Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kekecewaan Wisatawan Tak Bisa Foto di Papan Jalan Malioboro: Jauh-jauh dari Tasik Ternyata Ditutup

Papan Jalan Malioboro terlihat ditutup oleh pembatas besi bertuliskan Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta, Minggu (31/1/2021).

Editor: Endra Kurniawan
zoom-in Kekecewaan Wisatawan Tak Bisa Foto di Papan Jalan Malioboro: Jauh-jauh dari Tasik Ternyata Ditutup
Tribunjogja.com/Bramasto Adhy
Papan Jalan Malioboro - Kekecewaan Wisatawan Tak Bisa Foto di Papan Jalan Malioboro: Jauh-jauh dari Tasik Ternyata Ditutup 

TRIBUNNEWS.COM - Papan Jalan Malioboro terlihat ditutup oleh pembatas besi bertuliskan Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta, Minggu (31/1/2021).

Hal ini memunculkan kekecewaan dari wisatawan yang berkunjung ke salah satu tujuan berlibur saat berada di Kota Gudeg itu.

Seperti yang dirasakan oleh seorang wisatawan adal Tasikmalaya, Jawa Barat, Reinaldo.

Ia mengaku kesal karena jauh-jauh dari Tasikmalaya namun spot foto favorit itu justru dipagari besi teralis.

"Ya kecewa sih, datang jauh-jauh dari Tasik ternyata ditutup papan namanya," katanya saat ditemui Tribunjogja.com, Minggu (31/1/2021).

Baca juga: Pengayuh Becak DItemukan Tewas di Pedestrian Jalan Malioboro

Seorang wisatawan berpose untuk foto di bawah papan Jalan Malioboro yang diberi pembatas besi, Minggu (31/1/2021)
Seorang wisatawan berpose untuk foto di bawah papan Jalan Malioboro yang diberi pembatas besi, Minggu (31/1/2021) (TRIBUNJOGJA.COM / Miftahul Huda)

Reinaldo juga menyayangkan terkait pemberlakuan jam malam seiring berlakunya Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang mengharuskan pemilik toko dan pengusaha kuliner di kawasan Malioboro tutup lebih awal.

"Saya baru sampai tadi sore, harusnya kasih kelonggaran lah sampai jam 21.00 bukanya," terang remaja usia 24 tahun ini.

Berita Rekomendasi

Senada dengan Reinaldo, wisatawan lain yakni Ari Rahsadian juga turut menyesalkan adanya penutupan papan nama Jalan Malioboro tersebut.

Dirinya mengaku baru mengetahui jika papan jalan yang kerap dijadikan spot selfie oleh wisatawan tersebut dibatasi pagar besi.

"Ya baru tahu ini, sayang sekali tidak maksimal fotonya," pungkasnya

Pengunjung Malioboro Turun 50 Persen saat PSTKM

Pemberlakukan Pengetatan Secara Terbatas Kegiatan Masyarakat (PSTKM) di DIY telah masuk pekan kedua.

Penurunan pengunjung di Malioboro mencapai 50 persen

Kepala UPT Pengelolaan Kawasan Cagar Budaya, Ekwanto, mengatakan, PSTKM minggu kedua terjadi penurunan pengunjung mencapai 50 persen.

Kawasan Malioboro sepi dengan pemberlakuan kegiatan masyarakat ini.

Baca juga: Gudeg Mbah Lindu dan 4 Kuliner Murah di Sekitar Malioboro Yogyakarta

"PSTKM minggu kedua penurunan pengunjung bisa mungkin 50 persen. Mungkin lebih. Sepi sekali ini," ujarnya, Sabtu (23/1/2021).

Minggu pertama pemberlakuan PSTKM juga sama.

Terjadi penurunan yang signifikan dari pengunjung.

Malioboro saat ini sepi, tanpa pemandangan wisatawan yang berkunjung ke sana.

Hanya segelintir pengunjung yang sesekali berkelindan.

Pemberlakukan Pengetatan Secara Terbatas Kegiatan Masyarakat (PSTKM) di DIY telah masuk pekan kedua. Penurunan pengunjung di Malioboro mencapai 50 persen. Sebagian pedagang terpaksa tak beroperasi karena tak ada pembeli.
Pemberlakukan Pengetatan Secara Terbatas Kegiatan Masyarakat (PSTKM) di DIY telah masuk pekan kedua. Penurunan pengunjung di Malioboro mencapai 50 persen. Sebagian pedagang terpaksa tak beroperasi karena tak ada pembeli. (TRIBUNJOGJA.COM / Rendika Ferri)

"Minggu pertama, waktu itu landai terus, pengunjungnya sedikit. Ini 50 persenan sampai sekarang, bahkan mungkin kurang."

"Sangat berpengaruh. Toko-toko pada mengeluh. Dalam artian sepi, pembeli sedikit. Saya disambati, ya tidak bisa. Karena pelaksana di lapangan. Instruksi dari pusat seperti itu," katanya.

Kondisi ini membuat tak sedikit toko-toko, lapak pedagang kaki lima, dan pedagang kuliner di sana yang tutup.

Para pelaku usaha di sana pun berharap PSTKM tak diperpanjang, tetapi kemungkinan besar pembatasan akan dilanjutkan.

"Ya kita belum tahu, setelah tanggal 25 Januari 2021 nanti tak. Karena jam 19.00 (tutup), molor-molornya ada yang seperempat atau setengah jam. Kecuali yang drive through, kayak martabak itu kan jam 21.00-22.00," ujarnya.

Baca juga: 4 Jajanan Legendaris Sekitar Malioboro yang Enak dan Murah, dari Lumpia hingga Es Dawet

Pedagang yang tak beroperasi bisa mencapai 20-25 persen.

"Lesehan masih belum bisa terkondisi karena jam 9 ke atas memilih libur. Pilih libur, karena ga mungkin juga, karena dia buka jam 9 ke atas biasanya. Menunggu toko tutup di depannya."

"Sementara aturannya tutup jam 7 dan mereka mending libur saja lah, tak bisa beroperasi. Iya karena tadi dianggap tak efektif dan jam 7 harus tutup mungkin memilih daripada sibuk repot mending tutup.

Lanjut Ekwanto, pihaknya masih menunggu kebijakan dari pemerintah terkait rencana perpanjangan PSTKM.

Apakah ada perubahan jam tutup operasional atau ada kebijakan lain.

"Kami menunggu pimpinan yang di atas seperti apa kebijakannya. Apakah persis pusat jam 7, ditindaklanjuti gubernur jam 7, apakah seperti ada kebijakan lain kami belum tahu," ujarnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Papan Jalan Malioboro Dipagari Besi Teralis, Wisatawan Kecewa dan PSTKM, Penurunan Pengunjung Malioboro Mencapai 50 Persen

(Tribunjogja.com/Miftahul Huda/Rendika Ferri K)

Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas