Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ini Moment Kapolres Nganjuk Menangis Teringat Anaknya saat Bertemu Bocah Lumpuh Sejak Lahir

Momen haru tercipta saat Kapolres Nganjuk, AKBP Harviadhi Agung Pratama memberikan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan, Jumat (5/2/2021) malam.

Editor: Endra Kurniawan
zoom-in Ini Moment Kapolres Nganjuk Menangis Teringat Anaknya saat Bertemu Bocah Lumpuh Sejak Lahir
Kolase Tribunnews (KOMPAS.com/USMAN HADI dan Instagram.com/humasresnganjuk)
Ini Moment Kapolres Nganjuk Menangis Teringat Anaknya saat Bertemu Bocah Lumpuh Sejak Lahir 

“Memang ini (kursi roda) sudah saya idam-idamkan dari dulu, sudah lama sekali. Soalnya ibunya ini sudah keberatan untuk menggendong, sedangkan saya tiap hari buruh harian nggak bisa terus mengajak anak saya,” ujar Suparman berkaca-kaca.

Sementara Kapolres Harvi sendiri juga tak bisa membendung air matanya. Ia tak kuasa menahan tangis setelah melihat kondisi Hayu yang lumpuh total.

Padahal seharusnya anak seusia Hayu bisa bersekolah dan bermain bersama teman-temannya.

“Saya tanya (Suparman) tadi, anaknya umur 12 tahun. Saya ingat anak saya di rumah,” ucap Harvi yang tetiba berhenti lalu menitikkan air mata.

“Anak saya laki-laki, umur 11 tahun usianya kurang lebih sebesar adik Hayu. Saya ikut merasakan bagaimana apa yang dirasakan oleh orang tuanya adik Hayu. Di mana anak seusianya semestinya bisa beraktivitas, bisa sekolah,” sambung dia.

Harvi berharap Suparman dan keluarga diberikan ketabahan dan kesabaran dalam merawat Hayu.

Sebab, lanjut Harvi, sejatinya anak termasuk Hayu, adalah titipan Tuhan.

Berita Rekomendasi

“Semoga orangtua adik Hayu terus diberikan kesehatan, bisa menjaga amanah anak yang dititipkan oleh Allah dalam kondisi apapun. Itu merupakan amanah yang luar biasa yang harus dijaga,” tuturnya.

Kelainan mikrosefali

Bidan Desa Maguan, Yulistiana mengatakan, Hayu diduga menderita kelainan mikrosefali sejak lahir.

Sebuah kondisi di mana lingkar kepala bayi kecil karena otak tidak berkembang dengan baik di dalam rahim atau berhenti tumbuh ketika lahir.

“Jadi pengecilan otak. Kan otomatis untuk perkembangannya akan tergangu,” jelas Yulistiana.

Baca juga: Aksi Heroik Bripka Indra, Tolong Anak Kecil dan Ibu Hamil dari Pembacok hingga Nyaris Disabet Parang

Menurut Yulistiana, kini kelainan yang dialami Hayu sudah tak lagi bisa disembuhkan.

“Kalau secara medis itu kemungkinan sudah agak terlambat. Dari awal sebenarnya waktu masih usia sekitar dua tahun itu kita terapikan, Insya Allah kalau rutin otomatis bisa ada perubahan. Cuma kan ibunya juga ada kendala biaya,” paparnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas