Ada Laporan Keluarga Korban Sriwijaya Air Dihubungi Oknum Pengacara, Gubernur Kalbar Beri Imbauan
Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Sutarmidji mengaku mendapat laporan terkait Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182.
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Sutarmidji mengaku mendapat laporan terkait keluarga korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
Utamanya saat sejumlah oknum pengacara yang menawarkan saja mereka dengan tujuan tidak jelas.
“Saya dengar ada pengacara yang menghubungi keluarga korban tapi tidak jelas. Saya tidak ingin ada oknum yang tidak bertanggung jawab hadir memanfaatkan situasi seperti ini,” ujar Sutarmidji, melalui keterangan tertulisnya, Kamis (21/1/2021).
Ia menilai, tidak ada urgensinya kehadiran pengacara. Sebab, segala aturan yang berkaitan dengan musibah tersebut sudah jelas.
“Pengacara buat apa? Hubungannya apa? Aturan itu sudah jelas. Jangan sampai nanti sudah mendapat musibah masih ada oknum-oknum yang memanfaatkan itu,” ucapnya.
Baca juga: Jenazah YouTuber Faisal Rahman, Korban Sriwijaya Air Dimakamkan di TPU Tanah Kusir
Oleh karena itu, Sutarmidji meminta jika keluarga korban butuh bantuan dapat segera menghubungi pemerintah daerah setempat.
“Saya ingatkan, jangan berhubungan dengan orang-orang yang ingin memberikan jasa, tetapi tidak jelas."
"Seluruh hak dan kepetingan korban dan ahli warisnya sudah ada yang mengaturnya,” kata Sutarmidji
Sebagaimana diketahui, Pemerintah Provinsi Kalbar kembali menerima empat jenazah korban Sriwijaya Air, di Bandara Internasional Supadio Pontianak, Kamis pagi.
Keempat jenazah masing-masing bernama Kolisun, Mulyadi, Shinta dan Andi Syifa Kamia.
Seluruh jenazah tersebut dibawa dari Bandara Internasional Soekarno Hatta menggunakan pesawat Sriwijaya Air SJ 184.
Baca juga: 21 Januari 2021: Pramugari Mia Dimakamkan Bertepatan di Hari Rencananya Pulang Kampung
Update Jumlah Korban Sriwijaya Air SJ 182
Proses identifikasi korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 terus dilakukan oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri.
Hingga Rabu (20/1/2021), total 43 korban berhasil teridentifikasi dari hasil pencocokan DNA. Artinya, tersisa 19 korban lainnya yang belum teridentifikasi.