Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Keluarga Korban Covid-19 Angkut Sendiri Peti Jenazah Tanpa APD karena Petugas Mogok Kerja

Sejumlah keluarga mengaku kebingungan saat harus mengankut peti jenazah ke liang lahat tanpa bantuan.

Editor: Endra Kurniawan
zoom-in Cerita Keluarga Korban Covid-19 Angkut Sendiri Peti Jenazah Tanpa APD karena Petugas Mogok Kerja
tribunjabar/mega nugraha
Cerita Keluarga Korban Covid-19 Angkut Sendiri Peti Jenazah Tanpa APD karena Petugas Mogok Kerja 

"Iyalah supaya jangan jadi menyusahkan. Kalau begini, kan, jadi susah," ucap Andre.

Aksi Mogok Kerja

Tim pikul peti jenazah Covid-19 memutuskan untuk berhenti mengangkut peti jenazah. Akibatnya, tiga peti jenazah Covid 19 yang akan dimakamkan sempat terlantar.
Tim pikul peti jenazah Covid-19 memutuskan untuk berhenti mengangkut peti jenazah. Akibatnya, tiga peti jenazah Covid 19 yang akan dimakamkan sempat terlantar. (Tribun Jabar/ Mega Nugraha)

Sejak kemarin pagi, tim angkut mogok kerja dan tidak menerima permintaan angkut peti jenazah dari keluarga.

Imbasnya, sejumlah jenazah sempat terlantar berjam-jam tidak diangkut ke liang lahat dari ambulans.

"Aksi kecil-kecilan ini mungkin kami gelar sampai ada keputusan dari pemerintah kepada kami. Kami tunggu kejelasannya," ucap Koordinator Tim Jasa Pikul Peti Jenazah Covid-19, Fajar Ifana (39).

Liputan khusus Tribun Jabar mengungkap ada aktivitas transaksi mengangkut peti jenazah selama Covid -19 berpandemi.

Hasil kajian aturan pemakaman di Kota Bandung, Pemkot Bandung hanya mengakomodasi pemakaman dari pengangkutan ke tempat pemakaman, menggali, dan mengurug makam.

Baca juga: Tukang Pikul Mogok, Jenazah Covid-19 Sempat Telantar, Keluarga Angkut Sendiri Peti ke Liang Lahat

Berita Rekomendasi

Pengangkutan peti jenazah dari ambulans ke liang lahat tidak diatur.

Akibatnya, pengangkutan peti jenazah dilakukan warga tanpa ada dasar hukum. Keluarga jenazah, membayar sejumlah uang bagi tim angkut.

Wali Kota Bandung, Oded M Danial mengunggah postingan di Instagram miliknya yang menyebut akan menghentikan pungutan itu dan menyebut tim angkut tega mengambil kesempatan.

Bagi Fajar, postingan itu menyinggung mereka.

Di satu sisi Pemkot Bandung tidak menyediakan petugas khusus angkut, namun di sisi lain, keluarga jenazah membutuhkan tim angkut peti jenazah sekalipun membayar sejumlah uang jutaan.

"Dikatakan pungli yang terlontar dari akunnya Mang Oded juga ada kata-kata bahwa kami masih aja tega di saat-saat ada jenazah kami memanfaatkan, terus ada kata-kata kita itu berbisnis.

Setahu saya yang namanya pungli itu seperti meminta uang tanpa pekerjaan itu pungli, namun kami kan disini keluar keringat, kami bekerja, kami mengeluarkan jasa, si ahli waris memberi mungkin memberi dengan rasa ikhlas mungkin itu tidak bisa disebut pungli," ucap Fajar.

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Tukang Pikul Peti Jenazah Covid-19 di Cikadut Mogok, Sejumlah Jenazah Terlantar

(Tribunjabar.id/Mega Nugraha)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas