Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

FAKTA Terbaru Kasus Pembunuhan Anak Kepala Desa di Nias Selatan, Korban Diminta Layani Nafsu Pelaku

Pihak kepolisian terus melakukan pendalaman terkait kasus pembunuhan anak seorang kepala desa di Kabupaten Nias Selatan.

Editor: Endra Kurniawan
zoom-in FAKTA Terbaru Kasus Pembunuhan Anak Kepala Desa di Nias Selatan, Korban Diminta Layani Nafsu Pelaku
Dok. Polres Nias Selatan
Polres Nias Selatan memaparkan kasus pembunuhan anak tujuh tahun Petra Deswindasari Laia yang menangkap satu pelaku, Kamis (11/2/2021). 

TRIBUNNEWS.COM - Pihak kepolisian terus melakukan pendalaman terkait kasus pembunuhan anak seorang kepala desa di Kabupaten Nias Selatan.

Hasilnya ditemukan fakta baru, bahwa pelaku Aluizaro Laia (47) sempat meminta korban Petra Deswindasari Laia (7) untuk melayani nafsu pelaku.

Selain itu, Aluizaro juga membawa jasad korban dengan karung sejauh satu kilometer menuju perbukitan Dusun II Desa Bawaziono Kecamatan Lahusa, Nias Selatan.

Baca juga: FAKTA Pembunuhan Putri Kades di Nias: Pelaku Ingin Cabuli Korban, Beraksi di Depan Anak Kandung

Kapolres Nias Selatan, AKBP Arke Furman Ambat menjelaskan, awalnya pelaku mendekati korban dan meminta dikusuk untuk dicabuli.

"Modusnya mungkin pertama kali mau cabul, cuma enggak kesampaian. Karena dikasih uang Rp 1.000 enggak diterima anak ini, baru dicekeklah anak ini," ungkapnya Jumat (12/2/2021).

Ambat menyebutkan, saksi kunci dalam kejadian ini adalah anak kandung pelaku yang berumur 8 tahun yang melihat kejadian tersebut.

Kemudian pelaku dengan ganasnya memukul kepala korban dengan batu berulang kali.

Seorang anak perempuan berumur 7 tahun ditemukan tewas menggenaskan di dalam karung plastik di Desa Hiliorodua, Kecamatan Lahusa, Kabupaten Nias Selatan, Selasa (9/2/2021).
Seorang anak perempuan berumur 7 tahun ditemukan tewas menggenaskan di dalam karung plastik di Desa Hiliorodua, Kecamatan Lahusa, Kabupaten Nias Selatan, Selasa (9/2/2021). (istimewa)
Berita Rekomendasi

"Awalnya ada orang yang dicurigai tetangga depannya. Saksi yang merupakan anak pelaku ternyata melihat kejadian."

"Anaknya sendiri yang melihat dan mengatakan bahwa pelaku sempat dicakar korban. Kemudian dipukul batu berapa kali sampai pecah kepalanya," katanya.

Ambat mejelaskan pelaku Aluizaro memasukkan korban ke dalam goni dan menentengnya sejauh satu kilometer menuju perbukitan berjalan kaki.

"Kemudian memasukkan ke goni baru di gendong dan dibuang di tengah hutan kebun masyarakat sejauh satu kilomter dari TKP dengan jalan kaki," tuturnya.

Lebih lanjut, Ambat menjelaskan bahwa dari hasil visum korban tidak ditemui tanda-tanda kerusakan alat kelamin.

Baca juga: 7 Fakta Pembunuhan Meliyanti yang Mayatnya Dimasukan Lemari, Dibunuh Suami Siri dan Dugaan Motifnya

"Hasil visum enggak ditemukan tanda-tanda kerusakan pada alat kelamin," katanya.

Dirinya menerangkan, setelah mendapatkan Informasi tersebut, polisi mengamankan tersangka di rumahnya di Desa Hiliorudua Kecamatan Lahusa Kabupaten Nias Selatan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas