Menurut Subandi, jika pelarangan tadi dilakukan pelanggaran oleh warga asli Lingkungan Babakan biasanya muncul penyakit.

“Tidak menunggu jam dari tindakan larangan itu muncul penyakit kaya buduk (koreng). Tidak hanya itu, bencana lainnya pun akan dirasakan juga,” katanya.

Kisah ini terbukti langsung menimpa pamannya.

Saat usai makan lele, pamannya langsung merasakan gatal–gatal dan ada benjolan bernanah.

“Pengalaman pelanggaran itu terjadi pada paman saya, padahal waktu itu paman saya diajak teman untuk makan di luar. Ya, istilahnya, paman saya dijebak makan lele. Pada waktu itu juga langsung keluar cenang dari tubuhnya, kayak buduk gitu,” ujarnya.

Dari kejadian itu, kata Subandi, pamannya langsung pulang dan minta diobati dari penyakit tadi.

“Dari sana, saya ajak paman untuk berziarah ke makam karuhun (Mbah Pawenangan), di sana berjanji tidak akan akan melakukan pelanggaran kembali. Usai dari sana, pulang ke rumah dan beberapa hari akhirnya bisa sembuh dan kembali seperti biasanya,” ujar Subandi.

Warga lain yang nekad melanggar larangan akhirnya kena penyakit yang sama juga.

Mengenai larangan lainnya, kata Subandi, untuk mengetahui waktu salat di lingkungan warga hanya terdengar suara azan seperti biasa di daerah lain.

“Iya waktu salat itu, tidak ada suara bedug dan hanya suara azan yang keluar dari tiap–tiap musala dan masjid sekitar,”ujarnya. (*)

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Warga Satu Dusun di Kuningan Dilarang Makan Lele, Jika Langgar Akan Kena Penyakit, Ini Awal Mulanya