Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

53 Butir Telur Buaya Ditemukan di Lahan Kebun Sawit Kawasan Agam, Warga Dilarang Mendekati Lokasi

BKSDA Agam sudah memasang spanduk pemberitahuan dan peringatan di lokasi yang berjarak 400 meter dari pemukiman warga.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in 53 Butir Telur Buaya Ditemukan di Lahan Kebun Sawit Kawasan Agam, Warga Dilarang Mendekati Lokasi
Istimewa
Penemuan telur buaya di Jorong Ujuang Labuang Timur, Nagari Tiku V Jorong, Kecamatan Tanjung Mutiara, Agam, Sumatera Barat, Senin (25/1/2021). 

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rezi Azwar

TRIBUNNEWS.COM, PADANG - Seekor satwa buaya muara (crocodylus porosus) ditemukan bertelur di kebun kelapa sawit milik warga di kawasan Jorong Ujuang Labuang Timur, Nagari Tiku V Jorong, Kecamatan Tanjung Mutiara, Agam, Sumatera Barat (Sumbar), Senin (25/1/2021).

Buaya tersebut diketahui membuat sarang dan bertelur ketika warga sedang melakukan pengolahan lahan dengan mempergunakan alat berat dalam rangka penanaman kelapa sawit di lokasi tersebut.

"Hasil pemantauan kami di lapangan, jumlah telur satwa langka dan dilindungi tersebut berjumlah 53 butir, 7 di antaranya sudah pecah dan rusak," kata Pengendali Ekosistem Hutan BKSDA Resor Agam, Ade Putra.

Ade mengatakan, pihaknya sudah memasang spanduk pemberitahuan dan peringatan di lokasi yang berjarak 400 meter dari pemukiman warga.

Berdasarkan perkiraannya, telur buaya tersebut akan menetas dalam waktu 90 sampai dengan 110 hari.

"Selama masa itu, sang induk akan selalu berada dan berjaga di sekitaran sarangnya," katanya.

Berita Rekomendasi

Menurutnya, telur buaya akan dijaga oleh induknya dari predator yang akan membahayakan telurnya.

Penemuan telur buaya di Jorong Ujuang Labuang Timur, Nagari Tiku V Jorong, Kecamatan Tanjung Mutiara, Agam, Sumatera Barat, Senin (25/1/2021).
Penemuan telur buaya di Jorong Ujuang Labuang Timur, Nagari Tiku V Jorong, Kecamatan Tanjung Mutiara, Agam, Sumatera Barat, Senin (25/1/2021). (Istimewa)

Ade mengatakan, predator itu seperti biawak dan kadal yang selalu mengintai keberadaan telur satwa buaya.

"Oleh karena itulah, induk buaya akan menjadi agresif terhadap keberadaan makhluk lain di sekitarnya," katanya.

Penemuan telur buaya ini adalah kali keempat, yaitu 2018, 2019, 2020 dan 2021 ini satwa buaya bertelur di lokasi itu.

Satwa buaya cenderung mencari tempat yang aman dan nyaman untuk kawin serta bertelur.

"Buaya merupakan jenis satwa yang dilindungi oleh peraturan perundangan di Indonesia, sesuai dengan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya," katanya.

Baca juga: Detik-detik Penemuan Mayat Sugiarti, Masih Berada di dalam Mulut Buaya, Disetrum Supaya Dilepaskan

Buaya di Bungus Teluk Kabung

Sementara itu seekor buaya kembali muncul di muara sungai dekat Jembatan Simpang Empat, Bungus Barat, Kecamatan Bungus Teluk Kabung, Padang.

Buaya tersebut terlihat oleh warga sekitar pada Senin (28/12/2020) pukul 11.38 WIB, tampak sedang berjemur di pinggir sungai.

Dansatgas Dinas Kehutanan BKSDA Sumbar, Joni Akbar mengatakan, pihaknya akan menurunkan timnya.

"Untuk identifikasi akan dicek oleh petugas ke lapangan," kata Joni Akbar, Senin siang.

Dijelaskannya, buaya tersebut diduga buaya muara.

"Kalau diperhatikan dari video, itu jenis buaya muara," katanya.

Namun, untuk memastikannya pihaknya melakukan pengecekan dan identifikasi ke lapangan.

Selain itu, untuk lokasi kemunculan buaya tersebut merupakan lokasi habitat buaya.

Petugas UPK Badan Air Kecamatan Penjaringan menemukan puluhan telur milik buaya di dalam tanah pinggir kali pada Sabtu (5/10/2019)
Petugas UPK Badan Air Kecamatan Penjaringan menemukan puluhan telur milik buaya di dalam tanah pinggir kali pada Sabtu (5/10/2019) (TribunJakarta.com/Instagram @upkbajakut)

"Kondisinya satwa berada di habitatnya, kami tidak bisa bertindak," katanya.

Lokasi penampakan buaya tersebut persis di lokasi munculnya seekor buaya pada Sabtu (12/12/2020) yang lalu.

Namun, diduga buaya yang muncul berbeda daripada sebelumnya.

"Iya kemunculan satu ekor buaya lagi, dimana terlihat sekitar pukul 11.38 WIB," kata Ketua KSB (Kampung Siaga Bencana) Bungus Teluk Kabung, Syaffrudin, Senin (28/12/2020).

Ia mengatakan buaya tersebut sedang berjemur di tepi sungai.

"Tadi saya videokan, dan buayanya kembali masuk ke dalam air," katanya.

Buaya tersebut berukuran sekitar 2 meter lebih.

Baca juga: Cerita Ibu-ibu Tewas Terseret Buaya di Depan Anaknya di Bangka Barat, Dibawa Berputar-putar Kolam

"Namun, buaya ini berbeda dari buaya yang muncul sebelumnya. Karena besar dan bentuknya beda," katanya.

Sebelumnya cukup besar dan yang muncul saat ini sedikit lebih kecil.

Dulu aliran sungai tersebut tidak ada terdapat buaya.

Namun, sejak air mulai keruh karena adanya masyarakat yang mengambil pasir sehingga muncul buaya.

"Dulu masyarakat ada mandi dan berenang di sungai, karena airnya jernih. Tapi sekarang airnya keruh, sedangkan biawak saja sudah tidak banyak di aliran sungai," katanya.

Bukan Kejadian Pertama

Minggu (13/12/2020) pagi lalu, seekor buaya kembali terlihat di aliran sungai di jembatan Simpang Empat Bungus Barat, Kecamatan Bungus Teluk Kabung, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar).

Sabtu (12/12/2020) lalu, seekor buaya muncul dan menghebohkan warga sekitar.

"Kemarin terlihat lagi buaya pada pagi hari," kata Ketua Kampung Siaga Bencana (KSB) Bungus Teluk Kabung, Syaffrudin, Senin (14/12/2020).

Syaffrudin menuturkan, buaya tersebut dilihat saat sedang berjemur di bawah jembatan.

Saat buaya berjemur, terlihat jelas.

Setelah itu buaya pun kembali ke air.

Bukan kali ini saja buaya muncul di Simpang Empat Bungus Barat, Kecamatan Bungus Teluk Kabung.

Dua pekan lalu warga sekitar lokasi juga sudah melihat buaya.

"Buayanya sudah besar dan diperkirakan panjangnya sekitar 4-5 meter di bawah jembatan saat sedang berjemur dekat lumpur di tepi sungai," kata Syaffruddin.

Baca juga: Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya Saat Sedang Berwudhu di Sungai Batang Sikabau Pasaman Barat

Syaffruddin menuturkan warga pernah melihat sekitar 6 ekor buaya di sekitar sungai.

Namun, pada hari ini hanya melihat seekor buaya yang sudah dewasa.

"Sebelumnya sudah pernah tertangkap buaya dengan ukuran kecil di aliran sungai itu juga, tapi arah ke bawahnya," katanya.

Dikatakan Syaffruddin, dulu aliran sungai tersebut tidak ada buaya.

Namun, sejak air mulai keruh karena adanya masyarakat yang mengambil pasir, barulah ditemukan buaya yang muncul.

"Dulu masyarakat ada mandi dan berenang di sungai, karena airnya jernih. Tapi sekarang airnya keruh, sedangkan biawak saja sudah tidak banyak di aliran sungai," katanya.

Ia menjelaskan, biasanya banyak terdapat biawak di aliran sungai dan badannya besar-besar.

"Saat ini tidak ada aktivitas di aliran sungai karena airnya sudah keruh," katanya.

Artikel ini telah tayang di Tribunpadang.com dengan judul 53 Butir Telur Buaya Ditemukan di Lahan Kebun Sawit di Agam, BKSDA Larang Warga Mendekat

Sumber: Tribun Padang
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas