BNPB: Total Kerugian Pascagempa Sulawesi Barat Capai Rp829,1 Miliar
BNPB melaporkan data sementara per 26 Januari 2021 mencatat total kerusakan dan kerugian akibat gempa di Sulawesi Barat mencapai Rp829,1 miliar.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - BNPB melaporkan data sementara per 26 Januari 2021 mencatat total kerusakan dan kerugian akibat gempa di Sulawesi Barat mencapai Rp829,1 miliar.
Gempa bumi dengan magnitudo 6,2 yang mengguncang Kabupaten Mamuju dan Majene berdampak pada jatuhnya korban jiwa dan kerusakan bangunan.
Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB Rifai mengatakan pemulihan diharapkan dapat selesai pada Juni 2021 nanti.
"Harapan kami, warga yang rumahnya rusak ringan dan rusak sedang, yang saya sampaikan catatan hampir 80 persen," ujar Rifai melalui keterangan tertulis, Selasa (26/1/2021).
Baca juga: PMI Bangun Dua Gudang Logistik Darurat di Mamuju dan Majene Sulawesi Barat
Total tersebut teridentifikasi untuk wilayah Kabupaten Mamuju dan Majene di Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar).
Total kerusakan dan kerugian di Majene mencapai Rp449,8 miliar.
Angka tersebut dinilai dari sektor permukiman Rp365,3 miliar, sosial Rp76,9 miliar, ekonomi Rp5,13 miliar, lintas sektor Rp2,1 miliar dan infrastruktur Rp235 juta.
Data kerusakan di Majene meliputi rumah 4.122 unit, fasilitas ekonomi dan perkantoran 32 unit, fasilitas kesehatan 17 unit dan kantor militer 1 unit.
Sedangkan di Mamuju, total nilai kerusakan dan kerugian mencapai Rp379,3 miliar.
Rincian nilai kerusakan dan kerugian sebagai berikut, permukiman Rp270,1 miliar, ekonomi Rp50,4 miliar, lintas sektor Rp39,9 miliar, sosial Rp17,4 miliar dan infrastruktur Rp1,3 miliar.
Data kerusakan di Mamuju antara lain, rumah 3.741 unit, fasilitas kesehatan 5 unit, jembatan 3 unit, Pelabuhan 1, mini market 1, perkantoran 1 dan hotel 1.
Data kerusakan dan kerugian masih bersifat dinamis dan dapat terjadi perubahan.
Tim Jitupasna dari Kedeputian Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB masih melakukan pencatatan.
Selanjutnya data ini akan dilaporkan kepada Gubernur Sulbar untuk langkah selanjutnya.
Data susulan akan melalui proses yang sama, yaitu dikeluarkan oleh pemerintah daerah setempat.
"Mereka akan segera meninggalkan tempat pengungsian dan kepada mereka dana stimulan langsung kami berikan 100 persen," ujar Rifai.
Sementara itu, saat ini masih dilakukan kegiatan pembersihan reruntuhan bangunan rumah warga akibat gempa.
Data BNPB per hari Selasa (26/1), pukul 20.00 WIB, Dinas PUPR Provinsi Sulawesi Barat membantu dalam pengerahan alat berat.
Pengerahan tersebut tidak hanya untuk membersihkan puing-puing bangunan tetapi juga disiagakan untuk mengantisipasi longsor di jalur Majene-Mamuju.