Tak Terima Ibunya Dikubur dengan Protokol Covid-19, Pemuda Ngamuk dan Ancam Petugas dengan Pedang
Seorang pemuda berinisial S mengamuk dan ancam petugas dengan pedang, Rabu (10/2/2021) sekitar pukul 21.30 WIB.
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Seorang pemuda berinisial S mengamuk dan ancam petugas dengan pedang, Rabu (10/2/2021) sekitar pukul 21.30 WIB.
Pemuda berusia 20 tahun itu diketahui merupakan warga dari Desa Kajar, Tenggarang, Bondowoso, Jawa Timur.
Sedangkan alasan S melakukan perbuatan tersebut lantaran tidak terima almarhumah ibunya dikuburkan dengan protokol Covid-19.
Malam itu, ia marah sembari mengancam masyarakat dan aparat dengan senjata tajam.
Baca juga: Pedagang Wanita Tewas Diduga Dihantam Tabung Gas, Pelakunya Ditangkap di Bondowoso Jatim
Suasana duka, seketika berubah mencekam.
"Sejak di RSUD dr Koesnadi, pemuda itu sudah berteriak-teriak menolak ibunya dimakamkan sesuai protokol Covid-19, padahal berdasar hasil tes swab, ibunya positif Covid-19."
"Petugas rumah sakit sudah berupaya meredamnya," kata Kasatreskrim Polres Bondowoso, AKP Agung Ari Bowo kepada Surya melalui sambungan telepon, Kamis (11/2/2021).
Namun, sesampainya di rumah, ternyata S masih kekeh menolak.
Amarahnya juga justru makin membuncah.
Dengan kalap, ia mengambil senjata tajam sejenis pedang dari dalam rumah.
Pedang itu digunakan untuk mengancam agar pemakaman ibunya bisa dilakukan secara normal.
Sejumlah aparat, yakni TNI, Polri dan Satpol PP, pun diterjunkan ke lokasi untuk melakukan tindakan antisipasi sekaligus berupaya memberikan pengertian kepada S.
Kendati begitu, S tetap tak bisa mengendalikan emosi.
Ia turut mengancam aparat dengan mengacungkan pedang dan akan membakar mobil polisi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.