UPDATE Banjir Manado, Tiga Warga Tewas dan Satu Hilang
Banjir di Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara, mengakibatkan tiga warga meninggal dunia dan satu lainnya hilang.
Penulis: Ranum KumalaDewi
Editor: Pravitri Retno W
Kondisi saat ini, listrik di sebagian besar wilayah masih padam dan jaringan telepon seluler tidak stabil untuk operator tertentu.
BNPB memantau kondisi terkini dan melakukan koordinasi dengan pihak BPBD setempat.
Peringatan Dini Cuaca
Berdasarkan peringatan dini cuaca dari BMKG, wilayah Sulawesi Utara berpotensi hujan lebat yang disertai petir atau kilat serta angin kencang pada 20 hingga 22 Januari 2021.
Terpantau pada Info BMKG, Sabtu (23/1/2021) hari ini, beberapa wilayah di Kota Manado masih berpotensi hujan ringan hingga lebat.
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan siap siaga terhadap bahaya hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang dan tanah longsor.
Mengingat puncak musim hujan masih berlangsung hingga Februari 2021.
Baca juga: Banjir Landa 8 Kecamatan di Manado
Analisis Sementara
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah membuat analisis sementara penyebab hujan lebat yang mengakibatkan longsor dan banjir di Manado dan Minahasa.
Dikutip dari Kompas.com, Koordinator Operasional Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado, Ben Arther Molle, mengatakan berdasarkan kondisi dinamika atmosfer terkini, terdapat adanya pusat tekanan rendah atau LPA (1008 hPa) di Laut China Selatan dan LPA (998 hPa) di Laut Timur.
Keadaan ini membentuk sirkulasi siklonal yang menyebabkan pola gradiend angin di Sulawesi Utara yaitu konvergensi massa udara atau pertemuan massa udara di wilayah Sulawesi Utara.
"Kondisinya atmosfer demikian mengakibatkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai petir dalam durasi waktu yang lama," ujarnya, Jumat (22/1/2021).
Kesaksian Warga
Beredar di media sosial mengenai kondisi Kota Manado saat diterjang banjir dan tanah longsor.