukup Lama, Ini Penjelasan Dokter
Ada 50 dokter yang terlibat dalam proses operasi pemisahan kembar siam tersebut.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Operasi pemisahan bayi kembar siam bernama Adam dan Aris berhasil dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik, Medan, Sumatera Utara, Rabu (20/1/2021).
Ada 50 dokter yang terlibat dalam proses operasi pemisahan kembar siam tersebut.
Saat ini, bayi kembar asal Dusun Sei Kelapa II, Desa Tanjung Haloban, Kecamatan Bilah Hilir, Labuhanbatu itu kondisinya masih stabil, walaupun belum sadar.
Tim dokter yang menangani Adam dan Aris berbagi cerita tentang proses operasi kali ini yang waktunya lebih lama dibandingkan operasi terhadap 6 bayi kembar siam sebelumnya.
Pengalaman panjang dokter Erjan F yang merupakan salah satu dokter Adam dan Aris mengatakan, operasi kali ini mengingatkannya pada operasi yang sama pada 1988, di Rumah Sakit Umum Daerah Pirngadi Medan.
Baca juga: Kembar Siam Adam-Aris Akan Jalani Operasi Pemisahan Hari Ini di RSUP Adam Malik
Dia kemudian menyebut nama Prof Suwandi sebagai guru yang mendidiknya dan yang pertama kali melakukan operasi kembar siam pada tahun 1988.
"Tahun 1988 di Pirngadi, bayi Adi Suhendra dan Adi Suhendri. Waktu itu saya masih co-assistant. Mungkin itu jugalah yang bikin saya pengin jadi dokter bedah. Saya tengok, hebat kali dokter itu. Kemudian saya masuk bedah ke bedah anak. Kemudian saya dapat kesempatan didikan langsung dokter Asmui, waktu itu bayi Mariana-Mariani," kata dia.
Saat itu, dokter Erjan sedang sekolah di Bandung. Namun, dirinya secara khusus dipanggil oleh dokter Asmui untuk membantu operasi kembar siam bayi Sahira dan Fahira.
Dia mengatakan, saat itu dirinya masih gamang. Namun, dia terus diberikan semangat oleh dokter lainnya.
"Semangat dipompa oleh Prof, direktur dan rekan-rekan, akhirnya alhamdulillah, Sahira-Fahira dan Adam-Malik hasilnya baik," kata Erjan.
Operasi hampir 10 jam
Dokter Erjan mengatakan, operasi terhadap bayi Adam dan Aris kali ini dilakukan agak lebih lama, yakni hampir 10 jam.
Secara teoretis, takaran pembiusan dan tindakan akan lebih banyak memancing reaksi inflamasi.
Tetapi, menurut dia, hal itu tidak bisa dihindari, karena kondisi levernya yang lebih tebal, sehingga lebih lama waktu memisahnya.