Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Musnaini, Gadis 20 Tahun Tak Malu Jualan Galon untuk Bantu Lunasi Utang sang Ayah

Cerita gadis 20 tahun yang tidak malu berjualan galon datang dari Desa Sungai Rotan, Kecamatan Rantau Panjang, Kabupaten Ogan Ilir.

Editor: Endra Kurniawan
zoom-in Cerita Musnaini, Gadis 20 Tahun Tak Malu Jualan Galon untuk Bantu Lunasi Utang sang Ayah
Tribun Sumsel/Agung Dwipayana
Cerita Musnaini, Gadis 20 Tahun Tak Malu Jualan Galon untuk Bantu Lunasi Utang sang Ayah 

TRIBUNNEWS.COM - Cerita gadis 20 tahun yang tidak malu berjualan galon datang dari Desa Sungai Rotan, Kecamatan Rantau Panjang, Kabupaten Ogan Ilir,  Sumatra Selatan.

Gadis yang belakangan diketahui bernama Musnaini itu membagikan alasan kenapa dirinya melakukan hal tersebut.

Kepada TribunSumsel.com, Musnaini menceritakan awal mula ia membantu orang tua berjualan air kemasan galon.

Pada September 2018 lalu, Mus sapaan akrabnya masih bekerja sebagaimana asisten rumah tangga di Palembang, memutuskan pulang ke kampung halaman di Sungai Rotan.

Hal itu dilakukan untuk membantu orang tua berjualan, ditambah lagi orang tua Musnaini memiliki utang.

Baca juga: Cerita Gilang Penjual Snack Tunanetra di Jogja, Gunakan Tongkat dan Google Maps saat Berkeliling

"Waktu itu saya pikir lebih baik pulang saja ke kampung. Bantu-bantu orang tua, apalagi Emak-Bapak punya utang," ungkap Musnaini saat dihubungi TribunSumsel.com, Sabtu (30/1/2021).

Saat kembali ke Sungai Rotan, Musnaini tak langsung membantu berjualan air galon.

Berita Rekomendasi

Mula-mula ia membantu ayahnya menampal ban motor di bengkel yang didirikan oleh keluarga itu.

Pekerjaan itu digeluti Musnaini hingga Juni 2020 lalu, ia memutuskan untuk membantu orang tua berjualan air galon.

Musnaini, gadis penjual air galon asal Desa Sungai Rotan, Kecamatan Rantau Panjang, Kabupaten Ogan Ilir, Sabtu (30/1/2021). Dia sempat menjadi tukang tampal ban.
Musnaini, gadis penjual air galon asal Desa Sungai Rotan, Kecamatan Rantau Panjang, Kabupaten Ogan Ilir, Sabtu (30/1/2021). Dia sempat menjadi tukang tampal ban. (Tribun sumsel/agung dwipayana)

"Saya bilang mau jualan air galon saja. Ngebengkel sudah tidak lagi," ujar Musnaini.

Gadis kelahiran 6 Desember 2000 ini lalu dengan motor matic-nya berkeliling desa mengantarkan air pesanan warga.

Musnaini mengungkapkan, air galon diisi di depot sederhana yang ada di rumahnya.

Sementara air siap minum itu dikirim dari produsen air minum di Kayuagung, Ogan Komering Ilir (OKI).

Di rumah Musnaini, ada 10 buah galon yang disewanya dari penjual dengan biaya seluruhnya Rp 1 juta perbulan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Sumsel
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas