Ada Ayam Hidup dalam Paket Bantuan untuk Warga Miskin, Berikut Penjelasan Dinsos Cianjur
Warga di Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Cianjur dihebohkan dengan adanya ayam hidup dalam paket bantuan untuk keluarga miskin.
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Warga di Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Cianjur dihebohkan dengan adanya ayam hidup dalam paket bantuan untuk keluarga miskin.
Terkait kejadian ini, Dinas Sosial Kabupaten Cianjur memberikan penjelasannya.
Kepala Seksi Penanganan Keluarga Miskin dan Pemberdayaan Masyarakat Dinas Sosial Kabupaten Cianjur, Eli mengatakan, E-warung yang membagikan ayam hidup kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), beralasan karena permintaan KPM.
Ia mengatakan, sebelumnya sempat mendata permintaan dari KPM melalui grup WhatsApp.
"Laporan yang kami terima, hal tersebut dilakukan karena permintaan dari KPM," ujar Eli melalui sambungan telepon, Selasa (26/1/2021).
Eli mengatakan, E-Warung mengakui jika menyalurkan ayam hidup karena bisa dipelihara dan bisa bertelur, kalau dimakan juga enak.
"Quesioner dilakukan melalui grup WhatsApp," ujarnya.
Baca juga: Viral Masjid Terendam Banjir di Kalsel, Pengunggah Berasal dari Solo Terjun Langsung Serahkan Bansos
Kendati demikian, dalam pedoman umum BPNT tak ada ayam hidup yang ada hanya daging ayam dan daging sapi.
"Peneguran sudah dilakukan kepala dinas, kami sedang memproses yang diminta Kemensos, pernyataan e-warung yang harus dilakukan di atas materai," katanya.
Menurut penuturan e-Warung ayam hidup tersebut ada yang mati dan sudah diganti daging sapi.
"Mungkin tak semua ayam hidup ditarik, makanya kami lagi menunggu penjelasan e-Warung dan pernyataannya harus di atas materai mengenai kronologisnya," katanya.
Ia mengatakan, pihak Kemensos sudah menelepon dinas sosial perihal ayam hidup untuk paket bantuan dan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Tim koordinasi kecamatan.
Diberitakan sebelumnya, warga miskin KPM di Kecamatan Pagelaran, menerima lauk pauk dalam paket sembako berupa ayam hidup.
Isi Bansos
Seperti diketahui dalam satu paket bantuan sosial dari pusat ini setiap KPM menerima paket beras, lauk pauk, dan sayur atau buah. Dari paket tersebut lauk pauk yang biasanya berupa daging ayam atau daging sapi siap konsumsi diganti dengan ayam yang masih hidup.
Ada yang menyebut hal ini merupakan keinginan warga namun ada yang menyebut juga jika agen sedang kehabisan stok daging siap konsumsi.
Saat coba dikonfirmasi di beberapa desa, pembagian ayam hidup dalam paket bantuan sosial untuk penerima KPM di Kecamatan Pagelaran dilakukan pada awal Januari 2021.
Di kecamatan ini untuk pembagian paket lauk pauk berupa ayam hidup ternyata dikelola oleh pengusaha lokal berbeda dengan pengadaan beras.
Seperti yang terjadi di Desa Buniwangi Kecamatan Pagelaran. Kepala Desa Buniwangi Mamat Rohimat, mendengar kabar bahwa sekitar 600 lebih KPM di desanya sudah menerima ayam hidup sebagai lauk pauk.
Baca juga: KPK Masih Fokus Kejar Suap Bansos Covid-19 Juliari Batubara Cs
"Saya mendengar itu pa, semula KPM di desa kami sekitar 800 namun ada pengurangan sekitar 140. Saya mendengar mereka menerima lauk pauk sebagai bantuan dari pusat berupa ayam hidup," ujar Mamat melalui sambungan telepon, Senin (25/1/2021).
Mamat mengatakan, soal pendistribusian bantuan sejak dulu ia hanya menerima laporan akhir saja.
"Kalau ada pengurangan penerima, itu baru laporannya masuk ke saya pa," kata Mamat.
Lalu Tribun mencoba menghubungi para kepala dusun di Desa Buniwangi. Seorang kepala dusun Asep Kamaludin mengatakan sebelum ayam hidup, lauk pauk biasanya berupa daging sapi.
"Dulu daging sapi pa satu kantong plastik tapi beratnya tak pernah kami timbang, tak tahu juga dari pengusaha mana warga hanya menerima saja. Sekarang kami juga menerima ayam hidup ya terima saja," katanya.
Kepala Dusun Lainnya, Edi, mengatakan ada warga yang menimbang ayam hidup tersebut dan beratnya berbeda-beda, ada yang setengah kilogram dan ada juga yang 600 gram.
"Berbeda-beda pa, tetangga menyebut ada yang setengah kilogram ada juga yang 600 gram," katanya.
Selain di Desa Buniwangi, Tribun mencoba mengkonfirmasi ke desa lainnya. Keluarga Penerima Manfaat (KPM), di Desa Gelaranyar, Kecamatan Pagelaran juga mendapatkan ayam yang masih hidup dalam bantuan paket lauk pauk.
Kepala Desa Gelaranyar, Kecamatan Pagelaran, Jenal membenarkan adanya KPM yang menerima satu ekor ayam hidup terhadap KPM di wilayahnya.
"Informasi begitu. Karena saya selaku Kades tidak pernah dikasih tahu pada saat penyaluran BPNT tersebut, tahunya sudah sampai ke warga saja" kata Jenal, melalui sambungan telepon Senin (25/1/2021).
Baca juga: Ibu Hamil dan Anak Usia Dini Dapat BLT Rp 3 Juta Melalui PKH, Simak Cara dan Syaratnya di Sini
Jenal mengaku, informasi tersebut baru ia terima setelah beredarnya ada penyaluran paket sembako salah satu itemnya adalah ayam hidup.
"Saya pun langsung menanyakan kebenaran informasi tersebut, ternyata benar saja dan itu ada di Ageng e-Warong di Desa Gelaranyar, dan saya tidak tahu darimana pengusahanya," kata Jenal.
Jenal mengatakan, jika dirinya langsung mempertanyakan persoalan tersebut ke pemilik Agen e-Warong.
"Pada saat saya tanya kenapa bisa ayam hidup yang diberikan ke KPM, jawaban cukup simpel, katanya agen stok daging ayam lagi kosong sehingga terpaksa menggunakan ayam hidup," ujarnya.
Ketua LSM Barak Cianjur Iwan Setiadi mengatakan, jika dirinya telah menelusuri keanehan yang terjadi pada penyaluran program BPNT dari Kemensos RI masing-masing KPM sebesar Rp 200 ribu tersebut.
"Miris memang, masa ia KPM yang seharusnya menerima daging potong segar. Ini malah ayam hidup yang diberikan agen Kecamatan Pagelaran tersebut," kata Iwan belum lama ini.
Iwan mengatakan, ayan hidup yang diterima KPM di Pagelaran tersebut bobotnya pun sangat tidak sesuai.
"Setahun saya, bobot ayam hidup yang diberikan ke KPM cuma 500 gram. Artinya sangat tidak sesuai dan pastinya menyalahi aturan," ujarnya.
Iwan berharap, pihak-pihak terkait untuk segera turun dan menindaklanjuti temuan tersebut.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Heboh Ayam Hidup dalam Paket Bantuan Warga Miskin di Cianjur, E-Warung Sebut itu Kemauan KPM
(Tribunjabar.id/ Ferri Amiril Mukminin)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.