BPBD DIY Sebut Kondisi Pascaerupsi Gunung Merapi Masih Aman, Masyarakat Diminta Tidak Perlu Panik
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY menyebut kondisi pascaerupsi Gunung Merapi masih dalam taraf aman.
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY menyebut kondisi pascaerupsi Gunung Merapi masih dalam taraf aman.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Pelaksana BPBD DIY, Biwara Yuswantana.
Oleh karena itu, Biwara meminta masyarakat untuk tidak panik dan tetap memantau perkembangan gunung setinggi 2.930 mdpl itu.
"Yang terjadi sekarang, atas dasar informasi dari BPPTKG, maka kita berharap masyarakat tak perlu panik, terus dipantau perkembangannya itu."
"Tetapi kondisi sampai sekarang masih aman, karena masih di radius yang direkomendasikan," ujarnya, Rabu (27/1/2021) saat memantau kondisi Gunung Merapi di Kantor BPPTKG Yogyakarta.
Biwara melanjutkan, pihaknya sendiri telah melaksanakan rapat dengan BPPTKG terkait kejadian siang tadi.
Baca juga: Gunung Merapi Keluarkan 36 Kali Guguran Awan Panas Hari Ini, Mengarah ke Sektor Selatan-Barat Daya
Hasil rapat telah dirilis oleh BPPTKG. Biwara mengatakan, saat ini masih di radius yang direkomendasikan sebelumnya.
Lontaran tadi yakni awan panas masih di dalam radius lima kilometer.
Dari analisis-analisis data yang ada dan parameter-parameter yang ditangkap dari Gunung Merapi, saat ini belum ada ancaman bahaya ke masyarakat secara lebih luas.
"Jadi itu masih di radius yang seperti direkomendasikan sebelumnya. Lontaran juga tadi awan panas tiga kilometer, masih di dalam radius lima kilometer. Dari analisis yang ada, parameter-parameter yang ditangkap di merapi itu ya belum ada ancaman bahaya ke masyarakat secara lebih luas," katanya.
Biwara mengatakan, sebagian warga di wilayah tertentu yang karena faktor psikologis, seperti Turgo, mengalihkan diri ke tempat yang dinilai mereka lebih aman.
Wilayah lain, ia melihat masih kondusif. Belum ada pengungsian mandiri dari masyarakat seperti pada tahun sebelumnya.
"Terkait dengan warga, kemudian ada masyarakat yang di wilayah tertentu karena faktor psikologis, misalnya di Turgo yang paling depan, paling lokasinya, kemudian mengalih diri ke lebih aman, lebih jauh dari tempat itu. Itu ada beberapa di Turgo. Yang lain saya rasa kondusif tak terlalu. Belum ada pengungsian mandiri seperti tahun 2018," ujarnya.
Baca juga: Gunung Merapi Erupsi, Hujan Abu Vulkanik Landa Desa Tegalmulyo, Warga Hentikan Aktivitas
Untuk sebagian warga di Turgo sendiri akan mengungsi ke Purwobinangun. Hanya sebagian warga yang secara psikologis, mereka merasa lebih aman dengan tinggal di sana.